“Suatu kali, saat sedang asyik bermain dengan temannya. Si kecil mendadak menangis, karena teman ingin meminjam mainan miliknya, namun ia bersikeras tak mau meminjamkannya hingga berujung dengan tangisan yang mungkin Bunda dengar”.
Tampak familiar dengan situasi di atas Bun? Atau jangan-jangan baru-baru ini kondisi tersebut terjadi pada si kecil dan temannya. Saat ini Bunda mungkin berpikir, “Wah, anakkku kok pelit ya”, atau “Kenapa anakku tidak mau berbagi”. Tenang Bun, jangan khawatir berlebihan. Di usianya saat ini, anak memang perlu mempelajari banyak hal, dan ia juga tidak langsung pintar atau mendadak serba bisa seperti yang kita inginkan.
Ini adalah proses perkembangan yang normal. Tugas Bunda sebagai orangtua adalah memberinya pemahaman dan ajaran yang selalu membuatnya jadi sosok yang baik. Tidak hanya baik di mata kita, tapi juga baik bagi semua orang tentunya. Lantas, bagaimana cara untuk membantu anak jadi sosok yang mau berbgai sedari dini. Beberapa hal di bawah ini, mungkin bisa mulai Bunda pelajari.
Berikan Pemahaman Sederhana Tentang Arti Berbagi Sesuai Usianya

Karena berbagi adalah bagian dari empati terhadap orang lain, hal ini hanya akan bisa dilakukan jika anak bisa memahaminya dari sudut pandangnya sendiri. Untuk itu, tugas kita sebagai orangtua adalah memberinya pemahaman, apa itu berbagi dan mengapa kita perlu melakukannya.
Di awal, anak mungkin hanya akan mementingkan keinginannya. Bahkan bisa saja ia marah, jika Bunda memintanya untuk berbagi kepada temannya. Jadi jangan kaget ya Bun, itu adalah sesuatu yang wajar. Seiring dengan berjalannya waktu, dari apa yang Bunda ajarkan dan tunjukkan padanya. Ia akan paham jika berbagi dengan orang lain tak membuatnya rugi, justru membuatnya jadi sosok yang disenangi.
Tak Boleh Dipaksa, Biarkan Ia Berbagi dengan Caranya

Menjadi orangtua memang harus banyak sabar Bun, begitu pula saat kita ingin mengajarkan anak tentang konsep berbagi. Ia mungkin tak langsung paham, tak mau mendengar apa yang kita sampaikan, atau bahkan berontak karena merasa dirugikan. Tapi, Bunda tak boleh menyerah. Ini demi membentuk pribadinya.
Tetaplah berikan anak pemahaman tentang berbagi, kenapa ia harus melakukannya, dan berikan ia kebebasan untuk berbagi dengan caranya. Misalnya, saat temannya ingin meminjam mobil-mobilan berwarna hijau, ia justru meminjamkan yang berwarna kuning. Karena yang hijau sangat ia suka. Tak apa Bun, selama alasannya masuk akal, biarkan ia melakukannya dengan caranya.
Ajak Mereka Bermain di Luar, Sekaligus Latih Agar Bermain dengan Cara Bergiliran

Jika selama di rumah Bunda sudah banyak memberinya pemahaman tentang konsep berbagi melalui kata-kata atau ucapan. Langkah berikutnya adalah membawa si kecil ke dunia yang sebenarnya. Yap, sesekali Bunda boleh mengajaknya untuk bermain di luar atau mengundang temannya untuk bermain di rumah. Berinteraksi langsung dengan orang lain akan membuatnya belajar, bagaimana berbagi yang sesungguhnya.
Mulai dari temannya yang ingin meminjam mainan, temannya yang meminta camilan, bergantian memainkan satu mainan, hingga kegiatan lain yang memaksanya untuk memberikan sesuatu yang ia miliki kepada oranglain. Jika si kecil sudah berhasil untuk berbagai selepas bermain atau dari luar, jangan lupa diberi apresiasi ya Bun.
Meski hanya, “Wah, kakak hebat ya. Sudah mau berbagi, Bunda senang deh!”. Ini akan jadi motivasi untuknya, karena selain membuat temannya senang karena mau berbagi, ternyata orangtuanya juga bahagia melihat sikapnya.
Jangan Cuma Memberi Intruksi, Mulailah Menjadi Role Model yang Bisa Anak Ikuti

Yap, selain mendengar apa yang kita sebutkan. Anak akan lebih mudah memahami sesuatu hal dari apa yang ia lihat kita lakukan. Untuk itu, Bunda hari mulai menunjukkan sikap serupa, dengan apa yang selama ini Bunda ajarkan padanya. Karena setiap anak, kerap melakukan apa yang dilakukan kedua orangtuanya, karena berpikir bahwa itu adalah perbuatan baik yang harus dicontohnya.
Maka, Bunda perlu belajar juga, sebagai sosok yang mau dan kerap berbagi dengan sesama. Dengan begitu, Bunda akan membantu anak untuk tumbuh jadi sosok yang mau berbagi pula.
Jika Anak Masih Tak Mau Berbagi, Coba Tanyakan Alasannya
Selain tak langsung mau berbagi, ada kemungkinan pula jika akan tetap kekeuh tak mau berbagi pada hal-hal tertentu. Jangan diomelin ya Bun, daripada Bunda marah. Lebih baik cara tahu apa alasan yang membuatnya tak ingin berbagi kepada orang lain. Karena bisa jadi, ia tak mau berbagi, karena itu adalah benda yang paling ia suka, makanan yang paling ia nikmati atau alasan lain yang memang ia miliki.
Sebaliknya, jika kondisinya seperti ini, cobalah untuk memberinya opsi, jika tak mau meminjamkan mainan yang ini, mungkin bisa memberikan mainan yang itu. Karena pada kenyataannya, anak tak selalu mau memberikan atau membagikan yang diminta temannya, tapi Bunda bisa meminta untuk tetap berbagi meski dengan objek yang berbeda. Itu jauh lebih baik daripada ia tak mau berbagi sama sekali.
