Dunia anak adalah dunia bermain. Hal itu terlihat dari sebagian besar waktu anak yang dihabiskan untuk bermain. Sehingga diperlukan aneka jenis permainan yang dapat digunakan untuk mendukung perkembangannya. Untuk itu, muncullah aneka permainan elektronik yang berusaha menjawab kebutuhan tersebut.
Namun tahukah Bunda bahwa permainan tradisional tetap jauh lebih baik dibanding jenis permainan yang lainnya? Sejumlah jurnal penelitian menyatakan bahwa permainan tradisional dapat melatih aspek psikologis, jasmani, dan sosial pada anak-anak. Lalu apa saja ya Bun manfaat yang akan diterima oleh anak?
Melatih Kecerdasan Anak, Terutama Kecerdasan Naturalistik dan Musikalnya
Setiap orangtua tentu menginginkan memiliki anak-anak yang cerdas. Ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk melatih kecerdasan anak, salah satunya melalui permainan tradisional. Beberapa aspek kecerdasan memang bisa dikembangkan melalui permainan ini. Misalnya saja kecerdasan naturalistik. Permainan tradisional cenderung memanfaatkan benda-benda di sekitar yang berasal dari alam sebagai bahan permainan. Selain itu, permainan tradisional yang selalu bersinggungan dengan bunyi-bunyian alam juga dapat melatih kecerdasan musikal anak. Hal ini tentunya sangat bermanfaat untuk kepribadian anak nantinya.
Juga Melatih Sportivitas Buah Hati
Melalui aneka permainan tradisional yang ada di sekitar, kita bisa menanamkan sportivitas kepada anak. Permainan tradisional lebih banyak menggunakan sistem kalah dan menang. Hal ini membuat anak berusaha untuk memenangkan permainan tersebut dengan cara-cara yang sesuai dengan aturan.
Kalaupun anak mengalami kekalahan dalam permainan tersebut, maka tugas orangtua untuk memberi pemahaman kepada anak bahwa kekalahan bukanlah sebuah awal dari permusuhan dengan teman, tapi kekalahan adalah motivasi untuk mencoba lagi memenangkan kompetisi.
Kreativitas Anak Pun Jadi Lebih Berkembang
Kebanyakan permainan tradisional menggunakan benda-benda sederhana yang ada di sekitar sebagai alat untuk memainkannya. Dalam kondisi inilah kreativitas anak akan dilatih. Mereka akan berusaha untuk mencari benda-benda yang bisa digunakan untuk melakukan permainan yang mereka inginkan.
Sebagai contoh saja saat anak akan bermain dakon. Alat utama untuk memainkan permainan ini adalah batu. Tapi tidak selamanya batu berukuran kecil itu tersedia di sekitarnya. Sebagai penggantinya, mereka akan menggunakan kerikil atau benda-benda lainnya untuk bermain dakon.
Membentuk Karakter Untuk Bersikap Sportif
Untuk membentuk karakter anak, ternyata tidak hanya dilakukan di sekolah saja. Melalui permainan tradisional yang ada, karakter baik anak pun bisa terbentuk. Sebagai contoh adalah permainan gobag sodor. Jenis permainan ini membutuhkan kerja sama, kecepatan gerak, dan kerja sama untuk bersama-sama memenangkan pertandingan. Hal ini secara tidak langsung akan melatih karakter anak untuk bersikap sportif dan bekerja sama dengan teman-temannya.
Mengasah Kemampuan Sosial Anak
Hampir tidak ada permainan tradisional yang bisa dimainkan sendiri. Kebanyakan permainan tradisional tersebut dilakukan secara berkelompok. Hal ini mau tidak mau membuat anak berbaur dengan teman-temannya. Dan jika itu dapat dilakukan dengan baik, maka secara tidak langsung Bunda telah melatihnya untuk bersosialisasi.
Ternyata ada banyak sekali manfaat yang bisa diperoleh dari permainan tradisional. Untuk itu, tetap lestarikan permainan-permainan tradisional yang ada di sekitar kita ya, Bun!
