Parenting

Si Kecil Cengeng dan Gampang Marah? Kenali Penyebab dan Cara Mengatasinya

Pernahkah Anda mengajak si kecil dalam sebuah acara namun tiba-tiba mereka menangis tanpa sebab yang jelas, bahkan menunjukkan reaksi menangis yang lebih keras dan marah ketika dibujuk untuk diam.  Tentu hal ini akan membuat Anda merasa tidak nyaman karena akan ada banyak orang yang memperhatikan tingkah si kecil dalam acara tersebut.

Mungkin si kecil memang sering menangis hanya karena masalah sepele, dan Anda pun memakluminya karena menganggap si kecil memang cengeng.  Namun ketika mereka sangat sering menagis, bahkan marah dan meronta-ronta di depan umum tentu hal itu akan menjadi sesuatu yang kurang menyenangkan bagi Anda.

Sebelum Anda merasa jengkel dan bingung harus bagaimana menghadapi reaksi si kecil yang cengeng dan gampang marah, berikut ini adalah beberapa informasi mengenai penyebab dan tips untuk mengatasinya.

Kenali penyebab mengapa si kecil cengeng dan gampang marah

Reaksi anak yang tiba-tiba menangis dan marah ketika dihadapkan pada situasi tertentu yang kurang menyenangkan baginya seringkali terjadi.

Biasanya kondisi ini dianggap normal ketika anak berusia 2,5 – 3,5 tahun atau di bawah 6 tahun,
dimana pada fase ini anak akan cenderung memiliki emosi yang mudah ‘meledak’ dan sulit untuk diarahkan.

Ada beberapa hal yang bisa menjadi penyebab seorang anak berperilaku cengeng dan gampang marah, diantaranya adalah sebagai berikut:

Anak merasa frustasi

Ketika anak dihadapkan pada situasi dimana mereka menginginkan sesuatu dan tidak dipenuhi oleh orangtuanya atau teman sebaya ketika mereka sedang bermain. Maka hal itu akan diekspresikan dalam reaksi menangis untuk mengungkapkan kekesalannya.

Dihadapkan pada situasi baru

Ada kalanya anak akan merasa kurang suka dengan situasi yang baru sehingga membuat mereka merasa tidak betah, seperti misalnya ketika mereka diajak dalam sebuah acara yang penuh dengan orang yang tidak dikenalnya.  Kesulitan untuk mengungkapkan ketidaknyamanan tersebut akhirnya diekspresikan dalam bentuk tangisan.

Anak sedang dalam kondisi tidak fit atau sakit

Kondisi anak yang tidak fit atau sedang sakit bisa membuat anak cenderung rewel atau cengeng.  Hal ini sangat wajar karena pada saat sakit mereka merasakan kondisi tubuhnya tidak nyaman dan lesu, mulai dari makan yang tidak enak hingga sulit untuk tidur nyenyak.

Anak merasa kelalahan

Jika orang dewasa mampu mengungkapakan bahwa tubuhnya lelah, maka berbeda dengan anak-anak.  Mereka akan cenderung merespon rasa lelah dengan menangis atau bahkan cenderung mudah marah, yang sebenarnya merupakan sebuah sinyal bahwa mereka ingin beristirahat.

Terlalu banyak dilarang

Ketika anak terlalu banyak dilarang ini dan itu, mereka akan cenderung merasa kesal dan biasanya akan menunjukkannya dengan tangisan atau marah.  Seperti misalnya tidak boleh lari-lari atau lompat-lompat.  Bukankah pada usia tersebut mereka mengalami perkembangan motorik yang kuat?  Sehingga ketika Anda terlalu banyak melarangnya melakukan aktifitas fisik hal itu justru akan menghambat perkembangan motoriknya.

Menghadapi situasi yang tidak nyaman

Kondisi cuaca yang panas, berada dalam ruangan yang sempit atau terganggu dengan suara yang terlalu bising bisa menyebabkan anak merasa tidak nyaman dan cenderung cengeng menghadapinya.
Anak cari perhatian

Ketika anak melihat orangtuan tidak sedang fokus memberikan perhatian kepada mereka, maka anak akan cenderung mencari perhatian dengan cara menangis.  Biasanya mereka juga akan melakukan tindakan untuk memancing perhatian Anda.

Kehilangan figur yang mereka sayangi

Ketika dihadapkan pada situasi dimana mereka harus berjauhan dengan Anda sebagai figur yang mereka sayangi, maka situasi tersebut bisa membuat mereka bersikap lebih cengeng dan merasa kehilangan.

Cara mengatasi si kecil yang cengeng dan gampang marah

Menghadapi si kecil yang cengeng dengan reaksi marah tidak akan banyak membantu Anda untuk membuatnya merasa lebih baik tapi justru akan membuat mereka semakin tertekan.  Ada beberapa hal yang bisa Anda lakukan untuk mengatasi si kecil yang cengeng dan gampang marah, yaitu:

  • Jangan memarahinya dan menganganggap tangisannya sebagai kesalahan.  Anda perlu mencari tahu apa penyebab si kecil menangis, jika si kecil menangis karena merasa tidak dipenuhi permintaannya, maka cobalah untuk memberikan penjelasan yang bisa diterimanya tanpa harus membentaknya.  Cobalah untuk memahami kecengengan si kecil sebagai reaksi ketika mereka tidak mampu mengungkapkan perasaannya dengan kata-kata.  Menghardiknya dengan sebutan ‘anak cengeng’ di depan umum justru akan mempermalukan mereka dan membuat mereka merasa bahwa dirinya memang cengeng.
  • Cobalah untuk meningkatkan sosialiasi anak dengan mengajaknya banyak bertemu dengan orang lain atau bermain bersama teman-teman sebayanya.  Dengan begitu mereka bisa belajar bagaimana temannya bersikap tanpa harus menangis.
  • Cobalah untuk membawanya dalam situasi yang nyaman dan terlindungi, dengan situasi yang nyaman mereka akan merasa aman.  Dan sebisa mungkin hindari untuk menakut-nakuti anak dengan sesuatu yang menakutkan seperti monster atau hantu hanya karena Anda menginginkannya untuk tidur tepat waktu.

Selain cara di atas, Anda bisa juga mengabaikan tangisannya dan jangan terlalu memanjakannya karena hal itu akan membuat cengengnya semakin menjadi-jadi dan justru memanfaatkan situasi tersebut dengan menjadikan tangisan sebagai senjata agar semua keinginannya dipenuhi.  Cobalah untuk mengajaknya berbicara, dan yang terpenting adalah kuasailah emosi Anda ketika menghadapi si kecil yang cengeng.

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.


Kesehatan

Bun, Bila Si Kecil Alami Tiga Gejala Demam Ini, Pastikan Ia Dapatkan Perawatan Serius

Demam sering terjadi sebagai gejala suatu penyakit. Mulai dari yang kondisinya ringan seperti flu sampai penyakit memang membutuhkan bantuan dan perawatan dokter segera. Demi mencegah sekaligus membantu Bunda membedakan mana gejala demam biasa dan demam yang disebabkan oleh suatu kondisi berbahaya, Bunda perlu tahu beberapa gejala demam yang perlu perawatan serius.

Mulanya, kenali gejalanya dulu ya Bun. Demam terjadi ketika suhu tubuh lebih tinggi atau berada tidak pada tingkat normal seperti biasanya. Mengalami demam, menandakan bahwa tubuh sedang bekerja aktif melawan peradangan dari infeksi.

Gejala demam biasanya disertai oleh tanda-tanda seperti tubuh yang berkeringat, sakit kepala, atau nafsu makan yang berkurang. Kendati demam sering disepelekan sebagai gejala flu, Bunda perlu tahu, ada banyak penyakit yang berbahaya yang juga menyebabkan kondisi ini terjadi.

Untuk itu, gejala demam yang perlu diwaspadai adalah saat seseorang didera mengalami demam berikut ini:

Demam Tinggi Mendadak

Berbeda dengan biasa, demam tinggi mendadak terjadi disebabkan oleh penyakit demam berdarah (DBD). Hal yang membedakan demam DBD dengan dengan demam biasa adalah demam ini dapat mencapai 40 derajat celcius. Gejala demam ini sangat tinggi dibanding demam biasa. Demam biasa akan disertai gejala batuk dan pilek, sementara demam berdarah tidak demikian. Demam DBD bisa terjadi selama dua atau tujuh hari dengan diikuti gejala lain, seperti:

  1. Sakit kepala parah diikuti sakit pada bagian belakang mata
  2. Nyeri otot dan sendi yang parah dan kelelahan
  3. Mual dan muntah
  4. Muncul ruam kulit, yang muncul dua hingga lima hari setelah timbulnya demam
  5. Perdarahan ringan (seperti hidung berdarah, gusi berdarah, atau mudah memar)

Bila si kecil atau anggota keluarga Bunda ada yang mengalami gejala tersebut, maka harus ditangani dengan segera. Sebab, bila terlambat mendapat penanganan akan terjadi komplikasi pada getah bening dan pembuluh darah, perdarahan dari hidung dan gusi, pembesaran hati, kegagalan sistem peredaran darah atau bahkan kematian.

Demam yang Hilang Timbul dalam Beberapa Jam

Demam semacam ini sekilas semacam demam akibat malaria. Hanya saja, malaria biasanya ditandai dengan demam dan kedinginan. Tubuh akan menggigil dan suhu tubuh mencapai 40 derajat celcius bahkan berkeringat. Gejala demam yang muncul biasanya hilang timbul alias paroksimal.

Bahkan kadang seseorang yang mengalami demam semacan ini merasa sehat namun akan demam lagi dalam beberapa jam ke depan. Tergantung dari jenis parasit yang menyerang. Periode kambuhnya demam bisa terjadi sekitar 8 hingga 10 jam, 48 jam, atau 72 jam.

Demam seperti ini harus segera ditangani ya Bun. Bila tidak segera diobati, akan terjadi komplikasi seperti perubahan pada urin yang menjadi lebih gelap karena pecahnya sejumlah sel darah merah, gagal ginjal, anemia, dan edema paru.

Demam Disertai Nyeri Sendi Parah

Kondisi ini disebut dengan chikungunya dan disebabkan oleh gigitan nyamuk yang sama dengan demam berdarah. Namun tak hanya demam, tapi juga disertai nyeri sendi yang parah. Nyeri yang terjadi pada sendi sangat melemahkan, biasanya akan berlangsung selama beberapa hari atau juga berminggu-minggu seiring berkembangnya virus di dalam tubuh. Selain itu, ada beberapa gejala lain yang menyertainya, seperti:

  1. Sakit kepala
  2. Mual dan muntah
  3. Kelelahan
  4. Ruam pada sendi yang terasa nyeri

Dikutip dari World Health Organization, sebagian besar pasien sembuh sepenuhnya, tetapi dalam beberapa kasus nyeri sendi dapat bertahan selama beberapa bulan, atau bahkan bertahun-tahun. Kendati jarang terjadi kasus komplikasi, penyakit ini bisa menyerang mata, syaraf dan jantung serta keluhan gangguan pencernaan. Komplikasi serius tidak umum, tetapi pada orang tua, penyakit dapat meningkatkan risiko kematian.

Bun, penting sekali memahami berbagai gejala demam yang terjadi. Sebab bila terjadi karena adanya penyakit yang sifatnya tertentu, tentu hal yang paling tepat adalah mendapatkan penanganan dan perawatan dari dokter lebih cepat sehingga memudahkan pengobatan yang dilakukan. Karenanya jika muncul gejala-gejala yang disebutkan seperti di atas, segera lakukan pemeriksaan dokter untuk mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang tepat.

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.


Parenting

Tak Perlu Bingung Saat Anak Berperilaku Agresif Namun Cengeng, Atasi Dengan Langkah Ini Bunda

Bukanlah hal yang mudah saat Bunda menghadapi anak berperilaku agresif namun cengeng. Perilaku agresif berhubungan erat dengan kenakalan anak yang terjadi tidak sewajarnya. Misalnya anak sedikit-sedikit marah, teriak-teriak, membuang benda-benda yang ada di sekitarnya, dan lain sebagainya. Sedangkan cengeng adalah perilaku anak yang mudah menangis. Lalu bagaimana menghadapi anak yang berperilaku agresif tapi cengeng?

Memang tidak mudah untuk mengatasi anak yang berprilaku demikian. Jika Bunda lunak, maka perilaku agresif tersebut bisa-bisa semakin menjadi, tapi jika Bunda keras maka kemungkinan besar anak akan menangis. Meskipun sulit namun bukan berarti tidak bisa diatasi. Di bawah ini adalah beberapa langkah yang bisa Bunda lakukan untuk menghadapi anak yang berperilaku agresif namun cengeng.

Awali Dengan Mencari Penyebab Utamanya

Langkah paling awal yang harus Bunda lakukan untuk mengatasi anak yang berprilaku agresif namun cengeng adalah dengan lebih dulu mencari penyebab utamanya. Karena ada dua penyebab yang harus Bunda cari tahu, yaitu keagresifannya dan kecengengannya itu. Namun langkah awal yang harus Bunda utamakan adalah mencari penyebab perilaku agresifnya. Ini sangat penting karena dengan mengetahui penyebabnya, Bunda baru bisa  menentukan langkah apa yang harus dilakukan untuk menanganinya.

Kemudian setelah penyebab perilaku agresivitasnya sudah berhasil ditemukan, maka langkah berikutnya adalah mencari tahu faktor yang membuat si kecil cengeng atau gampang menangis. Biasanya penyebab yang paling umum adalah karena anak tersebut terlalu dimanjakan oleh orang-orang yang ada di sekitarnya. Namun bisa juga karena hal lain yang membuat anak berperilaku seperti itu.

Bunda Tetap Harus Bersabar

Langkah selanjutnya untuk menghadapi anak dengan perilaku agresif tapi cengeng adalah dengan tetap bersikap sabar. Tidak seharusnya Bunda ikut-ikutan marah karena hal itu justru akan semakin menambah masalah saja. Tanamkan pada diri Bunda, bahwa kesabaran adalah hal utama untuk menghadapi anak yang menunjukkan prilaku demikian.

Ajarkan Buah Hati Untuk Meminta Maaf

Jangan Bunda angggap meminta maaf adalah hal yang sepele, karena justru meminta maaf merupakan cara yang sangat bagus untuk mempererat hubungan pertemanan. Untuk itu, Bunda juga bisa menggunakan cara ini untuk menghentikan perilaku agresif anak yang cengeng. Bunda cukup memberi dua pilihan kepadanya, meminta maaf atau dihukum. Anak yang cengeng kemungkinan akan lebih memilih untuk meminta maaf.

Berikan Pujian Untuk Hal Positif Apa Pun Yang Telah Dilakukan Anak

Penanganan anak yang berperilaku agresif tapi cengeng bukan hanya dilakukan saat dia sedang berperilaku agresif saja, namun saat dia melakukan hal postif pun Bunda harus tetep melakukan hal yang sama. Salah satu dengan memberikan pujian kepadanya. Berikan pujian terhadap apa pun kebaikan yang dilakukan oleh si kecil. Dengan begitu dia akan termotivasi untuk selalu berbuat baik. Dan jika ini berlangsung dalam waktu yang lama, maka bisa jadi akan menghapus perilaku agresif dan sifat cengengnya itu.

Berikan Hadiah Sesuai Kebutuhan Dan Porsinya Pada Anak

Tidak ada salahnya sesekali Bunda memberikan hadiah untuk si kecil. Berikan hadiah sesuai dengan kebutuhan dan porsinya. Namun Bunda harus membuat buah hati agar mau berjanji untuk tidak nakal dan cengeng lagi.

Jika cara ini yang Bunda pilih, maka Bunda pun harus memastikan jika perbuatan baik yang dilakukan oleh si kecil, tidak hanya dilakukan semata-mata agar mendapatkan hadiah dari Bunda, namun mulai ajarkan nilai-nilai agama padanya. Berilah pemahaman bahwa berbuat baik adalah perintah dari Tuhan. Dengan begitu saat dia dewasa, dia akan menjadi seseorang yang berbuat baik tanpa pamrih.

 

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.


Parenting

Anak Anda Cengeng? Ini 6 Faktor penyebab Anak Cengeng dan 7 Cara Mendidiknya yang dapat Diterapkan

Perasaan marah, malu atau sedih adalah bagian dari emosi yang normal pada masa kanak-kanak. Tetapi sebagai orang tua perlu mengetahui cara meredakan emosi anak yang meluap-luap agar anak tidak tumbuh menjadi anak cengeng.

anakcengeng

Anak yang gampang menangis cenderung mengungkapkan keinginan dengan disertai tangisan. Secara umum tangisan masih menjadi salah satu bentuk komunikasi, terutama bayi di bawah tiga tahun atau batita, karena terbatasnya kemampuan verbal. Hal ini perlahan-lahan harus dihilangkan.

Ada banyak banyak faktor anak cengeng. Berikut beberapa faktor penyebab anak cengeng:

1.  Emosi anak tidak stabil berawal Emosi ibu tak stabil saat hamil

Kalau mau dirunut ke belakang, salah satu penyebab anak gampang menangis adalah kondisi psikologis ibu kurang mendukung saat hamil, seperti sedang banyak masalah, sehingga emosinya tidak stabil. Kondisi ini bisa “menular” pada janin dan bila tidak terselesaikan, bukan tidak mungkin terus terbawa hingga batita. Jadi salah satu penyebab anak cengeng karena emosi anak tidak stabil yang disebabkan oleh  Emosi ibu tak stabil saat hamil.

2. Mencari perhatian karena kadang-kadang anak menangis karena ingin diperhatikan

Terutama sewaktu masih bayi dan hanya itu yang dapat dia lakukan untuk mendapatkan perhatian kita. Tetapi tentu saja ada alasan mengapa dia menginginkan perhatian kita. Bisa saja karena sakit, lapar, haus atau bisa saja karena dia mendambakan kasih sayang, ingin dipeluk dan dimanja. Pelukan dan kasih sayang sama pentingnya bagi pertumbuhan rohani seperti makanan bagi pertumbuhan jasmani. Konon di zaman perang dunia banyak anak bayi di rumah yatim yang haus kasih sayang meninggal karena lebih rentan terhadap penyakit.

3. Anak cenderung lebih sensitif

Selain itu, ada anak-anak yang memang lebih sensitif. Perasaannya halus, sehingga apa saja gampang memancing tangisannya. Ada orang bersuara keras, ia menangis, karena merasa dirinya sedang dimarahi.

4. Pentingnya Orangtua konsisten, dia bisa saja menggunakan tangisan sebagai upaya terhindar dari hukuman atau teguran

Kalau diperhatikan, ada juga anak yang selalu menangis saat melakukan kesalahan sehingga orangtua merasa kasihan atau mengurungkan niat untuk menegur atau menghukumnya. Meski masih batita, anak sudah bisa melihat celah, menggunakan tangisnya sebagai upaya terhindar dari hukuman atau teguran.

5. karena Pola asuh yang terapkan Ia selalu tidak yakin dengan apa yang dilakukannya

Pola asuh orangtua juga ikut berperan. Anak yang serba dilarang akan tumbuh menjadi pribadi penakut atau pencemas. Ia selalu tidak yakin dengan apa yang dilakukannya. Akibatnya ia mudah menangis bila menghadapi situasi yang membuatnya takut atau khawatir.

6. Anak yang serba boleh atau dimanja berlebihan juga berpotensi menjadi anak cengeng

Ia akan menggunakan tangisan untuk mendapatkan apa yang diinginkannya. Apalagi kalau anak ini sudah bisa “menandai” orangtua akan memberikan apa saja kalau ia menangis di muka umum. Menangis menjadi pilihan caranya manakala menginginkan sesuatu.

Untuk membantu anak agar tidak cengeng, berikut beberapa strategi mendidik anak agar tidak cengeng:

1. Anak dengan karakter cengeng mudah dikenali pada usia ini, Jadi kenali sejak dini

Tak ada seorang pun di dunia ini yang mengenali karakter manusia selain orang tuanya sendiri, terutama ibu. orangtua diharapkan dapat mengetahui arah perkembangan karakter anak sejak ia mulai berusia satu atau dua tahun, agar dapat menentukan pola pengasuhan yang tepat untuknya. Anak dengan karakter cengeng mudah dikenali pada usia ini, apalagi jika ia adalah anak bungsu.

2. Jangan menganggap tangisan anak sebagai suatu kesalahan

Beberapa anak yang lebih sensitif kadang mengekspresikan perasaannya tersebut dengan menangis. Tangisan anak bukanlah suatu kesalahan besar, sehingga Anda harus menghadapinya dengan tenang.

3. Ketika anak menangis, jangan memarahi anak dan memaksanya untuk diam

Hal ini biasanya terjadi saat Anda mengajak anak menghadiri suatu acara, kebanyakan orang tua merasa malu jika anaknya menangis berteriak hingga menjadi perhatian banyak orang.

4. Hindari menakut-nakuti anak terhadap suatu hal

Seperti ada monster yang akan muncul pada tengah malam jika anak tidak segera tidur. Mungkin tujuan Anda baik, yaitu mendisiplinkan anak agar tidur pada waktu yang sama setiap harinya, tetapi cara yang Anda gunakan salah.

5. Bantu anak agar merasa aman

Perasaan anak yang terlalu sensitif juga dapat ditunjukkan dengan ketakutan yang berlebihan. Yang perlu Anda lakukan adalah memberikan ruang dan waktu pada anak agar terbiasa dengan kegiatan baru yang mungkin membuatnya cemas atau ketakutan. Menurut para psikolog, anak yang terlalu sensitif hanya perlu merasa aman dan membutuhkan dukungan dari orang tua agar dapat lebih percaya diri, sehingga mampu mengenali kekuatannya sendiri dalam berperang melawan rasa takut.

6. Pelajari strategi khusus untuk mengatasi kemarahan anak

Meredakan kemarahan anak sebenarnya bukan suatu hal yang sulit, cukup memberikan apa yang diinginkan oleh anak. Tetapi hal ini hanya berlaku pada satu waktu saja dan anak akan tumbuh menjadi pribadi yang manja jika semua keinginannya terpenuhi dengan mudah. Cobalah mempelajari strategi terapi untuk mengendalikan emosi anak, misalnya dengan permainan berhitung atau melempar bola. Cara ini dapat melatih kesabaran anak sehingga anak lebih mudah mengendalikan kemarahannya dan tidak mudah menangis.

7. Meminta bantuan psikolog anak

Jika anak sering sekali marah, merasa cemas atau depresi yang melebihi sensitivitas alaminya dan tidak dapat Anda atasi dengan ketiga cara tersebut di atas, jangan mengabaikannya. Hal ini mungkin merupakan tanda-tanda masalah serius pada kondisi psikologi anak.

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Most Share

To Top