Parenting

Stop Memanjakan Anak Sebagai Bukti Kasih Sayang Orang tua

Teringat pada masa lalu sebagian orang tua mungkin tidak ‘sebahagia’ anak-anak zaman sekarang yang semuanya serba modern. Dulu tidak ada telepon, komunikasi jarak jauh hanya bisa dilakukan melalui surat menyurat, tidak ada internet sehingga mau tidak mau diperlukan banyak membaca buku, koran, atau majalah untuk mengetahui berbagai informasi, bahkan tidak ada listrik sehingga hanya bisa mengandalkan lampu tempel untuk belajar di malam hari.

Mungkin sebagian orang ada yang sudah hidup berkecukupan sejak dulu sehingga sanggup berlangganan majalah atau koran, punya telepon rumah, mampu bayar listrik untuk kehidupan sehari-hari dan lain sebagainya, namun bagi beberapa orang tua yang dulunya hidup pas pasan pasti akan berusaha agar kelak anak-anak mereka bisa hidup lebih baik dan tidak perlu mengulangi kepahitan orang tuanya.

Berawal dari niat memperbaiki kehidupan hingga akhirnya diperoleh kebahagiaan dan kesejahteraan hidup kadang membuat orang tua ingin memberikan segala fasilitas untuk buah hati agar mereka tak perlu hidup susah, namun sadarkah kalau ternyata tindakan ini secara tidak langsung memanjakan mereka?

terlalumemanjakananak

Membahagiakan anak dengan berbagai fasilitas boleh saja asalkan tidak membuat mereka berpangku tangan dan hidup dibalik bayang-bayang orang tuanya. Bukan berarti karena orang tua sangat paham bagaimana rasanya hidup susah lantas anak-anak mereka harus hidup senang, bahagia, tanpa kesulitan sedikit pun. Anak-anak akan tumbuh jadi besar dan dewasa, mereka juga harus tahu bagaimana menjalani hidup yang sebenarnya. Hal yang perlu diwariskan pada anak-anak adalah cara orang tua berjuang untuk melepaskan diri dari hidup susah agar bisa meraih kesuksesan dan kesejahteraan.

Kadang kemudahan dan fasilitas yang serba mencukupi dari orang tua membuat anak-anak terlena sehingga mereka tidak berpikir betapa sulitnya menggapai apa yang orang tua miliki saat ini, betapa hidup itu perlu perjuangan. Sangat perlu bagi orang tua untuk melatih anak-anak disiplin, mau bekerja keras, dan tak lupa berdoa dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya ketika anak ingin beli mainan, orang tua perlu menanyakan kenapa ia menginginkan mainan tersebut, apakah betul betul diperlukan, apa fungsinya. Pertanyaan-pertanyaan ini secara tidak langsung membuat anak belajar mengemukakan pendapat dan mengambil keputusan. Setelah itu sebaiknya orang tua tidak langsung membelikannya tapi ajarkan anak menyisihkan uang jajan agar bisa mendapatkan apa yang mereka mau karena melalui tindakan ini secara tidak langsung anak diajarkan untuk berusaha dan bersabar. Selagi proses menabung berjalan, ajak anak berdoa agar apa yang ia inginkan itu segera tercapai karena seperti yang kita tahu bahwa semua rencana manusia itu Tuhan yang menentukan hasilnya.

Melihat usaha anak yang sungguh-sungguh orang tua boleh membahagiakan mereka dengan menambah kekurangan tabungannya untuk membeli mainan yang diidamkan bahkan bisa juga membelikan sepenuhnya tanpa menggunakan tabungan anak. Anak-anak pasti senang dan merasa puas karena usahanya selama ini membuahkan hasil yang didambakan. Tentu akan berbeda rasanya, kepuasannya, antara barang yang diperoleh dengan cuma-cuma dan barang yang diperoleh melalui usaha sungguh-sungguh. Pasti si anak akan menjaga mainannya dengan sepenuh hati karena untuk mendapatkannya tidak mudah, diperlukan proses yang panjang.

Anak-anak perlu tahu caranya mempertahankan dan menjalani kehidupan karena kelak mereka juga akan menjadi individu yang dewasa, mandiri, serta akan menjadi orang tua seperi kita. Ilmu tentang hidup kebanyakan diturunkan dari generasi ke generasi, alangkah bermanfaat jika kita memberi contoh yang terbaik sehingga bisa diwariskan terus menerus sebagai bekal hidup anak cucu di masa depan.

Apabila anak-anak terbiasa dengan segala kemudahan, tidak banyak berusaha, tidak berjuang untuk mendapatkan apa yang diinginkan maka mereka akan menjadi pemalas, manja, dan putus asa karena sejak kecil tidak dilatih untuk bermental baja. Jadi berhentilah membahagiakan buah hati dengan berusaha agar mereka tidak melalui masa masa sulit karena sebenarnya kesulitan itu akan menguatkan. Tentu kita ingin melihat anak bahagia tidak untuk saat ini saja bukan? Kita ingin melihat mereka bahagia selamanya, jadi stop memanjakan anak-anak! Mari bekali mereka pelajaran berharga untuk menggapai kebahagiaan di masa mendatang.

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Most Share

To Top