Parenting

Tidur Siang Bagi Anak itu Penting. Ini 10 Efek Buruk Anak Melewatkan Tidur Siangnya

Apakah balita anda rewel ketika tidak tidur siang? Percayalah, itu hanya salah satu dari banyak efek buruk dari melewatkan waktu tidur siang. Simak Manfaat Tidur Siang bagi Anak.

Setiap anak yang bangun tidur di pagi hari sebenarnya menghabiskan manfaat atau energi yang disuntikkan saat ia tidur malam. Ketika bangun, ia merasa benar-benar segar. Tapi, setelah beberapa jam berlalu, sedikit demi sedikit, ia pun mulai ingin tidur siang.  Waktu dari bangun tidur hingga tidur kembali bagi setiap anak memiliki rentang waktu yang berbeda, seperti di bawah ini:

Bayi baru lahir :    1-2 jam
Diatas 6 bulan     :    2 – 3 jam
Diatas 12 bulan :    3 – 4 jam
Diatas 18 bulan :    4 – 6 jam
2 tahun     :    5 – 7 jam
3 tahun     :    6 – 8 jam
4 tahun     :    6-12 jam

AnakkurangtidurRentang waktu terjaga ini adalah waktu mereka merasa ‘bahagia’. Semakin besar usia anak, rentang waktu terjaga ini akan semakin lama. Maka dari itu, ketika anak-anak didorong melampaui rentang waktu biologisnya untuk terjaga dan tanpa istirahat, mereka akan menghadapi konsekuensi-koneskuensi seperti di bawah ini.

Menjadi anak yang rewel

Dengan berkurang atau terambilnya waktu tidur untuk melakukan aktifitas tertentu, anak akan mengalami yang disebut dengan efek gunung berapi. Masa-masa ia berteriak atau menangis sejadi-jadinya adalah tekanan yang ingin ia luapkan atas kelelahan fisiknya.

Tubuhnya menjadi terlalu lelah

Tubuh perlu istirahat, kata nenek pada suatu hari. Ya, ia benar dan pepatahnya itu berlaku hingga saat ini. Seperti mesin, jika tubuh dibiarkan beraktifitas tanpa istirahat di waktu yang seharusnya, maka tubuh itu akan menjadi terlalu lelah dan tidak mampu berfungsi dengan baik.

Menjadi anak yang tidak bahagia

Saat tubuh dan otak sudah lelah dan telah menurun dari puncaknya, anak akan memperlihatkan atau menyembunyikan ketidak bahagiaanya. Jika ia adalah anak yang ekspresif, anda akan menjadi saksi dari tantrum yang tidak diinginkan siapapun. Namun, jika anak anda mampu mengendalikan diri, ia tetap tidak bisa memperlihatkan senyum di wajahnya. Tegakah anda, jika es krim yang anda tawarkan ia smabut dengan wajah yang cemberut?

Menularkan depresi kepada orang tua atau pengasuhnya

Seorang ibu atau pengasuh pun perlu istirahat. Berada bersama anak yang tidak bahagia dan rewel karena belum tidur siang dapat membuat sang pengasuh menjadi lelah dan mudah marah. Jika hal itu terjadi, segeralah menjauh sebentar dari sang anak atau malah mengajaknya tidur siang di waktu bersamaan.

Menjadi kurang sabar

Anak memerlukan kesabaran agar bisa telaten dalam menyelesaikan permainan atau pekerjaan. Namun, otak yang terlalu lelah membuatnya menjadi anak yang tidak sabar. Dan hasilnya, puzzle yang hanya tinggal beberapa potong itu bisa jadi tiba-tiba berserakan di kolong meja.

Percaya dengan label negatif yang diberikan

Seorang anak yang terus terlihat rewel di lingkungannya karena kurang tidur siang biasanya segera dikomentari oleh orang-orang dewasa lainnya. Jika hal ini sering terjadi, bukan tidak mungkin alam bawah sadar anak akan menerima dan melakukan apa yang diucapkan oleh orang-orang sekitarnya.

Berkurangnya kualitas tidur malam

Jika ada yang mengatakan bahwa tidur siang bisa digantikan oleh tidur malam, hal ini tidak benar. Sebagaimana tidur malam tidak bisa digantikan tidur siang, apa yang terjadi bisa jadi lebih parah. Kelelahan yang ditimbulkan membuat anak lebih sering mengigau di malam hari dan mengurangi kualitas tidur malamnya.

Menurunnya kemampuan berinteraksi sosial

Sebuah studi yang dipimpin oleh Monique LeBourgeois di University of Colorado Boulder menemukan bahwa seorang anak yang mengantuk di kelas atau tempat penitipan anak tidak mampu terlibat dengan orang lain. Keterampilan untuk beradaptasi dalam lingkungan permainannya pun menurun. Hal ini mempengaruhi bagaimana teman-temannya dan orang dewasa lainnya berinteraksi dengan mereka

Mudah frustasi

Anak yang tidak atau kurang  tidur siang,menurut penelitian yang sama, juga juga cenderung lebih mudah frustasi. Kelelahan secara fisik dan mental menyebabkan mereka menjadi kurang positif, negatif, dan mengalami penurunan keterlibatan kognitif.

Sulit menjadi pembelajar seumur hidup

Kurangnya tidur siang dalam jangka panjang dapat mengakibatkan hal yang serius. Dampaknya tidak hanya pada emosi, tetapi juga pada kemampuan kognisi yang dikenal sebagai fungsi eksekutif. Fungsi ini meliputi memori kerja dan kontrol. Kedua hal inilah yang membantu anak menjadi pembelajar seumur hidup yang bisa mencapai tahap berpikir kritis.

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Most Share

To Top