Si bungsu meminta dibelikan iphone pada ibu sepulang sekolah lantaran teman-temannya sudah banyak yang punya iphone. Pada kesempatan lain, ia ingin membeli sepatu princess karena teman sepermainan di lingkungan rumah ada yang baru saja dibelikan sepatu bergambar putri cantik dan memamerkannya pada anak kita. Besoknya kedengaran ia berteriak dari ruang tamu meminta diambilkan minum oleh ibu yang sedang ada di taman belakang. Ibu merasa anak mengalami banyak perubahan perilaku semenjak ia mulai senang bersosialiasi. Sebenarnya ada apa dengan si anak?
Sedikit atau banyak lingkungan tempat bersosialisasi akan mempengaruhi karakter anak
Baik atau buruk sekalipun akan mudah terserap oleh anak terutama mereka yang masih balita, ya si peniru ulung. Tugas ibu bukan untuk mencari siapa yang telah memengaruhi anak sehingga ia berubah sikapnya, tetapi melakukan pendekatan pada anak untuk mengetahui penyebab dan mencari solusi.
Kesal menghadapi sikap anak yang berubah menjadi lebih buruk sudah pasti, tapi ingatlah bahwa kesabaran adalah modal ibu dalam mendidik anak agar sukses seperti yang diharapkan. Mengajak anak bicara tentang pemenuhan keinginannya bisa ibu lakukan agar mengetahui kenapa ia menginginkan sesuatu. Ibu boleh melanjutkan dengan mendiskusikan seberapa besar anak membutuhkan barang yang diinginkannya, berapa harganya, penting kah anak memiliki barang tersebut.
Jika belum terlalu perlu dimiliki, ibu bisa memberikan pengertian pada anak untuk menunda keinginannya atau bisa juga mengajaknya menabung agar ia bisa membeli barang yang diinginkan setelah uangnya mencukupi. Ibu boleh juga menjadikan keinginan anak sebagai sarana bernegosiasi misal ibu akan belikan sepatu princess jika ia mau selalu berkata baik dalam segala hal seperti meminta dengan kata tolong, maaf ketika melakukan kesalahan, dan terimakasih jika diberi sesuatu. Apabila anak menyanggupi maka ibu boleh mengabulkan keinginannya dan jika ia lupa berkata keras atau bahkan kasar, ibu bisa mengingatkan kembali tentang kesepakatan yang telah dibuat.
Hal yang tak kalah penting dilakukan adalah membentengi anak dari sikap buruk lingkungan luar, dalam hal ini tentu perilaku temannya. Setiap orang tua punya gaya berbeda dalam mendidik anak karena masing-masing punya pandangan berbeda pula. Kita perlu saling menghargai mengenai hal ini, jika karakter teman anak tidak sesuai dengan gaya didik kita pada anak, yang perlu dibenahi adalah anak kita bagaimana caranya agar ia tidak mudah terpengaruh. Komunikasi adalah hal penting yang wajib dilakukan. Berikan anak pengertian bahwa sikap begini tidak baik seharusnya begini dan katakan dampak apa yang akan terjadi jika ia berlaku buruk seperti temannya. Ingatkan anak untuk tidak sombong, memamerkan sesuatu, berkata kurang sopan, dan hal buruk lainnya yang didapatkan dari lingkungan luar. Ingatkan, ingatkan, ulangi lagi nasihat ibu untuk anak pada setiap kesempatan sehingga lama kelamaan anak akan paham, selau mengingat kata-kata ibu. Ibu adalah guru pertama anak maka ibu yang berperan besar dalam membentuk karakter anak-anak.
