Dalam berumahtangga, merencanakan momongan tentu menjadi kesepakatan bersama. Entah tentang jumlahnya, kapan waktunya, dan berbagai topik diskusi lainnya tentang momongan. Memang, ada kondisi di mana pasangan baru menikah menunda untuk memiliki momongan sehingga mereka mencari cara mencegah kehamilan. Namun menunda kehamilan pun juga dilakukan pasutri yang sudah tidak ingin menambah momongan karena merasa sudah cukup dengan anak yang mereka miliki sekarang. Di lain sisi, mencegah kehamilan tentu bukan berarti pasutri tak ingin berhubungan badan, kan?
Nah, Bun, bicara mengenai cara mencegah kehamilan yang paling populer tentu dengan alat kontrasepsi. Tapi tak semua perempuan bersedia melakukan KB lho, baik pil maupun suntik lho. Untuk pasangan yang memilih menunda kehamilan dengan berbagai alasan, ada juga yang masih memanfaatkan cara pencegahan tanpa mengonsumsi pil KB maupun suntik dan susuk KB. Berikut ini adalah cara mencegah kehamilan secara alami yang dirangkum dari berbagai sumber.
Suami Istri dapat Melakukan Hubungan Intim Dilakukan Tanpa Penetrasi
Cara yang satu ini sangat dianjurkan untuk para pasutri. Karena secara logika, bila tak ada penetrasi, maka tak ada sperma yang masuk ke dalam vagina ya Bun, sehingga Bunda tak perlu khawatir adanya pembuahan setelah berhubungan intim. Namun sebaiknya diskusikan dulu dengan Ayah mengenai tips atau cara-cara yang dapat disepakati ya Bun.
Berhubungan Intim Saat Tidak Dalam Masa Subur, Bun
Nah, untuk yang satu ini, Bunda harus pintar-pintar menghitung dan mengetahui kalender menstruasi dengan baik. Bila Bunda sudah terbiasa menghitung masa subur, tentu akan lebih mudah menerapkan tips yang satu ini. Biasanya pasutri disarankan berhubungan intim menjelang istri menstruasi guna mencegah kehamilan. Atau, paling tidak 1 minggu sebelumnya.
Tetap Berhubungan Intim Namun Menumpahkan Sperma di Luar Vagina
Cara ini juga relevan untuk dilakukan asal ayah tak masalah dengan cara yang satu ini. Tetap berhubungan intim namun menumpahkan sperma di luar vagina tentu tak akan memicu kehamilan sebab tak terjadi pembuahan sama sekali di dalam rahim. Namun Bunda perlu tahu, dalam Islam, metode ini dikenal dengan istilah ‘al azlu’, nah terkait hukum al azlu, para ulama berbeda pendapat. Para ulama pengikut dua mazhab, Syafi’i dan Hambali, menghukumi aktivitas seksual itu di atas dengan makruh tanzih (sebaiknya tidak dilakukan).
Memakai Kondom Saat Berhubungan Intim Juga Disarankan Lho Bun
Kondom sejatinya termasuk alat kontrasepsi. Hanya saja penggunaannya lebih mudah dan tak ada efek samping. Bahkan sudah dijual bebas di pasaran. Cara kerja kondom pun sederhana, sperma yang keluar akan ditampung sehingga tak masuk ke ovarium sehingga mencegah terjadinya pembuahan ya Bun.
Diskusi dengan Pasangan untuk Melakukan Sterilisasi
Sterilisasi juga merupakan cara mencegah kehamilan dengan alat kontrasepsi. Namun hal ini diperuntukkan bagi pasutri yang sudah tidak ingin menambah anak atau tidak ingin mempunyai momongan. Hal ini dikarenakan sterilisasi merupakan cara mencegah kehamilan secara permanen. Nah, ada dua jenis sterilisasi yaitu vasektomi, untuk laki-laki, dan tubektomi untuk perempuan.
Metode ini dilakukan dengan memotong saluran sperma atau saluran sel telur. Nah, seiring dengan perkembangan teknologi, prosedur bedah untuk melakukan metode kontrasepsi ini hanya membutuhkan sedikit sayatan kecil dan cepat dilakukan dengan teknik laparoskopi. Metode bedah laparoskopi menggunakan sebuah alat teropong kecil sehingga dokter bedah tidak perlu melakukan sayatan besar.
Mengonsumsi Prostinor Sebagai Pencegahan yang Sifatnya Darurat
Bila dalam berhubungan intim kemudian terjadi hal yang diluar dugaan, seperti kekhawatiran akan adanya pembuahan, maka sebenarnya ada pil kontrasepsi darurat yaitu Postinor 2 yang harus diminum setelah berhubungan intim sebelum 72 jam. Bila jeda lebih dari 72 jam, maka obat apa pun tidak akan bisa mencegah kehamilan setelah berhubungan intim, Bun
Jangan Percaya Pada Mitos-mitos Ini…
Faktanya, masih banyak pasangan yang percaya bahkan mengikuti beberapa mitos cara mencegah kehamilan setelah berhubungan intim. Padahal, tak ada temuan ilmiah atau penelitian pasti yang bisa mempertanggungjawabkan kebenaran mitos-mitos tersebut, Bun. Untuk itu, Bunda jangan sampai mempercayai mitos-mitos ini:
- Meloncat-loncat setelah melakukan hubungan intim. Ini tidak akan memberikan efek apapun karena tidak akan membuat sperma keluar dari vagina.
- Mengeluarkan sperma sebelum ejakulasi. Cara ini juga kurang efektif karena cairan yang keluar sebelum itu juga dapat mengandung sperma sehingga tetap bisa menyebabkan kehamilan.
- Minum minuman bersoda sebelum melakukan hubungan intim. Cara ini tidak akan memengaruhi kualitas sperma. Bahkan jika diminum seorang wanita setelah berhubungan intim juga tidak akan membunuh sel sperma.
- Melakukan hubungan intim dengan posisi tertentu. Faktanya, melakukan hubungan intim dengan posisi apapun tetap bisa menyebabkan kehamilan.
- Segera membersihkan sperma yang ada di dalam vagina. Ini juga tidak memberikan hasil. Karena sudah ada sel sperma yang terbawa masuk yang disebabkanadanya kontraksi otot-otot vagina selama masa hubungan intim
