Ketika anak hanya mau dekat dengan ibunya saja, kerap kali dianggap wajar. Mungkin karena ibunya lebih banyak waktu bersama anak. Ya, mungkin anak mau dekat dengan orang tertentu karena merasa nyaman.
Orangtua memang berharap selalu bisa bersama anak selama 24 jam, apalagi jika masih bayi atau balita. Namun, ada kebutuhan yang membuat Orangtua terpaksa meninggalkannya. Akan jadi masalah bukan jika kemudian jika anak terlalu ‘lengket’ pada Orangtua dan tidak mau ditinggal.
Anak mengalami kecemasan berpisah dengan orang yang sangat dikenal dekat oleh anak merupakan merupakan tanda separation anxiety. Ini adalah fase tonggak perkembangan yang seringkali dialami oleh anak. Sehingga seringkali anak yang masih kecil memiliki kekhawatiran apabila dipisahkan dengan orang yang sudah dikenal akrab oleh anak. Kecemasan ini dikarenakan anak tidak mengerti waktu sehingga anak mengkhawatirkan kapan ibu akan kembali lagi.
Jika terpaksa harus meninggalkan anak sejenak, maka ini hal-hal yang bisa orangtua lakukan:
1. Berikan Stimulasi sejak bayi dengan parmainan cilukba
Kelekatan antara ibu dan anak sudah dipelajari dimulai usia bayi sehingga anak akan memilih dengan siapa anak Orangtua cenderung lebih dekat. Umumnya dengan yang seringkali bertemu dan bertatap muka dengan anak Orangtua. Sejak bayi Orangtua dapat memberikan permainan cilukba atau permainan yang menyembunyikan wajah Orangtua di hadapan anak kemudian kembali muncul. Permainan ini akan memberikan pengertian bahwa ibu akan kembali di pandangan bayi.
2. Ibu tidak dramatis meninggalkan bayi, Lebih baik melakukan komunikasi meskipun usianya masih bayi
Pada saat Orangtua akan bepergian, ia dapat memberikan pengertian kepada anak. Sehingga Orangtua tidak meninggalkan anak dengan trauma. Lebih baik Orangtua melakukan komunikasi meskipun usianya masih bayi. Cobalah dengan memberikan pengertian ketika bayi Orangtua sedang main dan Orangtua akan meninggalkannya ke kamar mandi atau meninggalkan beberapa saat sehingga anak Orangtua mendapatkan pengertian.
3. Jangan membohongi anak sehingga anak Orangtua kehilangan kepercayaan pada Orangtua
Ketika anak susah sekali dipisahkan dengan Orangtua. Seringkali beberapa Orangtua mengajak anak bermain petak umpet dan kemudian menghilang dari hadapan anak. Apalagi bila anak Orangtua sudah berusia batita. Anak sudah mengerti dan tidak mau ditinggalkan sehingga anak kehilangan kepercayaan pada Orangtua.
4. Berikan pengertian, Jangan Meninggalkannya Begitu Saja
Untuk memulai melatih anak mengatasi rasa cemas ditinggal orangtua, sebaiknya jangan meninggalkannya begitu saja tanpa ‘pemanasan’ karena dapat memancing rasa takut berlebihan. Orangtua dapat memberikan pengertian dengan menggendong anak Orangtua atau mengajak berjalan-jalan kecil di halaman rumah kemudian ceritakan hal yang menarik dan bilang bahwa ibu akan kembali setelah usai aktivitas.
5. Sediakan waktu bermain bersama sebelum pergi, di sela-sela bermain katakan jika akan pergi sebentar dan akan segera kembali
Sebelum Orangtua meninggalkan anak, nyamankan ia dengan mainan yang menghiburnya. Jika ditemani dengan pengasuh, pastikan ia merasa familiar dengan pengasuhnya. Sediakan waktu bermain bersama sejenak sebelum Orangtua pergi dan katakan di sela-sela bermain bahwa Orangtua akan pergi sebentar dan akan segera kembali. Yakinkan kepadanya bahwa ia akan baik-baik saja selama ditinggal.
6. Lakukan dengan mudah dan perlahan, mulailah dengan meninggalkannya sejenak dan amati perilakunya
Anak yang tidak terbiasa ditinggal orangtuanya pasti merasa cemas jika tiba-tiba harus tinggal dengan orang lain. Jangan terlalu terburu-buru melatih anak mengatasi rasa cemasnya ketika ditinggal. Lakukanlah secara perlahan-lahan. Mulailah dengan meninggalkannya sejenak dan amati perilakunya. Jika ia menangis jangan hampiri ia hingga 10 menit berlalu asal jangan lupa untuk meninggalkan benda-benda atau mainan yang dapat menyamankannya. Kemudian keesokan harinya, tambahkan waktunya. Latihan ini butuh konsistensi dan berkelanjutan hingga dia ‘lulus.’ Latihan ini juga akan mempermudah saat anak mulai masuk playgroup atau pre-school.
7. Tetaplah ceria dan gembira saat Orangtua kembali kepadanya
Ketika Orangtua kembali kepadanya, hujani ia pelukan, ciuman dan ungkapan kasih sayang. Jangan lupa bicarakan mengenai apa yang dia lakukan selama Orangtua tidak bersamanya. Orangtua juga bisa menceritakan apa yang Orangtua lakukan selama tidak bersamanya. Tetap tunjukkan wajah gembira, jangan tunjukkan wajah muram atau sedih karena berpisah dengannya.
8. Jaga komunikasi dengan anak namun abaikan segala complaint-nya
Ketika Orangtua sedang berada di ruangan terpisah dengan anak Orangtua pada hari pertama berlatih, tetaplah berbicara dengannya. Ceritakan apa yang sedang Orangtua lakukan disana dan katakan bahwa Orangtua akan segera kembali. Tentu saja dia akan protes dan meminta Orangtua segera kembali, tetapi abaikan sampai waktu yang Orangtua sudah tentukan berlalu. Sekali lagi, konsisten dengan apa yang sedang Orangtua lakukan !
9. Tinggalkan ia di tempat tidur dengan sesuatu yang membuatnya nyaman
Ketika akan tidur terpisah, tidak ada salahnya memberikan benda milik Orangtua yang masih menyisakan bau Orangtua untuk membuatnya tetap tenang. Letakkan juga mainan kesayangannya. Perlu untuk Orangtua ingat : berikanlah benda milik Orangtua hanya ketika waktu tidur tiba, jadi benda itu berfungsi untuk sekedar menyamankan bayi ketika Orangtua tidak berada di sisinya dan bukan yang lain.
