Ada satu hal yang ditakuti orang tua: kematian mendadak pada bayi. Sindrom kematian bayi mendadak (juga dikenal sebagai SIDS- Sudden Infant Death Syndrome) didefinisikan sebagai kematian tak terduga pada bayi berusia kurang dari 1 tahun. SIDS dicurigai bila bayi yang sebelumnya sehat, biasanya lebih muda dari usia 6 bulan, ditemukan tewas setelah periode tidur. Dalam kebanyakan kasus, tidak ada tanda-tanda stres. Bayi biasanya nampak normal sebelum pergi tidur. Bayi tersebut kemudian ditemukan tak bernyawa. Kematian mendadak pada bayi jarang ditemukan selama bulan pertama kehidupan. Puncak risiko pada bayi adalah pada 2-4 bulan usia dan kemudian resiko tersbeut menurun. Sekitar 90% kematian SIDS terjadi pada bayi berusia kurang dari 6 bulan.
Apakah Penyebabnya?
Penyebab dari SIDS masih belum diketahui. Di Indonesia sendiri tidak banyak. Namun, kasus SIDS tetap menjadi salah satu penyebab utama kematian pada masa bayi setelah 30 hari pertama setelah kelahiran. Terdapat beberapa dugaan penyebab, diantaranya:
- Perkembangan abnormal pada daerah-daerah kritis tertentu dari otak mereka. Hal ini dapat mempengaruhi fungsi dan konektivitas pada daerah yang mengatur gerakan saat tidur. Gerakan, dalam konteks ini, mengacu pada kemampuan bayi untuk menanggapi rangsangan fisiologis. Misalnya, ketika bayi tidur telungkup (tengkurap), ia mungkin secara refleks memindahkan wajahnya ke posisi yang menutup jalan udara ke hidung dan mulut. Hal ini dapat dapat mengubah kadar oksigen atau karbon dioksida yang dihirup. Bayi yang memiliki perkembangan normal akan memicu respon gerakan kepala ke samping agar bisa bernapas.
- Berkurangnya kemampuan refleks. Salah satu refleks tersebut adalah chemoreflex laring yang timbul dari jalur sel saraf yang terletak di bagian belakang tenggorokan (faring) dan dalam kotak suara (laring) dan saluran udara bagian atas. Refleks ini mengatur perubahan dalam pernapasan, detak jantung, dan tekanan darah ketika bagian dari jalan napas dirangsang oleh cairan seperti air liur atau isi perut yang dimuntahkan. Memiliki air liur di jalan napas dapat mengaktifkan refleks ini, memicu tanggapan menelan yang membantu untuk menjaga jalan napas. Ketika bayi berada dalam posisi telungkup, tingkat menelan menurun. Gerakan pelindung berupa refleks laring ini juga berkurang ketika bayi berada dalam posisi tidur telungkup.
- Adanya benda asing yang menekan napas. : Ketika bayi adalah telungkup, pergerakan udara di sekitar mulut mungkin terganggu. Hal ini dapat menyebabkan bayi menghirup karbon dioksida yang baru dihembuskan. Selimut dan jebakan benda lembut, seperti selimut, waterbeds, dan kasur lembut, serta boneka atau mainan yang ada di tempat tidur yang dapat mengganggu gerakan udara normal di sekitar mulut dan hidung bayi bila berada dalam posisitelungkup.
- Hipertermia (peningkatan suhu). Hal ini bisa disebabkan pakaian yang terlalu tebal, menggunakan penutup berlebihan, atau meningkatnya suhu udara dapat menyebabkan tingkat metabolisme meningkat pada bayi ini dan akhirnya kehilangan kontrol pernapasan. Namun, tidak jelas apakah peningkatan suhu merupakan faktor independen atau jika itu hanya sebuah refleksi dari penggunaan lebih pakaian atau selimut yang dapat bertindak sebagai objek menghalangi jalan napas.
- Praktik-perawatan bayi tertentu memiliki efek pada risiko SIDS. Paling penting adalah peningkatan risiko yang terkait dengan penempatan bayi pada perut mereka (posisi tidur tengkurap) untuk tidur.
- Paparan asap rokok. Tentunya semua tahu bagaimana buruknya efek paparan asap rokok, terutama bagi bayi yang lebig beresiko terkena SIDS.
Meskipun penyebab spesifik (atau penyebab) dari SIDS masih belum diketahui, upaya ilmiah telah menghilangkan beberapa teori yang sempat disebutkan dan disebarluaskan. Kita sekarang tahu bahwa SIDS adalah situasi klinis di mana pernapasan seseorang berhenti secara spontan. Sebagian besar kematian terjadi selama enam bulan pertama kehidupan bayi. Bayi yang lahir prematur atau dengan berat lahir rendah memiliki risiko lebih besar. SIDS juga cenderung sedikit lebih umum terjadi pada bayi laki-laki. SIDS biasanya terjadi ketika bayi sedang tidur, meskipun kadang-kadang bisa terjadi saat mereka terjaga. SIDS tidak disebabkan oleh imunisasi atau keburukan orangtua. SIDS tidak menular atau dan bukan penyakit keturunan. Dan tentunya, SIDS bukan kesalahan siapa pun.
Kita perlu memastikan jaminan persalinan bagi setiap ibu hamil dan jaminan kesehatan untuk ibu dan bayi baru lahir
Untuk myadarkan para ibu lainnya atas kematian mendadak pada bayi, kita bisa mendorong pemerintah agar jaminan persalinan bagi setiap ibu hamil dan jaminan kesehatan untuk ibu dan bayi baru lahir.
Untuk ikut mendorong pemerintah, Kita bisa ikutan terlibat mengisi isi petisi STOP kematian bayi disini. Karena tidak boleh ada bayi yang terlahir untuk mati!
