Kemandirian memang harus diasah sejak dini ya Bun. Bukan hanya urusan tak boleh cengeng atau berani mengutarakan sesuatu, tapi mandiri soal urusan kamar mandi pun jangan sampai ketinggalan. Coba Bun, kira-kira di usia si kecil yang sekarang ini, Bunda sudah belum mengajarkannya melepaskan popok sendiri dan melatihnya soal toilet training?
Yup! Ketrampilan semacam ini perlu diperkenalkan secara bertahap nih Bun. Karena pada dasarnya, butuh proses lho untuk mengajarkan supaya dia tidak mengompol di malam harai maupun sekadar pergi ke toilet.
Yuk Bun, Ajarkan Si Kecil Untuk Menahan Popok Sekali Pakai Agar Tetap Kering
Bukan maksudnya membuatnya menahan buang air kecil Bun. Tapi, yaitu ajarkan pelan-pelan agar si kecil tak buang air kecil saat memakai popok. Beri pengertian padanya untuk mempertahankan popok sekali pakai agar tetap kering. Ia wajib belajar membuka dan memakai popok lagi saat ingin buang air kecil di toilet. Dengan begitu pelan-pelan pasti si kecil tak akan mengandalkan popok sekali pakai lagi.
Berikan Contoh Cara Memakai Toilet Sejak Dini ya Bun
Tanggung jawab orangtua pun salah satunya yaitu meluangkan waktu untuk membantu si kecil mengenalkan dan mengajari caranya memakai toilet lho Bun. Dengan cara ini, si kecil akan tahu caranya buang air kecil maupun buang air besar yang benar dan baik saat di toilet.
Belikan dan Letakkan Training Potty di Rumah ya Bun
Training potty sudah mulai banyak di pasaran. Bunda bisa membelikan alat ini demi melatih si kecil memakai toilet. Yuk Bun, siapkan potty di setiap kamar mandi rumah dan letakkan potty yang sesuai kebutuhan: potty yang untuk berdiri atau potty ditempatkan di atas dudukan toilet. Dan letakan training potty di toilet atau tempat yang mudah terjangkau oleh anak.
Jangan Memarahinya, Tetap Sabar dalam Membimbing si Kecil
Mengajarkan si kecil melepas popok dalam kesehariannya itu memang butuh waktu dan tak bisa cepat lho Bun. Bunda perlu sabar, tak perlu memarahinya kalau dalam beberapa kali latihan, si kecil tetap mengompol. Kalau si kecil lupa atau tak sempat pergi ke toilet, orangtua tetap sabar membimbingnya. Justru kalau Bunda memarahinya, ia akan takut dan bahkan trauma sehingga jadi lebih sukar untuk ukuran toilet training.
Penting Juga Lho Mengajarkannya dengan Memakai Bahasa Tubuh
Bukan hanya memperkenalkan training potty kepada si kecil, Bunda pun bisa pakai cara alternatif lainnya yaitu dengan mengajarkannya dengan bahasa tubuh padanya. Misalnya, beritahukan tanda-tanda kebelet, mengejan, atau sekadar buang gas. Kalau si kecil tahu tanda-tanda tersebut, maka ia mengerti sudah saatnya pergi ke toilet.
Ajarkan Bangun Tengah Malam supaya Mencegahnya Agar Tak Mengompol
Memang sulit bagi anak untuk bangun di tengah tidurnya yang nyenyak. Namun Mama harus memberinya pengertian bahwa ia tidak boleh menahan pipis atau mengompol di saat tidur. Anak harus belajar bangun dan berbicara pada orangtuanya ketika ia kebelet di tengah malam. Orangtuanya pun juga harus siap siaga di kala anak membangunkan untuk mengajak ke toilet.
Dari Bundanya Jangan Menyerah, Yang Penting Harus Konsisten ya Bun
Yang namanya pelatihan untuk melepas diapers memang harus dilakukan secara konsisten dan terus menerus. Kalau dari Bundanya sudah menerapkan hal ini, maka si kecil pun akan bisa mengerti dan pasti pelatihannya jadi efektif Bun. Sabar dan tekun jadi kunci utama membiasakan anak disiplin, termasuk membiasakan dia berhenti buang air di popok sekali pakai.
Jangan Lupa Beri Penghargaan Kalau Si Kecil Sudah Berhasil
Bunda jangan lupa untuk memberi penghargaan kalau sesi latihan ini berhasil. Apapun usahanya dalam hal ini orangtua harus menghargainya. Penghargaan yang bisa diberi bermacam-macam, Bunda bisa memujinya, memeluk, membelai rambut, atau bahkan memberikan hadiah atas keberhasilannya menggunakan toilet. Dengan begitu ia akan lebih semangat melakukan toilet training
