Anak yang suka memukul memang meresahkan orangtua. Meskipun begitu, harus diketahui bahwa perilaku anak seperti ini ada alasannya. Tindakan agresif si kecil sebenarnya adalah bagian dari aspek perkembangan umum dialami balita. Maka, daripada buru-buru untuk marah dan semakin memperburuk situasi, cobalah untuk mencari tahu. Apa yang sebenarnya membuat anak jadi sosok yang suka memukul dan tak bisa mengendalikan emosinya.
Dari Banyak Faktor, Ini Adalah 5 Alasan Anak yang Suka Memukul yang Sering Dialami Anak
Anak atau balita yang belum lancar bicara menjadikan organ fisik sebagai alat komunikasi. Contohnya tangan untuk memukul orang lain saat mengambil barang miliknya. Dan beberapa hal berikut ini, bisa jadi salah satu faktor penyebabnya juga.
1. Mempertahankan Area dan Barang yang Ia Rasa Menjadi Hak Miliknya
Anak yang posesif terhadap mainannya langsung memukul saat orang lain menyentuh. Hal ini bisa terjadi di rumah antara saudara kandung ataupun antar teman di lingkungan pertemanan. Jika kejadiannya masih di rumah tentu bisa diawasi oleh orangtua.
Saat anak lain tidak mau bergantian menggunakan mainan, hingga membuat si kecil marah dan jengkel. Kondisi ini juga dapat menimbulkan pertikaian diawali dengan pemukulan. Tujuannya untuk mencari perhatian agar kata-kata dia dipahami oleh teman lain.
2. Merasa Tak Mampu dan Sulit Mengungkapkan Perasaan yang Dialaminya
Anak kecil masih belum bisa mengungkapkan apa yang dirasakan sepenuhnya. Saat sedih, marah, lelah ataupun hal lain yang tidak sesuai dihatinya, diekspresikan dengan memukul. Ada juga anak yang menangis sambil memukul.
orangtua sebaiknya mendekatkan diri pada anak. Tujuannya supaya apa yang dirasakan anak bisa dipahami tanpa anak memberitahu semuanya. Cara ini juga bagus untuk mengurangi perilaku anak suka memukul.
3. Ia Merasa Jika Ada Perubahan dalam Keluarga yang Membuatnya Seperti Terabaikan
Anak kecil bisa tiba-tiba memukul atau menggigit saat ada hal besar yang terjadi di rumah. Misalnya bertambahnya anggota baru, karena takut kasih sayang orangtua teralihkan ke adiknya, anak menjadi marah dan memukul barang yang ada.
Hal lain seperti pindah rumah yang mungkin saja anak tidak suka rumah baru, sehingga butuh waktu adaptasi. Kekesalan pasti ada dalam pikirannya sehingga diungkapkan dengan memukul. Kekerasan dalam rumah tangga diakibatkan Ayah suka memukul, juga diikuti oleh anak.
4. Adanya Ketidaknyamanan yang Membuatnya Seperti Dilupakan
Ketika anak tidak nyaman dengan suatu kondisi juga bisa memukul orang lain atau benda di dekatnya. Saat bosan, haus dan lapar tetapi tidak ada makanan yang diinginkan, anak memperlihatkan kemarahannya dengan memukul.
Jika terjadi satu atau dua kali, wajar saja. Namun, jika anak memukul sudah dalam tahap berlebihan, harus diwaspadai. orangtua harus memperhatikan kondisi anak, menyediakan kebutuhannya agar si kecil merasa nyaman dan terpenuhi.
5. Aktivitas yang Ia Lakukan Terasa Kurang Menyenangkan
Anak-anak memang masanya untuk bermain dari pagi hingga sore bahkan malam hari. Jika di rumah tidak ada kawan bermain, anak merasa bosan karena sulit menyalurkan energi. Oleh karena itu, penting sekali bagi orangtua menjadi teman bermain anak.
Anak suka menjelajahi banyak hal di lingkungan sekitarnya. Jika tidak mendapat ruang, anak akan menyalurkan melalui pukulan. Ketika anak dilarang melakukan sesuatu yang diinginkan, juga disampaikan dengan memukul sebagai bentuk rasa kesalnya.
Maka Jika Tanda-tanda Tersebut Terlihat, Inilah Hal yang Harus Dilakukan orangtua Menghadapi Anak Suka Memukul
Anak yang suka memukul karena tidak sadar konsekuensi dari perbuatannya. Selain itu, anak juga belum tahu cara mengekspresikan emosi yang dimilikinya. Supaya kebiasaan ini tidak terbawa hingga dewasa, orangtua perlu menerapkan beberapa langkah berikut.
1. Mencari Tahu Faktor Penyebab yang Memicu Anak Jadi Sosok yang Suka Memukul
orangtua perlu mencari tahu penyebab anak marah dan memukul orang lain. Mungkin saja ada sesuatu yang salah di rumah seperti perubahan dinamika keluarga. Bisa juga karena sebab lain misalnya teman barunya memiliki karakter suka memukul.
Umumnya anak memukul memiliki alasan yang hampir sama. Setelah mengetahui penyebabnya, orangtua dapat membantu si kecil menyalurkan perasaannya dengan lebih positif. Sebisa mungkin latih si kecil menghindari perilaku agresif.
2. Latih Anak untuk Berkomunikasi dengan Baik Demi Mengungkapkan Perasaannya
Anak memukul karena marah atau frustasi namun tidak tahu cara mendapatkan perhatian. Oleh karena itu, orangtua perlu mengajarkan anak agar bisa berkomunikasi dengan baik. Boleh mengekspresikan menggunakan perasaan tetapi dengan lembut.
Ketika anak ingin memukul, segera alihkan kepada aktivitas yang lebih menyenangkan. Sesuaikan dengan hobi anak atau ajari cara menepuk pundak dengan lembut saat sedang butuh perhatian. Jadi, latih anak agar mudah memberitahukan perasaannya.
3. Bantu Ia Memahami dan Menuumbuhkan Rasa Empati dalam Dirinya
Sadarkan anak bahwa perilaku memukul akan menyakiti orang lain. Biasanya anak usia 2 tahun sudah paham hal ini. Teman sebaya merasa sedih dan sakit ketika terkena pukulan, sehingga anak harus mengurangi perilaku ini.
Jika memukul karena masalah mainan, ajarkan anak untuk menunggu giliran masing-masing. Saat kakak atau adik sudah selesai bermain, baru bisa diambil mainan tersebut. Selain itu, perlu juga melatih si kecil meminta maaf saat melakukan kesalahan.
4. Ajarkan dan Berikan Contoh yang Baik Sebagai Orangtua
Anak biasanya mengikuti tindakan orangtuanya. Jika Ayah atau Ibu suka memukul anak tentu mengikutinya. orangtua harus menampakkan perilaku yang baik di depan anak sehingga anak juga menerapkan hal yang baik dalam hidupnya.
orangtua membantu anak mempelajari cara positif dalam mengelola emosi mereka. Menghukum anak karena memukul bisa memperburuk perasaan anak. Bahkan mengakibatkan anak lebih agresif sehingga jangan sembarangan dalam mendidik anak.
5. Berikan Konsekuensi dengan Batas yang Normal untuk Melatihnya Jika Melanggar Aturan yang Sudah Disepakati Agar Tak Memukul Orang Lain
Memberikan hukuman tidak harus melalui kekerasan. Banyak cara memberikan konsekuensi atas perbuatan anak seperti mengurangi waktu bermainnya. Tetapi, jika anak baru sekali melakukan kesalahan, jangan langsung dihukum. Itulah 5 hal yang dapat dilakukan orangtua menghadapi anak yang suka memukul. Jangan langsung dihukum atau dimarahi, tetapi beri nasihat dan pemahaman terlebih dulu bahwa memukul itu menyakiti orang lain.
