Melihat mainan anak yang berantakan tentu mengesalkan ya Bun. Sudah dibereskan, tapi si kecil lagi-lagi menuang mainannya ke lantai. Bahkan buku-buku yang semula tertata rapi, dibiarkan begitu saja di lantai. Kadang hal ini membuat Bunda lelah dan akhirnya marah pada si kecil.
Alih-alih memintanya membereskan mainan dengan baik-baik, yang terjadi justru melontarkan amarah dan melabeli si kecil. Bisa saja kita melabeli mereka sebagai pemalas karena menolak utnuk membereskan mainan.
Bun, sekalipun menjengkelkan, memberi label pada anak jelas tak dianjurkan. Apalagi untuk si kecil yang masih dalam tahap pertumbuhan, bisa-bisa ucapan Bunda membekas di hatinya. Ketimbang marah-marah, Bunda dapat mengajarkan kebiasaan membereskan dan membersihkan mainan maupun kamar Si Kecil sejak dini.
Melansir Verywell Family, konsep merapikan tidak langsung dipahami Si Kecil, maka lakukan lima hal ini untuk menanamkannya sejak dini.
Saat Memintanya, Jangan Lupa Berikan Arahan yang Jelas untuk Pekerjaannya Bun
Bun, seringkali yang terjadi pada orangtua adalah mereka selalu meminta si kecil untuk membereskan mainan tanpa memberikan alasan yang jelas. Hal ini akhirnya membuat si kecil tak tahu harus mulai membersihkan dari area mana.
Nah Bun, lebih baik berikanlah arahan yang detail ya. Katakan kalau buku-buku perlu ditaruh di rak, mobil atau boneka dimasukkan ke wadah. Kalau arahannya jelas, tentu ia mau melakukannya. Atau akali dengan membagi pekerjaan menjadi tugas-tugas kecil, maka tugas yang tampaknya tak ada habisnya menjadi mudah dikelola.
Bagaimanapun, ingat Bun, si kecil baru mengenali konsep kerapihan dan kebersihan, karenanya mereka pun perlu Bunda untuk membersihkan kekacauan dengan bimbingan yang jelas.
Jelaskan Pentingnya Menjaga Kebersihan dan Menciptakan Keteraturan
Bagi orang dewasa itu sudah jelas, tetapi bagi anak-anak, membersihkan tidak lebih dari menyingkirkan kesenangan. Karenanya, jelaskan baik-baik padanya kenapa mainan perlu diletakkan di tempat semula. Alasan keselamatan atau keteraturan perlu Bunda sampaikan padanya.
Atau jelaskan pada Si Kecil bagian kecil dari mainannya bisa hilang sehingga mainan itu tidak lagi bisa digunakan. Dengan anak kecil, penting untuk membuat koneksi yang bisa mereka hubungkan.
Buatkan Tempat Penyimpanan untuknya, Bun
Dengan menyediakan tempat penyimpanan yang berbeda-beda untuk mainannya, maka hal tersebut akan membantunya belajar menata mainan dan jadi lebih rapi. Cobalah minta Si Kecil menggambar atau memotong gambar kesukaannya yang sesuai bentuk mainan dan gunakan gambar itu sebagai penanda.
Di bawah gambar, tulis dengan rapi nama mainan atau barang, ini juga bisa menjadi cara pengenalan kata pada Si Kecil. Ketika semuanya memiliki tempat yang tepat, itu membuatnya jauh lebih mudah untuk menyingkirkannya.
Biarkan Waktu Bersih-bersih Terasa Lebih Menyenangkan
Bagi si kecil, ia masih lebih suka bermain-main. Karenanya, membereskan mainan menurutnya adalah kegiatan yang membosankan atau bahkan membuatnya kesal. Maka daripada menyuruhnya sambil mengomel, cobalah buat suasana menyenangkan.
Misalnya dengan memutar lagu kesukaannya, lalu ajak ia bernyanyi dan menari sambil meletakkan mainan-mainannya. Bunda juga bisa mengajaknya bermain, misalnya dengan adu cepat membereskan potongan puzzle atau balok-balok mainannya.
Jangan Memperbaiki Hasil Kerja Si Kecil
Saat kamar atau ruang bermain anak akhirnya bersih, jangan ulangi apa yang tidak sempurna menurut Bunda. Biarkan si kecil menikmati keterlibatannya lebih dulu. Perabotan rumah boneka yang tidak cocok? Abaikan itu.
Selama pekerjaan itu dilakukan dengan benar, biarkan saja, sebab anak-anak tidak akan pernah merapikan seperti halnya orang dewasa. Jika Bunda melanjutkan dan mengulang apa yang sudah mereka kerjakan dengan susah payah untuk diselesaikan, Si Kecil mungkin merasa tak senang karena hasil usahanya tetap dianggap tak sempurna.
