Anda pasti pernah lupa kan? Nah, lupa tidak hanya dialami oleh orang dewasa. Anak-anak juga bisa menjadi pelupa. Apabila anak hanya lupa sekali dua kali itu mungkin masih dalam batas wajar. Namun, para orang tua harus waspada apabila anak selalu lupa. Pasalnya, anak pelupa bisa berpotensi mengalami demensia. Demensia akan mempengaruhi cara berpikir dan juga emosi si anak. Dampak lainnya adalah bisa menyebabkan IQ anak menjadi rendah karena cara berpikirnya yang lambat. Menangani anak pelupa tentunya butuh campur tangan orang tua. Ingat, jangan pernah bosan dan butuh ekstra sabar dalam mengatasi anak yang pelupa.
Stop Mengontrol Anak Sehingga Mereka Enggan Berinisiatif Untuk Melakukan Semuanya
Anak pelupa biasanya karena sering dikontrol oleh orang tuanya. Jadi, mulai sekarang Anda sebaiknya tidak lagi mengontrol mereka dengan selalu mengingatkan mereka untuk melakukan ini itu karena nantinya mereka jadi enggan untuk melakukan semua berdasarkan inisiatif sendiri. Alhasil, mereka jadi lupa dengan apa yang harus mereka lakukan. Tidak masalah apabila anda ingin sesekali mengingatkan anak agar tidak lupa. Tapi jangan sampai kebablasan ya. Jalin komunikasi sederhana ketika anda ingin mengingatkan anak sehingga mereka tidak merasa dikontrol.Dan jangan juga menjadi orang tua yang terlalu cuek karena anak nantinya malas untuk melakukan semuanya karena merasa Anda tidak pernah perduli. Anda sebaiknya melatih anak untuk mengingat. Misalnya, ajak anak ke tempat biasa ia meletakan buku pelajaran lalu biarkan anak meletakannya sendiri. Jangan lupa untuk memuji dan memeluk anak ketika sudah bisa mengingat apa yang seharusnya mereka lakukan. Ingat, jangan pernah marah dan teriaki mereka apabila mereka berbuat salah.
Buat Agenda Rutinitas Untuk Melatih Daya Ingat dan Kedisplinan Anak
Untuk anak yang sudah duduk di bangku sekolah biasanya memiliki segudang aktifitas. Buatlah agenda rutinitasnya setiap hari, mulai dari pagi hingg malam hari. Contoh, sebelum berangkat ke sekolah anak harus mandi dan mencuci tangan dulu sebelum menyantap sarapan, atau menyiapkan kebutuhan sekolah di malam hari menjelang tidur agar besok pagi ia tidak terburu-buru dan terlambat masuk kelas. Anda bisa membantunya untuk meletakan barang-barang yang ia pakai setiap hari di tempat tertentu yang bisa ia lihat. Misalnya, ia sering lupa untuk membawa kotak makan sebelum ke sekolah, maka letakan kotak makannya di dekat tas sekolahnya agar ia tidak lupa untuk membawanya.
Ajari Anak untuk Merasakan Konsekuensi Akibat Perbuatannya Sendiri
Anda tidak harus selalu memberitahu anak mengenai apa saja konsekuensi apabila mereka tidak melakukan sesuatu. Biarkan mereka merasakan sendiri konsekuensi itu. Cara ini bisa melatih anak untuk belajar dalam bertanggung jawab sejak dini. Anda sebagai orang tua sebaiknya tidak banyak menuntut anak untuk melakukan semua kemauan anda. Jangan paksakan anak untuk melakukan hal-hal yang mereka tidak sukai. Apabila anak melakukan hal yang disukainya dengan perasaan senang maka mereka akan merasa percaya diri. Dukunglah apapun yang anak Anda sukai selama semua itu positif. Semangati anak sehingga mereka merasa bangga atas apa yang mereka sudah lakukan. Apabila sudah begitu, maka anak akan terus melakukan semuanya tanpa paksaan dari orang tuanya.
