Memperkenalkan MPASI tak hanya mengenalkan pada nasi tim dan bubur susu. Berikan berbagai variasi makanan dan cita rasa. Selain untuk mendeteksi apakaha si kecil alergi terhadap bahan makanan tertentu, dengan mengenalkan variasi makanan sedini mungkin, si kecil akan tumbuh jadi anak yang tidak pemilih dalam hal makanan (picky eater)
Berikut ini hal penting yang harus Bunda ketahui seputar pemberian MPASI pada si kecil
MPASI adalah makanan pendamping ASI, bukan pengganti ASI
ASI tetap nutrisi terbaik untuk si kecil, saat memberikan makanan padat di usia lebih dari 6 bulan, Mama tetap harus memberikan ASI pada si kecil.
Mulai beri MPASI di usia 6 bulan, jangan terlalu cepat atau terlambat
MPASI baru bisa diperkenalkan di usia lebih dari 6 bulan untuk menunggu kesiapan system pencernaan dan organ lain seperti hati dan ginjal, kesiapan system syaraf dan motorik bayi. Pemberian MPASI terlalu dini dapat meningkatkan resiko gangguan pencernaan, malnutrisi, infeksi pencernaan, obesitas dan alergi, termasuk eksim, asma dan alergi makanan. Pemberian MPASI terlalu lambat akan meningkatkan resiko kekurangan energi, gangguan tumbuh kembang, lambatnya kemampuan adaptasi terhadap makanan.
Berikan MPASI sesuai perkembangan usia
Usia 6 bulan
Beri MPASI menggunakan sendok, bukan dengan botol. Mulailah memberikan 1 sdm beras atau sereal dicampur dengan ASI. Secara bertahap tambahkan jumlah beras/sereal hingga maksimal 4 sdm, tekstur makanan lebih kental dari sebelumnya.
Usia 7 bulan
Beri 6-8 sendok makanan pokok (beras, sereal, kentang, jagung, ubi, singkong) per hari dalam dua kali pemberian, Mulai perkenalkan sayuran dan buah yang dihaluskan, 1-4 sendok makan per hari. Mulailah dengan mengenalkan sayur lebih dahulu. Perkenalkan satu jenis makanan selama 3-5 hari untuk memberi kesempatan bayi mengenali rasanya juga untuk mengetahui adanya reaksi alergi. Hindari dulu garam, gula atau mentega dan biarkan si kecil belajar mengenali rasa alami bahan makanan
Usia 8-9 bulan
Beri tekstur makanan yang lebih kasar dibanding bulan sebelumnya dengan jadwal 8 sendok makanan pokok per hari dalam 3 kali pemberian, sayur/buah sebanyak 4 sendok makan per hari. Di usia ini Bunda mulai bisa memperkenalkan daging, ikan atau ayam.
Usia 9-12 bulan
Makanannya sudah bisa bertekstur kasar. Beri makanan pokok 8-12 sendok makan/per hari, dalam 3 kali pemberian, sayur dan buah sebanyak 3-6 sendok per hari, protein daging, ikan, atau ayam sebanyak 3-4 sendok makan per hari. Bunda bisa mulai memperkenalkan kuning telur, keju atau yoghurt serta finger food berupa buah potong atau sayuran kukus.
Usia 12 bulan ke atas
Di usia ini Bunda bisa memberikan makanan keluarga (menu untuk seluruh keluarga dengan catatan tidak mengandung tambahan gula, garam, mentega dan bahan penyedap. Beri sayur dan buah sebanyak 6 sendok makan per hari, daging, ayam atau ikan sebanyak 4 sendok makan per hari. Bunda juga bisa mulai memperkenalkan si kecil dengan putih telur dan susu UHT.
Jangan makan sambil tidur
Dudukanlah si kecil di pangkuan atau di kursi makan bayi (high chair). Jangan biarkan si kecil makan/minum sambil tiduran karena dapat meningkatkan resiko infeksi telinga basah.
Beri makan secara bertahap dan perlahan
Letakkan makanan di ujung sendok dan lihat reaksinya apakah si kecil menunjukkan rasa suka atau tidak suka dengan makanan yang diberikan. Beri jarak 3-4 hari sebelum memperkenalkan bahan makanan baru berikutnya.
Perhatikan reaksi si kecil
Lihat seksama tiap reaksi si kecil terhadap bahan makanan tertentu, seperti muntah, diare, gatal-gatal atau sesak nafas. Bila timbul gejala alergi, segera hentikan pemberian bahan makanan tersebut.
Tepat Waktu dan Terapkan Disiplin Makan Sejak Dini
Tepat waktu. Berikan MPASI tepat pada waktunya dan beri cemilan di antara jam makan.
Biasakan anak untuk duduk di kursi/stroller saat jam makan. Tidak digendong-gendong dan tidak makan sambil jalan-jalan. Anak usia 6 bulan biasanya sudah mulai bisa berlatih duduk.
Pembiasaan seperti itu akan melatih bayi anda untuk bisa duduk dengan tenang saat jam makan. Kalau tidak dibiasakan sejak dini, maka jangan heran jika nanti anak anda akan lebih suka jalan-jalan atau bahkan lari-larian saat jam makan.
Ciptakan Suasana Makan yang Menyenangkan
Ada kalanya anda akan menghadapi saat-saat dimana dia akan susah makan. Hal tersebut bisa saja disebabkan karena giginya mau tumbuh, sedang sakit, jenuh, atau pun karena faktor yang lain.
Nah, suasana makan yang menyenangkan, bisa membuat anak anda merasa senang dan menikmati jam makannya. Jika suasana hati anak anda sudah positif, maka ia pun akan memakan makanannya dengan suka cita.
Pilihlah makanan yang sehat dan segar
Biasakan untuk memilih makanan sehat untuk anak, seperti buah-buahan, sayuran, dan makanan berprotein sejak dini. Masukkan berbagai varian makanan sehat dalam menu MPASI nya sehari-hari.
Pilih makanan yang segar dan beragam. Jangan menggunakan makanan bayi instant karena mengandung gula dan garam tambahan.
Jika anak sudah dikenalkan dengan berbagai macam makanan yang sehat, maka dia akan terbiasa dengan makanan tersebut. Anak pun akan cenderung suka makan sayur dan buah karena sudah dibiasakan sejak dini.
Jangan pernah menyimpan kembali sisa makanan
Jangan pernah menyimpan kembali sisa makanan yang telah diberikan kepada anak. Hal ini bisa mengontaminasi makanan yang berasal dari air liur (saliva).
Kreatiflah memadupadankan makanan
Jangan ragu mencoba campuran makanan yang menurut kita aneh dan tidak enak dimakan. Siapa tahu bayi Anda justru berselera dengan rasa unik itu. Misalnya: tumis daging giling, brokoli, tomat, dan keju yang disajika dengan saus jeruk. Buat puding ayam yang menggunakan air kaldu ayam. Bisa juga campuran tepung beras, pure buncis, dan air jeruk manis. Rasanya mungkin tidak terbayang oleh kita tapi bagi bayi yang belum kenal rasa dan ingin mencoba berbagai rasa bisa menjadi lebih menarik untuk disantap.
