Parenting

Tidak ada Salahnya Anak Laki-laki Perlu Diajarkan Bersih-bersih Rumah

Anak perempuan , dari kecil sudah diajarkan untuk membantu orang tuanya. Membantu membersihkan rumah, bantu memasak, dan apapun yang menjadi pekerjaan anak perempuan. Lalu, anak laki-laki mereka masih diberi toleran buat bisa main lebih lama dibanding anak perempuan.

sumber gambar: http://neverlostneverland.blogspot.com

sumber gambar: http://neverlostneverland.blogspot.com

Sebaiknya untuk anak laki-laki juga diajarkan mengerjakan perkejaan perempuan. Melakukan bersih-bersih rumah misalnya. Siapa bilang bersih-bersih rumah hanya menjadi tanggung jawab anak perempuan. Anak laki-laki sebaiknya juga diajarkan bersih-bersih.

Belajar dari Anak Laki-laki Jepang

sekolah-sekolah SD dan SMP di Jepang telah memasukkan acara bersih-bersih kelas dalam jadwal pelajaran setiap harinya. Kegiatan bersih-bersih sekolah seperti menyapu lantai, membersihkan jendela atau membersihkan kamar mandi wajib dilakukan para murid sebelum mereka masuk ke kelas dan memulai pelajaran.

Dengan melakukan kegiatan pembersihan kelas, baik anak laki-laki maupun perempuan akan mampu menumbuhkan rasa tanggung jawab untuk menjaga sekolah mereka tetap bersih.

Meski tampak sepele, kegiatan bersih-bersih akan menerbitkan kepekaan anak laki-laki dan perempuan terhadap keindahan dan kepantasan lingkungan terdekat mereka. Mereka juga akan belajar tentang bagaimana melindungi diri sendiri agar tetap sehat dengan menjaga kebersihan sekitar.

Bersih-bersih sebagai life skill penting untuk anak laki-laki

Kesuksesan seorang anak di masa depan tidak hanya tergantung pada pencapaiannya di bidang akademis. Di Jepang, penguasaan life skill seperti bersih-bersih, menjahit dan memasak telah diajarkan sejak si anak duduk di kelas IV SD, dan jam pelajarannya juga sama banyaknya dengan jam mata pelajaran eksakta dan bahasa asing.

Kurikulum 2013 yang baru saja diterapkan (dan kemungkinan akan dibatalkan lagi karena berbagai alasan) sebenarnya memiliki banyak celah yang dapat digunakan para guru SD dan SMP untuk membiasakan kegiatan bersih-bersih dan kegiatan pengembangan life skill jenis lainnya pada murid-murid.

Nilai yang bagus bukan jaminan bagi seorang anak untuk dapat menjadi terampil dan mandiri di masa dewasa. Ironisnya, hingga saat ini masih cukup sulit membuang mindset bahwa seorang anak harus bersekolah untuk meraih nilai terbaik, dan bukannya agar ia memiliki pengetahuan dan keahlian yang berguna bagi tahapan hidup berikutnya.

Seorang anak laki-laki akan tumbuh menjadi pria dewasa, yang suatu saat akan menikah dan memiliki anak-anak. Bagaimana bisa si anak laki-laki memimpin anak dan istrinya menuju kehidupan bahagia, jika ia tak memahami dan mampu melakukan tugas rumah tangga sederhana seperti membersihkan bak mandi atau membersihkan debu yang menempel di perabotan rumah?

Bukankah melimpahkan semua tugas di rumah pada istri atau asisten rumah tangga hanya akan mencetak anak yang manja dan minim pengetahuannya tentang cara membuat rumah aman dan nyaman untuk seluruh anggota keluarga? Lalu akan seperti apakah jadinya negara ini di masa depan karena  kasih sayang berlebihan para orang tua melarang anak melakukan apapun selain belajar dan bersekolah?

Mulailah saat ini juga mengajarkan anak laki-laki Anda tentang cara membersihkan rumah, Bunda. Berikanlah tugas rumah tangga yang paling ringan dulu seperti mengelap meja, menata rak sepatu atau membereskan mainannya sendiri. Anda dapat menambahkan tugas rumah tangga lainny beberapa saat setelah Si Kecil mulai bisa bersih-bersih meski tanpa disuruh.

Sumber: id.theasianparent.com

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.


Parenting

Kemandirian Jadi Penentu Masa Depan, Inilah yang Harus Dilakukan Orang Tua agar Memiliki Anak Mandiri

Bukan hanya karena tak akan mereportkan orangtua, mendidik anak mandiri penting sekali, karena akan bermanfaat untuk masa depan anak kelak. Karena, biar bagaimanapun tanggung jawab dalam hidupnya harus dipupuk sejak dini supaya ketika dewasa bisa menyelesaikan masalah sendiri. Orang tua perlu membiasakan si kecil mengambil keputusan dan tidak memaksakan keinginan pada anak. 

Sebelum Melatihnya, Orangtua Perlu Memahami Ciri-ciri Anak Mandiri

Semua orang tua pasti ingin memiliki anak yang mandiri agar dapat tumbuh dengan baik. Membangun kemandirian merupakan salah satu aspek perkembangan setiap anak. Memiliki sikap mandiri, memudahkan si kecil mengontrol hidupnya. Terdapat beberapa ciri-ciri menandakan si kecil mandiri yaitu: 

1. Si Kecil Sering Berinisiatif untuk Melakukan Sesuatu 

Sebagian besar anak memang tidak suka disuruh melakukan tugas tertentu. Tetapi, anak sikap mandiri langsung berinisiatif menyelesaikan tanpa suruhan orang tua. Misalnya membereskan mainan setelah selesai digunakan. 

Melatih sikap mandiri pada anak dengan membiarkannya melakukan tugas-tugas ringan. Si kecil mandiri langsung membereskan tempat tidur tanpa disuruh. Gosok gigi dan mandi pagi tanpa dipaksa orang tua. Jika tindakan ini dikerjakan anak, berarti anak sudah masuk ke tahap mandiri.

2. Ia Juga Suka Mengeksplor Lingkungan Sekitar

Sikap anak kecil suka menjelajah atau mengeksplorasi lingkungan. Sebab di umurnya memiliki rasa ingin tahu yang besar dan senang mencoba hal baru. Biasanya anak seperti ini akan tumbuh menjadi pribadi mandiri baik di rumah maupun lingkungan luar. 

Anak juga sering bertanya tentang apa yang tidak diketahuinya. Mengajukan pertanyaan penting sekali untuk pertumbuhan si kecil. Orang tua dapat mendampingi si kecil untuk memberikan jawaban agar rasa ingin tahunya terpenuhi. 

3. Berani dalam Melakukan Hal-hal Baru yang Belum Pernah Ia Coba 

Anak dengan rasa takut dapat tumbuh menjadi pribadi tidak mandiri. Takut berenang, takut beli jajan sendiri dan hal lainnya yang seharusnya dapat dilakukan tanpa didampingi orang tua. Kondisi seperti ini harus diwaspadai agar ke depannya semakin berani. 

Si kecil yang memiliki sifat tidak takut mengambil risiko cenderung mempertahankan sikap ini sampai dewasa. Sebagian orang tua mungkin merasa khawatir karena tidak ada rasa takut. Namun, hal ini membawa dampak positif bagi si kecil. 

4. Selalu Senang Bermain Meski Sendiri 

Anak senang bermain sendiri, bukan berarti tidak suka bergaul. Maksudnya di sini si kecil tidak mudah merasa bosan ketika sendiri. Karena banyak aktivitas dapat dilakukan meskipun tanpa teman-temannya atau ditemani orang tua. 

Orang tua dapat merekomendasikan permainan yang menyenangkan namun bermanfaat. Tidak harus selalu bersama orang lain agar ia tumbuh menjadi pribadi mandiri. Bayangkan saja jika selalu ditemani orang tua, maka ayah atau ibu sulit mengerjakan hal lain yang tak kalah penting. 

Untuk Itu, Inilah Hal yang Harus Dilakukan Orang Tua untuk Membentuk Pribadi Anak Mandiri 

Mengajarkan dan melatih anak memang bukan pekerjaan mudah. Saat anak menjadi pribadi mandiri maka beban pekerjaan orang tua lebih mudah. Jadi, jangan terlalu memanjakan anak dengan selalu menyiapkan kebutuhannya. Dapat menerapkan langkah berikut dalam melatih si kecil mandiri. 

1. Coba Beri Anak Tanggung Jawab untuk Melakukan Suatu Hal

Tanggung jawab dimaksudkan di sini adalah yang bersifat ringan dan dapat ditangani si kecil. Tidak diharuskan anak memasak atau mencuci baju. Tetapi, membereskan tempat tidur, meletakkan sikat gigi pada tempatnya adalah tanggung jawab sebaiknya diberikan pada anak. 

Meletakkan sandal dan sepatu di raknya. Baju di lemari disimpan dengan baik serta mengambilnya harus pelan. Mengemas tas sendiri dan kegiatan ringan lainnya. Anak melakukan sendiri tanpa perlu mengganggu orang tua semakin hari bertambah mandiri. 

2. Biarkan Anak Membuat Keputusan Agar Terbiasa Memecahkan Masalahnya Sendiri

Biarkan si kecil membuat keputusan pada apa yang diinginkan. Misalnya saat ke supermarket, tanyakan makanan atau minuman sesuai keinginan anak. Biarkan dia memilih sendiri. Bisa juga menanyakan pada anak makanan apa ingin dimakan malam hari.

Tanyakan pada si kecil memilih menyelesaikan pekerjaan rumah atau mandi terlebih dulu. Ingin mengenakan baju lengan panjang atau pendek. Sering bertanya membuat si kecil merasa diberi kesempatan menentukan pilihan dan membuat keputusan.

3. Izinkan Anak Membuat Kesalahan, Maka ke Depan Ia Bisa Belajar

Hidup ini semua manusia pernah berbuat kesalahan. Tidak terkecuali anak kecil yang banyak belum tahunya. Jangan langsung memarahi dan memukulnya saat berbuat salah, sebaiknya berikan pemahaman bahwa itu tidak benar.

Ajari si kecil belajar dari kesalahan tersebut agar ke depannya berubah menjadi lebih baik. Jangan fokus pada kegagalan supaya anak tidak merasa minder. Berikan kepercayaan padanya bahwa kesempatan berikutnya bisa dimanfaatkan dengan baik. 

4. Berikan Dorongan dan Motivasi untuk Melatihnya Jadi Anak yang Mandiri

Orang tua memiliki peran dalam mendukung dan memotivasi si kecil menjadi pribadi mandiri. Tanpa hal ini, maka keinginan memiliki si kecil mandiri tak pernah didapatkan. Umpan balik positif sangat dibutuhkan si kecil untuk pertumbuhan dan perkembangannya. 

Apapun yang ingin dilakukan sendiri, beri ia kesempatan. Jangan langsung melarang karena tidak percaya anak dapat melakukannya. Jika hal ini terjadi, malah semakin menghambat anak. Ke depannya banyak hal tidak ingin lagi diselesaikan si kecil. 

5. Latih Si Kecil Memecahkan Masalah dan Mencari Jalan Keluarnya

Meskipun masih kecil, anak harus diajarkan cara menyelesaikan masalah sendiri. Ini akan membentuk pribadi mandiri sebab tidak selalu bergantung pada orang tua. Misalnya ada kesalahpahaman dengan teman tentang mainan, ajari anak langkah pemecahan masalah. 

Bagaimana sikapnya menghadapi kesalahpahaman dan hal yang seharusnya dilakukan. Jangan menuduh anak secara negatif supaya dia nyaman bercerita semua hal pada orang tua. Karena tanpa dukungan dari ayah dan ibunya, pada siapa lagi si kecil belajar. Itulah langkah-langkah yang bisa dilakukan orang tua untuk menumbuhkan pribadi anak mandiri. Ingat tidak ada proses instan, semuanya membutuhkan waktu dan proses. Karena itu sangat disarankan diajarkan sedini mungkin.

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Most Share

To Top