Ketika si kecil baru berusia dua atau tiga tahun, ternyata Bunda kembali mengandung. Bagi Bunda dan ayah tentu akan jadi berita yang menyenangkan dan disambut oleh sukacita. Namun, hal serupa belum tentu dirasakan oleh si kecil lho Bun. Terlebih kalau ia belum memahami arti kehamilan, ada potensi si kecil jadi cemburu lantaran ia belum siap jadi kakak dan tak mengerti respon apa yang harus ia tunjukkan saat itu.
Tidak bisa dipungkiri, kehadiran adik bayi pasti akan memengaruhi perkembangan psikologi anak pertama. Jika sebelumnya ia adalah bintang dan satu-satunya pusat perhatian di tengah keluarga, sebentar lagi keadaan itu akan berubah.
Mungkin itu yang ia pikirkan. Ia khawatir kalau orangtuanya kelak hanya akan memperhatikan sang adik bayi. Untuk itu, agar peralihan status dari anak satu-satunya menjadi kakak tak memberatkan anak pertama Bunda, ada tips yang perlu Bunda kenalkan padanya.
Beritahukan dengan hati-hati
Bun, cari waktu yang tepat demi memberitahu si kecil kalau ia akan menjadi kakak. Tidak ada perkiraan waktu untuk melakukan hal ini. Yang penting, Bunda wajib memberitahunya. Langkah ini bisa dilakukan di awal kehamilan atau memasuki trimester ketiga saat perut Bunda sudah membesar.
Libatkan Si Kecil Dalam Mempersiapkan Penyambutan Adik
Jangan lupa untuk melibatkan si kecil dalam menyambut kehadiran calon adiknya ya, Bun. Ajak ia saat Bunda melakukan pemeriksaan kehamilan agar ia merasakan kedekatan dengan si calon adik, juga saat ayah dan Bunda berbelanja keperluan bayi. Hal ini perlu dilakukan agar si kecil tak merasa terabaikan, satu lagi, jangan lupa untuk tetap memerhatikan keinginannya, misalnya saat memilihkan mainan untuk bayi.
Cara lain yang bisa Bunda lakukan adalah meminta pendapatnya mengenai pilihan nama untuk calon adiknya. Kalau sekiranya ia bertanya kapan si adik akan lahir, berikan perkiraan waktu yang sederhana, misalnya setelah ulang tahun Bunda atau saat liburan panjang.
Tak Usah Menuntutnya untuk Lebih Bertanggungjawab
Bagaimana pun juga, ia masih kecil dan membutuhkan perhatian yang tak kalah besar dari Mam dan Pap. Fokuslah pada upaya mendekatkan si kakak dan si bayi setelah Bunda melahirkan nanti. Percayalah bahwa kehadiran bayi di dalam keluarga dapat menimbulkan efek positif pada perkembangan psikologi anak pertama.
Jika Ia Terus Bertanya mengenai Proses Melahirkan, Beritahu Saja Bun
Bunda bisa menceritakan pengalaman saat Bunda melahirkan sang kakak. Berikan gambaran tentang proses melahirkan dengan bahasa yang lebih dipahami anak. Hal ini membantu calon kakak baru untuk lebih tenang. Atau kalau perlu ajak calon kakak saat berkonsultasi ke dokter kandungan, hal ini dapat membantu calon kakak membangun kedekatan emosional. Ajak si kakak berkomunikasi dengan calon adik dengan memegang perut Bunda dan merasakan gerakan sang calon adik juga membantu membangun kedekatan emosional calon kakak.
Ajak Ia Membayangkan Terus Mengenai Kelahiran Sang Adik
Meskipun sang adik belum lahir, Bunda dapat melatihnya dengan cara membiasakan kehadiran bayi di kehidupan sehari-hari. Misalnya dengan mengajak melihat bayi lain, mengajaknya berkhayal jika nanti sang adik lahir ia akan memiliki teman bermain yang lucu. Ajak sang kakak untuk memahami bahwa sebentar lagi ia memiliki seorang adik. Posisikan kakak sebagai pelindung yang juga memiliki peranan bagi kehidupan adiknya ya Bun.
