Masa kanak-kanak terlihat sangat seru, ceria, dan hanya bermain saja aktivitasnya, sangat menyenangkan. Tidak ada masalah berat yang perlu diselesaikan. Walaupun kelihatannya menyenangkan dan mudah, ternyata balita juga bisa mengalami stres lho. Bahkan, balita lebih rentan mengalami stres karena mereka belum bisa mengungkapkan perasaannya dengan tepat dan belum bisa menyelesaikan masalahnya sendiri. Komunikasi yang belum lancar akan membuat balita kesulitan mengungkapkan apa yang dia inginkan sehingga bisa membuatnya frustasi jika tidak dimengerti.
Penyebab stres pada balita
Stres pada balita bisa disebabkan oleh berbagai penyebab, misalnya tidak mendapatkan apa yang diinginkannya. Berikut beberapa hal yang bisa menyebabkan balita mengalami stres:
- Berpisah dengan ibu atau ayahnya
Berpisah dengan orang tua misal karena orang tua harus bekerja bisa membuat si kecil takut, apalagi jika dia belum terbiasa dengan pengasuh atau daycare. Pergi bekerja diirigni dengan tangisan anak adalah drama yang sering terjadi pada working mom. Tangisan si kecil meurpakan salah satu tanda stresnya.
- Kurang perhatian orang tua
Orang tua ada di rumah tetapi sibuk dengan gadget atau pekerjaan lain sehingga anak kurang diperhatikan juga bisa membuat si kecil sedih, marah, hingga stres. Anak akan menunjukkan tingkahnya untuk menarik perhatian orang tua, misal dengan menangis atau rewel.
- Mainannya rusak
Apa rasanya jika barang yang kita sukai rusak tiba-tiba? Pasti sedih, begitu juga pada balita. Jika mainan kesukaannya rusak dia pasti sedih, mungkin bagi orang dewasa itu adalah hal sepele, tapi tidak bagi si kecil.
- Berada di tempat atau situasi yang baru dan tidak dikenalnya
Berada di tempat yang baru dan banyak orang yang tidak dikenal bisa membuat si kecil merasa tidak aman. Apalagi jika ada orang lain yang memaksa menggendongnya, mungkin si kecil akan memberontak dan menangis.
Masih banyak hal yang menyebabkan kecemasan pada balita hingga menyebabkan stres, dari aktivitas sehari-hari hingga masalah besar misalnya jika orang tua bercerai.
Gejala stres pada balita
Si kecil mungkin belum bisa mengutarakan perasaannya dengan jelas, tetapi orang tua bisa melihat dari perilakunya sehari-hari. Gejala yang umum adalah menangis dan rewel. Beberapa gejala lain yang bisa terjadi di antaranya:
- Sulit tidur
- Nafsu makan menurun
- Perubahan emosi misalnya jadi sering marah, manja, merengek, dan menarik diri
- Sering mimpi buruk hingga mengigau ketika tidur
- Suka mengompol padahal sebelumnya sudah tidak mengompol
Jika si kecil mengalami perubahan emosi, misal sedih, takut, marah sebaiknya ayah dan bunda segera mencurahkan perhatian agar emosinya tidak berlanjut.
