Bicara soal pola asuh anak, sejatinya peran ayah tak kalah penting lho dari ibu. Yup, keberadaan atau sosok ayah sangat diperlukan buah hati sejak ia lahir hingga usianya dewasa. Begini Bun, anak-anak yang tumbuh dengan pola asuh yang melibatkan ayah biasanya punya kehidupan sosial dan akademik yang cenderung lebih baik dibanding mereka yang justru berjarak atau tak punya komunikasi baik dengan ayahnya. Hal ini dipaparkan sendiri oleh Maureen Black, PhD, peneliti dan profesor pediatrik di University of Maryland School of Medicine.
“Kami menemukan anak-anak yang pada pola asuhnya melibatkan ayah cenderung punya masalah lebih sedikit,” ujar Maureen.
Secara spesifik, penelitian Maureen menunjukkan, anak-anak tersebut memiliki skill bicara yang lebih baik, dan masalah tingkah laku yang lebih sedikit, ketika dalam pola asuhnya melibatkan sosok ayah.
Penelitian serupa juga datang dari University of Illinois. Anak-anak yang bahkan tidak tinggal satu rumah dengan ayah mereka. Misalnya, pada situasi perceraian justru memiliki kehidupan sosial yang lebih baik. Ini karena sang ayah rutin menanyakan kehidupan sekolah dan aktivitas sosial, cenderung memiliki hubungan yang baik di sekolah, ketimbang anak-anak yang mengalami hal sebaliknya.
Yang perlu digarisbawahi, makna ayah disini tak harus ayah biologis. Melainkan bisa ayah adopsi, ayah tiri, atau laki-laki dewasa yang ada di lingkungan sekitar anak. Para peneliti dari University of Oxford juga menemukan hasil serupa terhadap penelitian yang melibatkan sekitar 17 ribu anak usia sekolah di Inggris. Para peneliti ini menemukan ada hubungan erat antara hubungan atau kedekatan ayah terhadap kesuksesan akademis anak.
Psikolog Eirine Flouri, salah satu penulis studi menjelaskan, ayah yang benar-benar terjun dalam pengasuhan anak terlibat dalam hal-hal sederhana. Hal sederhana itu antara lain membaca untuk sang anak, pergi bermain dengan anak, tertarik dengan perkembangan akademik anak, dan melakukan peran sama dengan sosok ibu dalam pengasuhan anak.
“Anak-anak yang memiliki ayah dengan tipe seperti ini cenderung mendapatkan nilai yang lebih bagus di sekolahnya,” kata Fluori. Ia juga menekankan manfaat pola asuh ayah terhadap anak laki-laki maupun perempuan.
Terhadap anak laki-laki misalnya, selain manfaat yang telah disebutkan sebelumnya, ada beberapa dampak positif yang spesifik dari hubungan erat ayah dan anak laki-laki.
Contohnya, para peneliti dari University of Oxford menemukan, anak-anak tersebut cenderung jauh dari masalah dengan polisi ketika mereka tumbuh besar. Hal lainnya, menurut para pakar, ayah yang hebat dalam pola pengasuhan anak bisa menjadi role model positif bagi anak.
Ayah semacam ini pun membantu mereka memahami identitas gender ketika tumbuh dewasa, sama seperti bagaimana mereka lebih memahami perasaan dan emosi. Sementara itu, sosok laki-laki selain ayah biologis bisa memberikan manfaat lebih. Misalnya figur kakek, paman, atau teman baik ibu.
Sementara itu terhadap anak perempuan, nantinya hubungan ayah dan anak perempuan yang kuat juga memiliki manfaat tersendiri. Menurut riset dari Vanderbilt University, anak-anak perempuan yang punya hubungan dekat dengan ayahnya selama lima tahun masa awal kehidupan cenderung mencapai masa pubertas lebih lambat.
Selain itu, University of Oxford mencatat, anak-anak perempuan tumbuh dalam pola asuh ayah cenderung lebih jauh dengan masalah kesehatan mental di kemudian hari.
Kata-kata pujian yang sering dilontarkan ayah juga membantu anak perempuan mereka mampu tumbuh menjadi seorang perempuan yang independen dan percaya diri.
