Bila Bunda memang sudah positif hamil, maka sudah pasti siklus menstruasi alias haid kita berhenti ya Bun. Namun ternyata di luar sana ada lho beberapa ibu yang mengaku masih merasakan momen haid di awal-awal masa kehamilannya.
Seperti yang dialami Serena Williams, Bun. Ia mengaku dirinya sempat tidak menyadari bila saat itu berbadan dua lantaran memang merasa masih haid. Ia sendiri akhirnya melakukan tes kehamilan dengan memakai test pack guna membuktikan jika memang dirinya benar-benar hamil atau tidak.
“Makanya saat tahu saya benar-benar hamil, saya terkejut. Karena di awal kehamilan saya masih merasa haid, ada pendarahan walau sedikit. Saya kaget saat dokter bilang kandungan saya berumur tujuh minggu,” kata Serena kepada InStyle.
Terkait kondisi ini, pakar fertilitas dari Women’s Health Melbourne, dr Raelia Lew mengatakan pendarahan di awal kehamilan adalah sesuatu yang lumrah terjadi dan memengaruhi satu dari empat wanita. Jumlah pendarahan dan lamanya bervariasi pada tiap wanita. Ketika pendarahan sedikit dan terulang lagi pas di saat waktu datang bulan nggak heran banyak wanita mengira dirinya nggak hamil karena merasa tetap haid.
“Kenyataannya saat hamil kita tidak akan bisa haid. Namun, ada beberapa kondisi yang menyebabkan pendarahan di masa awal kehamilan sehingga wanita sering menganggap dirinya tetap haid,” kata Raelia. Mengutip Essential Baby, berikut ini pemicu pendarahan di awal kehamilan, Bun.
Adanya Implantasi Embrio
Di awal kehamilan, embrio perlu melekat ke rahim Bunda dan plasenta pun perlu terbentuk. Nah, proses inilah yang dinamakan implantasi dan dapat menyebabkan pendarahan, Bun. Pendarahan karena proses implantasi biasanya terjadi selama beberapa hari lalu berhenti. Kata Raelia, pendarahan karena implantasi sering disalahartikan sebagai haid.
Terjadi Pendarahan di Mulut Rahim
Bun, serviks atau mulut rahim atau yang disebut sebagai pembuka rahim memiliki dua tipe jaringan yang melapisi bagian berbeda. Tempat kedua jaringan bertemu disebut zona transformasi. Nah, zona transformasi ini bisa mudah rapuh selama kehamilan karena meningkatnya hormon estrogen. Karena rapuh, bisa terjadi pendarahan spontan di zona ini atau setelah terjadi kontak seperti hubungan seksual.
Ada Pendarahan Subkorionik
“Kadang calon ibu bisa mengeluarkan darah atau mengalami penggumpalan darah di bawah plasenta yang ketika keluar lewat vagina akan dianggap darah haid. Umumnya, gumpalan darah atau perdarahan di bawah plasenta akan berhenti seiring berjalannya waktu,” kata Raelia.
Namun, ketika ibu mengalami pendarahan yang dianggap haid disertai perubahan pada tubuh, disarankan untuk melakukan tes kehamilan. Jika Bunda positif hamil dan di awal kehamilan mengalami pendarahan, jangan ragu untuk segera cek ke dokter ya Bun.
Proses pendarahan yang terjadi bisa berhenti dengan cukup istirahat dan mengelola gaya hidup lebih baik lagi termasuk puasa berhubungan intim dan hindari pemakaian tampon.
