Para orang tua kerap tidak menyadari ada ucapan atau tindakan mereka yang bisa berdampak buruk terhadap perkembangan anaknya. Memberi label negatif salah satu contohnya. Anda sebaiknya berhati-hati dalam memberi label atau ciri atau cap kepada anak mengenai perilaku, sifat, atau bentuk fisiknya. Label negatif sendiri biasanya akan diberikan ketika anak dinilai bodoh, malas, nakal, gendut, dan lain sebagainya. Padahal, label negatif itu bisa berdampak buruk terhadap rasa percaya diri anak lho! Bagaimana tidak, ketika anak mendapatkan label negatif dari orang tuanya, maka ia juga akan menilai dirinya sendiri seperti itu.
Sebagai contoh, ketika anak tidak bisa mendapatkan ranking 5 besar di kelas, lalu orang tuanya akan memberi label anaknya bodoh. Maka, sang anak pun akan merasa gagal dan menilai dirinya sendiri bodoh. Bayangkan, apabila anak terus menilai dirinya seperti itu hingga ia beranjak dewasa. Teen Expert & Youth Speaker, Josh Shipp, seperti dikutip dari empoweringparents.com mengatakan bahwa ketika seorang anak terus mendengar label negatif yang diberikan orang tuanya, maka ia akan mulai mempercayai label itu. Anak akan sibuk memikirkan label itu lalu menilai dirinya seperti itu dan bahkan akan bersikap sesuai label yang ia terima.
Jadi, mulai sekarang para orang tua sebaiknya tidak lagi memberi label negatif pada anaknya dan mulai melakukan beberapa hal berikut ini:
Berikan Label Positif pada Anak
Ketika orang tua selalu memberikan label positif pada anaknya, maka otomatis sang anak akan menilai dirinya dari sisi positif dan akan terus melakukan hal-hal yang juga positif. Pelabelan sendiri biasanya akan diberikan oleh orang-orang terdekat si anak, seperti orang tua, kakek dan nenek, paman atau bibi.Namun, label positif juga harus bisa diperhatikan. Pasalnya, hal itu juga bisa membuat anak menjadi pribadi yang angkuh dan tidak bisa menyadari kekurangan dari dirinya sendiri. Dan lagi-lagi, hal ini juga akan mempengaruhi rasa percaya dirinya.
Jangan Ragu untuk Memuji Sikap Anak
Ketika anak bersikap baik, maka anda tidak perlu ragu memujinya. Apabila anak berbuat salah, anda bisa menegurnya secara halus tanpa harus memarahinya. Anda sebaiknya bisa menjaga ucapan terlebih ketika sedang marah. Anak anda adalah sosok yang suka meniru apa yang diucapkan oleh orang-orang dewasa di sekitarnya. Ketika anak berbuat salah, maka anda sebagai orang tua bisa menyemangatinya agar ia bisa belajar untuk memperbaiki kesalahannya dan tidak lagi mengulanginya
Mengganti Kata-Kata Negatif dengan Kata-Kata yang Lebih Halus
Ketika memberi label negatif pada anak maka kata-kata yang keluar dari mulut anda biasanya memiliki arti yang buruk. Anda bisa mengganti kata-kata itu dengan kata-kata yang lebih baik atau yang lebih halus. Contohnya, kata bodoh diganti dengan tidak bisa atau tidak mampu. Anda juga harus menjelaskan kepada anak mengenai kata-kata itu adalah agar ia tidak mengulanginya lagi di masa mendatang.
