Menerapkan kedisiplinan bukanlah hal yang mudah. Sebab terkadang ada hal yang bisa saja membuat anak pecah fokus dan akhirnya mulai tidak disiplin lagi. Di sinilah peran kita sebagai orangtua diperlukan. Membimbing dan mengarahkan anak, agar terbiasa melakukan hal-hal yang akan dikerjakan secara disiplin.
Kali ini, sayangianak.com ingin berbagi beberapa cara agar anak disiplin belajar maupun melakukan segala macam pekerjaan lainnya, yang bisa Bunda ikuti.
Cara agar Anak Disiplin Belajar yang Bisa Mulai Pelan-pelan Bunda Terapkan

Usia anak-anak memang masih senang-senangnya bermain. Namun bukan berarti harus terus dimanjakan sampai tidak bisa membedakan mana yang benar dan salah. Berikut adalah tips bagaimana mengajarkan kedisiplinan pada anak sedari kecil sampai besar kelak jadi orang yang tangguh.
1. Jadi Orangtua Perlu Tegas dengan Tidak Mudah Luluh Jika Anak Merajuk
Saat awal membuat peraturan dan mulai diterapkan mungkin ada pemberontakan dan penolakan dari anak. Mereka biasanya akan mengalami kesulitan untuk beradaptasi, menuntut orangtua untuk tidak mencabut peraturan tersebut dan beraktivitas seperti biasanya. Bunda jangan mudah luluh ya.
Ketika anak menunjukkan rasa keberatannya, Bunda atau Ayah jangan mudah memberikan peluang atau kelonggaran. Semua bentuk peraturan yang telah dibuat dan disepakati bersama akan memberikan dampak panjang yang bagus untuk tumbuh kembang pribadi anak. Jadi harus terus dilakukan.
2. Batasi Keinginan Anak, Jangan Memberikannya Mainan Kesukaan Terus
Ketika anak sudah waktunya untuk melakukan tugasnya namun masih malas-malasan, apa yang harus Bunda lakukan? tentu saja tegas dalam bersikap dan jangan malah memberikannya mainan kesukaan hanya karena alasan agar anak mau mendengarkan perintah dari Bunda atau Ayahnya.
Jika Bunda memberikan mainan kesukaan jatuhnya justru menyenangkan anak tersebut. Lama kelamaan ia akan terbiasa dengan bujukan serta rayuan dulu baru mau melakukan tugasnya. Hal tersebut tidak mendisiplinkan justru akan terasa memanjakannya. Jadi sebisa mungkin jangan berikan mainannya terus
3. Sesekali Tak Apa untuk Membiarkannya Menikmati Waktunya
Terkadang ketika anak sedang dalam keadaan bad mood mereka ada saja tingkahnya. Tiba-tiba mereka tidak mau melakukan tugas tersebut atau merajuk ingin main saja. Sebenarnya hal tersebut boleh saja, namanya anak-anak pasti merasa bosan juga jika harus terus melakukan hal yang sama secara berulang.
Untuk mendapatkan solusinya yang menyenangkan semua pihak maka lebih baik jangan dipaksakan. Memberikan waktu agar anak tetap merasa nyaman dan tidak terlalu ditekan. Tidak mengapa jika sesekali waktu membiarkannya tidak mau mengerjakan tugasnya. Misalnya saat sakit atau ada halangan.
4. Melatih si Kecil untuk Mandiri Melakukan Tugas-tugas dan Kewajibannya yang Lain
Dalam setiap proses tumbuh kembangnya pasti ada saja yang terjadi. Agar ia bisa tumbuh menjadi pribadi yang disiplin dalam hal belajar atau lainnya harus diberikan kepercayaan oleh orangtua. Hal ini bertujuan demi membuatnya mandiri dan bisa mengambil keputusannya sendiri.
Memang tidak mudah pada awalnya, membiarkan si kecil untuk memilih keputusannya sendiri. Namun Bunda bisa coba dari hal-hal yang kecil dulu, misalnya saja memintanya untuk memilih pakaiannya sendiri. Dari hal-hal kecil inilah anak bisa mengerti konsekuensi dari setiap pilihannya.
5. Biarkan Anak Mengungkapkan Tentang Semua Hal yang Dirasakannya
Melatih kedisiplinan anak bukan berarti menuntutnya untuk terlihat sempurna. Bagaimanapun mereka tetap hanya anak-anak yang masih lugu, polos juga ceria. Berikan juga porsi bersenang-senang agar dia tidak kehilangan masa-masa tidak akan terulang kedua kalinya. Jadi jangan terlalu dikekang.
Biarkan si kecil secara leluasa mengungkapkan perasaannya, ajarkan dia agar bisa menyampaikan emosionalnya dengan baik tanpa harus menyakiti atau melukai orang lain. Misalnya saja saat ia sedih marah atau kecewa, biarkan anak menangis sampai tenang dengan sendirinya.
6. Berikan Ia Hak untuk Memilih dengan Memberikan Opsi Pada si Kecil
Walaupun Bunda melatih anak untuk disiplin dan juga mandiri namun bukan berarti melupakannya begitu saja. Terkadang Ayah dan Bunda juga tetap harus terlibat dalam setiap pengambilan keputusannya. Memastikan bahawa sudah benar dan sesuai dengan kebutuhannya.
Memberikan anak opsi atau sebuah pilihan misalnya ketika sedang ingin membeli mainan atau memilih makanan kesukaan. Dengan cara seperti ini maka si kecil akan tambah terbiasa memutuskan sebuah pilihan, berkompromi dengan orang lain dan memahami konsekuensi dari setiap pilihan yang diambil.
7. Berikan Reward Pada si Kecil untuk Merayakan Keberhasilannya
Jangan lupa juga untuk memberikan reward atas pencapaian dari si kecil. Bagaimanapun anak-anak tetaplah senang dengan hadiah, sekecil apapun tetap bisa meningkatkan semangatnya dalam memberikan hal-hal lebih jauh lagi. Jadi sesekali saja juga tidak mengapa, asalkan anak senang.
Memberikan reward pada si kecil bukan berarti harus membelikan barang-barang mahal. Bisa saja hanya dengan membelikan makanan kesukaan misalnya burger, kentang goreng, es krim dan masih banyak lagi. Masakan rumah juga bisa jadi salah satu bentuk reward paling disukai anak-anak.
8. Dan Sebagai Orangtua, Kita Perlu Konsistensi dalam Melakukan Semua Hal Tersebut
Salah satu faktor yang membuat hasil akhir sesuai dengan keinginan adalah faktor konsistensi. Sekarang semua upaya tersebut tidak akan ada artinya jika Bunda tidak tegas dan terus membuat peraturan terasa longgar. Butuh kerjasama antara semua pihak orangtua, anak bahkan sampai mbak pengurus rumah.
Konsistensi akan membentuk kebiasaan baru dalam diri si kecil sehingga sulit untuk melepaskan kepribadian tersebut. Jadi jangan ragu jika ingin menerapkan cara itu mulai dari sekarang, semakin awal maka hasilnya juga semakin bagus. Dampak jangka panjangnya benar-benar terasa jika sudah besar.
Kedisiplinan dalam belajar tentu tidak muncul dengan sendirinya, butuh proses panjang dan memberikan pemahaman kepada si kecil bahwa mata pelajaran tidak harus menjadi ketakutan. Justru itu adalah salah satu pemicu semangat agar bisa menguasai bidang-bidang yang disukai.
