Seiring tumbuh kembangnya, si kecil memang akan memerlukan asupan gizi yang lebih banyak demi mendukung aktivitasnya. Belum lagi di usianya, metabolisme anak juga sedang meningkat di tahun-tahun pertamanya sehingga ia jadi mudah lapar. Karenanya, ada beberapa anak yang akhirnya mudah merasa lapar dan harus langsung mengasup makanan.
Kalau tak ada makanan, mereka pun jadi terdorong untuk jajan terus menerus. Ditambah lagi, ukuran perut anak lebih kecil sehingga ia tidak bisa tetap kenyang dalam waktu lama. Kendati begitu, Bunad tak boleh begitu saja membiarkan si kecil makan berkali-kali.
Kebanyakan makan lama-lama bisa memicu obesitas pada anak. Sebelum si anak merajuk dan marah karena merasa dibatasi oleh orangtuanya, lebih baik simak tips ini dulu yuk Bun.
Selalu Sediakan Makanan Yang Menyehatkan di Rumah
Anak yang ingin makan terus cenderung suka jajan demi memuaskan rasa laparnya. Nah, untuk mencegah hal ini, baiknya orangtua selalu siap sedia makanan dan camilan di rumah. Yuk Bun, bawakan juga bekal untuknya selama di sekolah. Dengan begini, Bunda bisa mengontrol makanan apa saja yang ia makan dan berapa banyak porsinya agar tidak berlebihan. Ini juga penting untuk membangun kebiasaan anak agar lebih suka makan di rumah.
Berikan Makan yang Bergizi dan Bikin Kenyang Lama
Melihat anak yang antusias untuk terus makan, jangan biarkan anak membeli permen, donat, atau keripik. Kita bisa gunakan kesempatan ini untuk mengenalkan makanan-makanan sehat. Misalnya, roti gandum panggang dengan irisan alpukat, telur orak-arik dengan keju, sereal gandum dengan susu, potongan pisang yang dicocol selai kacang, atau kacang-kacangan panggang (almond, kacang mete, dan lainnya). Kita juga bisa membuatkan smoothies buah yang lebih mengenyangkan dari jus biasa.
Ajarkan Si Kecil untuk Membedakan Rasa Lapar yang Sebenarnya dengan yang Palsu
Kadang rasa lapar belum tentu disebabkan lantaran si kecil benar-benar lapar dan butuh makan lho Bun. Bisa saja ini disebut lapar palsu atau false hunger. Karenanya, merunut dari apa kata dr Joanna McMillan dalam laman Essential Kids, coba Bunda tanyakan dulu apa yang dia rasakan saat hendak minta makan lagi.
Ketika si kecil bilang “Aku lapar, Bu” tetapi hanya ingin satu makanan saja, misalnya es krim padahal kita sudah menawarkan makanan lainnya. Itu bukanlah rasa lapar melainkan hanya keinginannya saja.
Nah, mengatasi hal ini, solusinya coba tawarkan anak minum satu gelas air putih atau sekeping biskuit gandum terlebih dahulu dan tunggu sampai 20 menit. Jika setelahnya ia tetap merasa lapar, ini artinya ia memang benar-benar butuh makan nasi. Jika ia tidak lagi rewel minta makan, tandanya ia cuma pengen makan es krim.
Imbangi dengan aktivitas fisik
Kalau memang si kecil sering makan karena mudah lapar, sudahkah Bunda mengajaknya untuk rutin bergerak aktif? Jangan biasakan “menyuap” anak dengan gadget agar ia tidak lagi rewel minta makan. Ajak anak untuk main di luar, misalnya dengan main bola atau bersepeda bersama anak-anak lainnya.
Kita bisa juga mengajaknya berenang atau sekadar jalan-jalan ke taman lho Bum. Aktivitas fisik yang rutin membantu anak membakar kalori yang ia dapat setelah makan banyak sehingga tidak terus menumpuk jadi lemak penyebab kenaikan berat badan berlebih.
Ajak Si Kecil untuk Makan Sesuai Jadwal
Dilansir dari parents.com, Bunda dapat mengambil cara yang disarankan oleh dokter Dina DiMaggio, M.D. dan Nimali Fernando, M.D., M.P.H, cara terbaik untuk mengatasi kebutuhan makan anak Mama adalah tetap berpegang pada rutinitas atau jadwal.
Makan pagi, makan siang, makan malam, dan satu atau dua cemilan pada waktu yang sama setiap hari, jadi dia belajar kapan waktunya makan. Jangan lupa, Bunda pun harus rutin memberikan dia banyak air juga. Karena mungkin saja, sebenarnya dia sedang bingung sebenarnya dia sedang lapar atau haus.
Coba Alihkan Perhatiannya ke Obyek Lain
Anak-anak seusia ini mungkin ingin makan hanya karena mereka sedang merasa bosan lho Bun. Mungkin kalau si kecil minta makanan, Bunda bisa alihkan perhatiannya ke tempat lain. Sesekali, ajak saja ia pergi ke taman atau jalan-jalan ke tempat yang disukainya. Kalau memang tetap ingin di rumah, Bunda kenalkan saja pada kegiatan membaca buku atau menari bersama ke lagu kesukaannya.
Ajarkan Si Kecil untuk Mengunyah Secara Perlahan
Kecepatan menguyah makanan membuat si Kecil berisiko tersedak dan menyulitkan mereka untuk menyadari bahwa sebenarnya perutnya sudah penuh. Bun, biasakan agar si kecil tak makan terburu-buru. Pelajaran penting lainnya, Bunda harus mengajarkan agar si Kecil terbiasa makan di meja makan.
Di lain sisi, usahakan untuk selalu memberikan makanan berserat tinggi, seperti buah dan sayuran ya Bun. Kalau si kecil masih harus disuapi, Bunda mungkin perlu menurunkan kecepatan saat menyuapi. Berikanlah waktu pada si kecil untuk menikmati waktu makannya dan biarkan ia mengunyah dengan pelan-pelan.
