
Sudah lebih dari satu tahun pandemi covid-19 menyerang. Bagaimana kabar Bunda? Apakah Bunda masih work from home (WFH) atau sudah mulai bekerja di kantor? Beberapa minggu ini kasus covid-19 di negara kita meningkat lagi. Bahkan banyak pasien yang harus antre untuk bisa dirawat di rumah sakit karena semua rumah sakit penuh. Sedih ya, Bun. Karena hal ini, pemerintah mengeluarkan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) untuk mengurangi dan mencegah penularan virus corona.
Kebijakan ini membuat banyak aktivitas terpaksa diboyong ke rumah. Ayah dan Bunda bekerja di rumah, anak-anak pun sekolah daring dari rumah. Bekerja dari rumah tentu mempunyai keuntungan. Bunda jadi bisa selalu bersama dengan anak dan suami, serta tidak perlu berangkat ke kantor pagi-pagi. Waktu bersama keluarga jadi lebih banyak.
Namun, ternyata menjalani aktivitas sebagai ibu sekaligus harus menyelesaikan pekerjaan kantor di rumah juga mempunyai banyak tantangan, lho. Apa saja kendala yang bisa terjadi ketika Bunda WFH?
Pekerjaan Rumah dan Kantor Campur Aduk, Bunda Jadi Tidak Bisa Fokus

Sebelum pandemi, Bunda memiliki jam kerja yang tetap. Misalnya, Bunda berangkat jam 7 pagi dan pulang jam 5 sore. Bunda bisa fokus mengerjakan tugas kantor selama di kantor, tidak ada tangisan atau rengekan anak yang mendistraksi.
Namun, semua berubah ketika Bunda bekerja dari rumah. Tidak ada batasan yang jelas antara kapan harus mengerjakan pekerjaan rumah, menemani anak dan kapan harus mengerjakan pekerjaan kantor. Dengan begitu, Bunda jadi tidak bisa fokus dan konsentrasi. Alhasil, pekerjaan keteteran dan mungkin Bunda jadi banyak pikiran. Jika begitu, Bunda bisa stres, lho.
Anak Rewel Ketika Bunda Mengerjakan Tugas Kantor

Melihat Bunda di rumah, bisa jadi anak akan menganggap bahwa Bunda sedang libur. Apalagi jika si kecil masih balita, ia belum terlalu paham ketika dijelaskan. Bunda ada di rumah, maka saatnya bermain bersama Bunda, itulah yang ada di benak anak. Bisa saja si kecil mengajak bermain, minta ditemani tidur, atau sekadar ingin bersama Bunda ketika Bunda bekerja. Belum lagi jika si kecil rewel dan ingin selalu menempel dengan Bunda, maka pekerjaan akan tertunda lagi.
Waktu Bekerja Jadi Fleksibel, Tapi Tahu Nggak Kenapa Bunda Tetap Tidak Sempat Istirahat?

Jam kerja Bunda menjadi lebih fleksibel ketika bekerja dari rumah. Namun, jika Bunda tidak bisa menentukan prioritas dan tidak menetapkan batasan yang jelas, maka Bunda justru bisa bekerja 24 jam, lho. Misalnya, ketika akan mengerjakan tugas kantor di siang hari, tetapi anak rewel, maka Bunda terpaksa menunda mengerjakannya nanti malam. Bisa-bisa Bunda begadang setiap hari jika begitu.
Multitasking dan Multi-Peran Membuat Bunda Stres

Coba Bunda tulis apa saja yang harus Bunda kerjakan dari pagi sampai malam? Wah, pasti sangat banyak ya, Bun. Mulai dari mengasuh anak, memasak, mengurus rumah, dan pekerjaan kantor yang menumpuk. Banyaknya pekerjaan yang harus Bunda selesaikan membuat Bunda multitasking, mengerjakan beberapa tugas dalam satu waktu. Hal itu membuat Bunda kurang fokus.
Apalagi jika Bunda menjalankan beberapa peran sekaligus. Bunda harus mengerjakan tugas kantor, tetapi anak juga perlu didampingi mengerjakan tugas sekolah, belum lagi harus memasak dan mengurus rumah. Dalam satu waktu Bunda berperan sebagai ibu rumah tangga, guru, dan karyawan. Jika Bunda tidak memisahkan waktu untuk masing-masing peran, Bunda bisa kelelahan dan stres.
Wah, ternyata banyak ya tantangan bekerja dari rumah sekaligus mengasuh anak? Oleh karena itu, Bunda perlu strategi agar tidak stres dan bisa tetap fokus saat bekerja dari rumah sambil mengasuh anak. Berikut beberapa tips yang bisa Bunda coba.
Cobalah Untuk Mengatur Jadwal Bersama Keluarga dan Tetapkan Prioritas
Agar Bunda bisa fokus dalam satu pekerjaan, maka Bunda perlu membuat jadwal untuk masing-masing aktivitas. Misalnya, dari pukul 8 pagi sampai 12 siang waktunya menemani anak sekolah daring, lalu pukul 1 siang sampai 4 sore saatnya mengerjakan tugas kantor, dan sore hari adalah waktu untuk mengurus rumah. Dengan mempunyai jadwal, Bunda bisa fokus mengerjakan satu pekerjaan dalam waktu tertentu. Selain itu, Bunda juga perlu mengatur skala prioritas. Tentukan pekerjaan apa yang mendesak dan penting untuk segera diselesaikan.

Ketika membuat jadwal, sebaiknya ajak anggota keluarga untuk berdiskusi untuk menyesuaikan jadwal. Dengan begitu, Bunda bisa berbagi tugas dengan suami untuk bergantian menjaga anak atau mengerjakan pekerjaan rumah.
Membiasakan untuk beraktivitas sesuai jadwal juga bisa membuat anak belajar disiplin. Jadi, Bunda bisa sekalian mengajarkan anak untuk hidup disiplin dan tepat waktu sejak dini. Jika sudah membuat jadwal, maka Bunda dan keluarga harus berkomitmen untuk mematuhinya.
Siapkan Aktivitas dan Makanan Untuk Anak Selama Bunda Bekerja

Anak akan sibuk dan tak mau diganggu ketika mengerjakan sesuatu yang ia sukai. Oleh karena itu, Bunda perlu menyiapkan aktivitas menarik yang bisa dikerjakan si kecil selama Bunda bekerja. Agar lebih menyenangkan, Bunda bisa memberikan aktivitas tersebut sebagai sebuah misi. Biasanya anak akan senang jika berhasil melakukan suatu tantangan. Misalnya, Bunda menyiapkan alat menggambar dan meminta anak untuk menggambar selama Bunda bekerja. Jika anak berhasil, berikan reward yang anak suka, misal makanan kesukaan anak.
Selain aktivitas yang menarik, anak juga harus kenyang agar tenang. Jadi, Bunda perlu menyiapkan makanan atau camilan untuk anak selama Bunda bekerja. Jangan sampai anak kelaparan karena ia akan rewel.
Siapkan Ruang Khusus Untuk Bekerja

Agar batasan lebih jelas, Bunda bisa menyiapkan satu ruang khusus untuk bekerja. Lalu, jelaskan kepada anak bahwa jika Bunda sedang di ruang tersebut artinya Bunda sedang bekerja. Jelaskan juga kepada anak berapa lama Bunda bekerja.
Meminta Bantuan Keluarga

Jika Bunda merasa kewalahan dengan pekerjaan Bunda, jangan ragu untuk meminta bantuan keluarga atau orang terdekat Bunda. Misalnya untuk menjaga anak selama Bunda bekerja. Apalagi jika anak masih terlalu kecil untuk ditinggal sendiri. Maka tidak ada salahnya untuk meminta bantuan orang lain. Jangan terlalu memaksakan diri ya, agar Bunda tidak kelelahan dan stres.
Delegasikan Pekerjaan Beberapa Pekerjaan Rumah Agar Bunda Tidak Kelelahan

Untuk mengurangi beban pekerjaan Bunda, maka Bunda bisa mendelegasikan beberapa pekerjaan rumah. Misalnya bersih-bersih rumah menggunakan jasa pembersih rumah, cuci dan setrika pakaian di jasa laundry, dan memesan makanan jika tidak sempat memasak.
Bunda bukanlah super woman yang harus mengerjakan semua pekerjaan sendiri. Bunda juga manusia biasa yang bisa merasakan lelah. Jadi, jangan malu untuk meminta bantuan jika Bunda sudah tidak sanggup ya.
Menjadi working mom alias ibu bekerja mempunyai banyak tantangan ya, Bun. Apalagi di masa pandemi ini, ketika Bunda harus work from home. Semoga pandemi segera teratasi sehingga kita semua bisa beraktivitas dengan normal lagi. Semangat ya, para Bunda yang sedang WFH!
