Menjalani ibadah puasa di bulan Ramadan tentu sudah jadi kewajiban bagi seluruh umat Muslim yang sudah baligh. Kendati demikian, melatih si kecil untuk mulai berpuasa pun juga perlu lho Bun. Setidaknya supaya si kecil mengerti bahwa ada pemahaman mengenai ibadah puasa. Mungkin banyak orangtua yang belum paham bahwa mengenalkan dan melatih anak-anak untuk berpuasa sejatinya sudah bisa dilakukan ketika anak usia 4-5 tahun. Hal ini tak terlepas lantaran perkembangan kognitif anak sudah semakin baik. Lantas bagaimana cara terbaik orangtua menjelaskan mengenai puasa?
Pertama, Beritahukan Terlebih Dulu Mengenai Makna Puasa ya Bun.
Berpuasa merupakan salah satu cara Tuhan agar manusia bisa merasakan kelaparan yang diderita oleh mereka yang tidak mampu. Dengan merasakan hal itu, membuat kita jadi berkeinginan membantu mereka dalam menjalani hidup yang sama. Ajarkan si kecil mengenai konsep ini terlebih dahulu ya Bun. Dengan begini, ia kelak memiliki semangat untuk mau menata makanan dan mendonasikannya untuk kaum yang membutuhkan. Ini tentu saja dapat memberi semangat berpuasa pada anak-anak. Di lain sisi, jangan lupa tanamkan nilai kebaikan dari berpuasa. Salah satunya dengan mengatakan bahwa berpuasa pun dapat membuat tubuh jadi lebih kuat. Kenalkan juga bahwa puasa merupakan salah satu rukun Islam yang wajib ditaati seluruh umat Islam sedunia.
Maksud puasa yang lebih mudah ialah menahan lapar dan dahaga. Tak boleh makan dan tak boleh minum sehinggalah masuknya waktu solat fardhu Maghrib. Selain itu, terangkan juga pada anak, kelebihan puasa seperti mengingati golongan yang kurang berkemampuan, menahan diri dari hawa nafsu yang jahat, menyucikan jiwa dari anasir yang tak baik, dan dapat mengawal stres. Dengan pengertian yang pelan-pelan, pasti si kecil akan mengerti bahwa puasa adalah hal baik yang wajib dilakukannya.
Latih Si Kecil untuk Tidur Lebih Awal
Bun, melatih anak berpuasa berarti Bunda juga harus melatih agar ia mau tidur lebih awal. Ini agar ia tak kesulitan bangun sahur di keesokan paginya. Sebelum mengantar si kecil tidur, ceritakan juga kisah-kisah Nabi pada si kecil. Secara tak langsung ia pun akan semakin penasaran dengan ibadah puasa dan tertidur dengan lelap pasca mendengar cerita dari Bunda.
Dan ketika waktu sahur tiba, pastikan Bunda membangunkannya dengan cara yang lembut seperti mengusap-usap tubuhnya, atau cara lain yang biasa Bunda lakukan. Dengan begitu ia pasti akan bangun dengan mudah.
Tetap Hargai Usahanya dalam Menahan Rasa Lapar
Jangan mengejek bila anak merasa lapar dan haus ya Bun. Bukankah hal itu normal dan amat wajar? Berikan semangat pada anak, agar mampu melewati hari itu dengan baik. Belajar berpuasa di usianya tentu tak mudah kan Bun? Belum tentu teman-teman di lingkungannya pun ikut berpuasa. Untuk itu, tetap hargai segala bentuk usahanya dalam memulai puasa ya Bun.
Sediakan Makanan Berbuka yang Menggugah Selera si Kecil
Di momen-momen awalnya berpuasa, biasanya si kecil akan senang menjalani puasa. Apalagi bila Bunda menyajikan hidangan yang sesuai selera atau permintaan si kecil pada waktu buka dan sahur. Disinilah daya kreativitas Bunda diperlukan. Sebisa mungkin akali dengan memberikan sajian yang menyehatkan namun tetap menyesuaikan budget ya Bun. Kadangkala tak perlu banyak dan mahal, yang penting mampu membuat anak merasa senang.
Jangan Lupa, Jadi Teladan yang Baik untuk Buah Hati
Bun, sia-sia saja kalau Bunda meminta anak berpuasa namun sebagai orangtua atau orang dewasa yang terjadi justru makan dan minum di sembarang waktu. Sebab anak selalu meniru apa yang orangtua lakukan dalam keseharian. Karena itu, sedapat mungkin hindarilah sikap bermalas-malasan, bila kita tidak ingin dikemudian hari, anak-anak menganggap orang yang menjalani ibadah puasa boleh bermalas-malasan.
Jangan Paksa si Kecil, Tetap Berikan Kelonggaran
Bun, tetap ingat bahwa Bunda si kecil masih dalam masa pertumbuhan ya. Ia masih membutuhkan banyak nutrisi. Di lain sisi mereka juga belum bisa mencari sendiri untuk mendapatkan makanan dan minuman sejumlah yang ia butuhkan. Untuk itu, berikan ia kelonggaran ya Bun.
Sebab kalau memaksakan anak untuk puasa penuh atau puasa setiap hari bisa menimbulkan risiko kesehatan pada anak. Mulailah dengan mengajarkan anak puasa secara perlahan. Mulai dari puasa beberapa jam dalam satu hari kemudian tingkatkan lagi jika anak sudah berhasil melewatinya. Yang terpenting, anak mengenal dulu apa itu puasa dan bagaimana cara menjalankannya. Kemampuan anak untuk berpuasa lama-kelamaan juga akan meningkat seiring dengan kebiasaannya dalam menjalankan puasa.
Bila Perlu, Berikan Penghargaan Pada Anak Bila Ia Sukses Menjalankan Puasa
Mengajarkan anak untuk ikut menjalankan ibadah puasa memang penting. Namun, memberikannya apresiasi juga tak kalah penting. Terlepas dari berapa jam anak sudah puasa atau berapa hari anak mengikuti puasa, sebaiknya beri penghargaan kepada mereka. Penghargaan ini dapat menambah semangat anak untuk ikut menjalankan ibadah puasa lagi dan lagi. Bunda tak perlu memberinya hadiah, cukup dengan memujinya dan mengatakan bahwa ia anak yang hebat. Dengan begitu, ia akan merasa senang dan makin semangat untuk puasa.
Bunda juga bisa menyediakan makanan kesukaan anak saat waktunya berbuka. Hal ini menjadi salah satu hal yang akan membuat mereka senang menjalankan ibadah puasa. Namun, ingatlah untuk tetap memilihkan makanan sehat yang mengandung nutrisi penting bagi anak, seperti makanan yang mengandung karbohidrat, lemak, protein, vitamin, dan mineral ya Bun.
