
Apakah buah hati ayah dan bunda memasuki usia 7 bulan? Wah, tidak terasa ya sudah lebih dari setengah tahun Ayah dan Bunda bersama si kecil. Anak yang dulu saat baru lahir tampak tidak berdaya, sekarang sudah sangat aktif dan banyak bergerak. Pada tahun pertama, pertumbuhan dan perkembangan anak memang terasa sangat cepatBun.
Setiap tahap tumbuh kembang yang anak capai, pasti membuat orang tua merasa bahagia. Nah, di usia 7 bulan, kira-kira apa lagi pertumbuhan dan perkembangan yang dialami si kecil ya? Yuk, simak tulisan ini sampai selesai untuk mengetahui tahapan tumbuh kembang anak usia 7 bulan.
Pertumbuhan Fisik, Sudah Mulai Tumbuh Gigi

Gigi pertama bayi normalnya mulai muncul pada usia 4-6 bulan. Biasanya, gigi yang pertama muncul adalah dua gigi seri pada gusi bawah. Setelah itu, gigi seri atas akan menyusul. Karena sedang dalam masa tumbuh gigi, mungkin anak akan merasa tidak nyaman. Gusi anak mungkin akan membengkak, merah, atau terasa gatal.
Anak mungkin mengeluarkan air liur lebih banyak. Selain itu, anak suka memasukkan tangan atau benda ke mulut dan menggigitnya. Untuk membantu si kecil mengatasi rasa tidak nyamannya, orang tua bisa memberikan teether, mainan yang khusus untuk digigit anak. Pastikan teether dalam keadaan bersih ketika diberikan kepada si kecil.
Pertumbuhan fisik lainnya adalah bertambahnya berat badan dan tinggi badan anak. Untuk anak laki-laki, berat badan normalnya antara berkisar 6,7 – 10 kg dan tinggi badannya antara 65 – 73 cm. Sedangkan, untuk anak perempuan, berat badannya antara 6 – 9,5 kg dan tinggi badannya kira-kira 63 – 71,5 kg.
Jangan lupa menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan anak setiap bulan ya. Jika berat badan dan tinggi badan anak di luar garis normal atau pertambahannya tidak sesuai dengan kurva pertumbuhan, maka segera konsultasikan kepada dokter.
Perkembangan Motorik Anak

Sejak usia 6 bulan, kekuatan otot lengan dan kaki anak mulai bertambah. Umumnya, di usia 7 bulan anak mulai belajar merangkak. Namun, tidak semua anak melewati fase merangkak. Ada juga yang langsung bisa berjalan tanpa melalui fase merangkak. Oleh karena itu, ayah dan bunda tidak perlu cemas jika anak belum bisa merangkak. Selama anak bisa mengkoordinasikan alat gerak tubuhnya, maka tidak perlu khawatir.
Di usia 7 bulan anak dapat memutar badannya. Ia juga mulai bisa menegakkan punggungnya, sehingga bisa duduk sendiri tanpa sandaran. Namun, tetap awasi si kecil ya. Jika duduk di baby chair, jangan lupa memakaikan tali pengamannnya. Sebaiknya hindari penggunaan baby walker karena tidak direkomendasikan oleh dokter anak. Menggunakan baby walker memang membuat anak lebih mudah bergerak, tetapi hal itu karena ada rodanya, sehingga otot kaki anak tidak terlatih. Selain itu, mendudukkan anak di baby walker tanpa pengawasan juga bisa menyebabkan kecelakaan, misalnya anak terjatuh karena mendorongnya terlalu kuat.
Untuk menstimulasi kemampuan motorik anak, orang tua harus sering mengajak anak bermain. Letakkan mainan di beberapa tempat agar anak bergerak untuk menjangkaunya. Anak juga mulai bisa menyusun benda menurut ukurannya.
Sejak usia 6 bulan, anak sudah mendapat makanan pendamping ASI. Di usia 7 bulan, anak bisa diajarkan untuk minum dari cangkir. Sebagai permulaan bisa menggunakan sippy cup, yaitu cangkir yang mengerucut atau mempunyai moncong di bagian atasnya untuk memudahkan si kecil minum. Makan dan minum adalah hal yang terlihat mudah, tetapi membutuhkan kemampuan motorik oral atau oromotor.
Kemampuan Bahasa dan Komunikasi
Di usia 7 bulan, anak mulai mengerti beberapa kata sederhana seperti iya, tidak, dan jangan, walaupun belum bisa mengucapkannya. Sama seperti di bulan sebelumnya, anak usia 7 bulan berkomunikasi dengan menggunakan gestur tubuh.
Oleh karena itu, ketika mengobrol dengan si kecil, usahakan untuk disertai dengan gestur dan ekspresi wajah yang sesuai. Anak juga dapat memahami intonasi bicara. Jika, orang berbicara dengan nada tinggi, mungkin anak akan merespon dengan menangis karena takut.
Walaupun belum bisa berbicara, bukan berarti anak tidak bisa bersuara. Di usianya sekarang, anak semakin gemar mengoceh. Mungkin anak akan mengucapkan kata sederhana seperti “mama” dan “papa”, tetapi belum mengerti artinya. Anak juga mulai bisa mengenali dan mengingat suara yang familiar loh Bun.

Untuk mendukung kemampuan bahasa dan komunikasi anak, ada beberapa cara yang bisa ayah dan bunda lakukan, yaitu:
- Sering mengajak anak berkomunikasi dan mengobrol. Walaupun anak belum bisa menjawab, tetapi anak akan menanggapi dengan eskpresinya seperti tertawa, merengut, bingung, dan lainnya. Perhatikan ekspresi si kecil, pasti menggemaskan.
- Membacakan buku dengan nyaring sambil memperlihatkan gambar di buku. Kosakata anak akan semakin bertambah dengan dibacakan buku. Anak juga belajar dengan melihat gambar yang ada di buku, jadi sebaiknya pilih buku yang banyak gambarnya ya.
- Tunjuk bagian tubuh atau benda di rumah dan sekitar sambil sebutkan namanya agar anak tahu nama-nama benda disekitarnya.
- Ajak anak menyanyi lagu anak yang sederhana. Anak akan belajar bahasa dari lirik lagu anak.
Perkembangan Sosial dan Emosional

Apakah si kecil sering rewel dan menangis ketika berpisah dengan bunda? Jika iya, hal ini disebut separation anxiety, yaitu anak menjadi cemas ketika orang tua atau orang terdekatnya menghilang dari pandangannya. Misalnya anak menangis dan tidak mau berpisah ketika bunda pergi bekerja. Untuk mengatasinya, bunda bisa memeluk, mencium, dan menggendong si kecil sebelum pergi. Jangan mengelabui atau membohongi anak karena hal itu justru meruntuhkan kepercayaan si kecil.
Selain itu, mungkin anak juga cemas ketika ada orang asing atau tidak dikenal mendekatinya. Misalnya anak menangis kencang ketika ada tamu yang berkunjung. Jangan marahi si kecil ya, karena ia belum mengerti. Hal ini wajar terjadi karena anak usia 7 bulan mulai bisa memahami lingkungan di sekitarnya, siapa orang yang dikenal dan siapa yang tidak dikenal.
Di usia 7 tahun, anak makin bisa mengekspresikan perasaannya. Anak akan tertawa atau bertepuk tangan ketika gembira, melambaikan tangan atau kiss bye ketika berpisah dengan orang yang dikenalnya, dan si kecil mungkin ikut menangis ketika melihat orang lain menangis.
Jadi, kesempatan ini bisa dimanfaatkan untuk mengenalkan berbagai emosi dan bagaimana berempati kepada orang lain. Anak mungkin belum sepenuhnya paham, tetapi tetap perlu mendapatkan contoh dari orang-orang di sekitarnya.
Hal yang Perlu Diperhatikan Dalam Mendampingi Anak Usia 7 Bulan

Usia 7 bulan adalah masanya anak menjadi lebih aktif bergerak. Oleh karena itu, ada beberapa hal yang perlu ayah dan bunda perhatikan ketika mendampingi si kecil.
- Pastikan area anak beraktivitas aman dan bersih
Anak usia 7 bulan mulai lebih aktif dan leluasa untuk bergerak. Apalagi jika si kecil sudah bisa merangkak, ia akan terus mengeksplorasi hal-hal yang menarik perhatiannya. Jadi, pastikan lantai dan area beraktivitas anak bersih, tidak licin, dan aman. - Berikan permainan yang beragam untuk merangsang perkembangan anak
Banyak permainan yang dapat merangsang perkembangan anak. Tak perlu mainan yang mahal, cukup memanfaatkan barang-barang yang ada di rumah. Untuk merangsang motorik halus, bisa menggunakan pompom atau benda berukuran kecil di rumah. Ajarkan anak untuk menjimpit, mengambil, dan memindahkan benda kecil menggunakan jari-jarinya. Tentu saja harus ada orang dewasa yang mengawasi agar anak tidak memakan atau memasukkan mainannya ke hidung.
Untuk merangsang motorik kasar, ajak anak untuk bergerak. Misalnya dengan mengajarkan anak untuk berdiri sambil dipegangi atau memancing keinginan anak untuk merangkak. Selain itu, ajak anak menari agar semua anggota tubuhnya bergerak.
Selain kemampuan motorik, kemampuan sensori dan kognitif anak juga perlu distimulasi. Permainan yang bisa dilakukan di rumah adalah belajar mengelompokkan benda berdasarkan ukuran atau bentuk, mengocok botol yang berisi berbagai benda untuk mendengarkan suaranya, dan main petak umpet menggunakan mainan anak. - Jauhkan benda yang dapat membahayakan anak
Berhubung anak mulai bisa leluasa bergerak dan berpindah, maka perlu dipastikan tidak ada benda berbahaya di sekitar anak. Jauhkan benda-benda yang tajam, mudah jatuh, dan benda kecil yang bisa tertelan oleh anak. Jika ada saluran listrik yang dapat dijangkau anak, sebaiknya ditutup atau dimatikan.
Wah, mengagumkan ya tumbuh kembang si kecil. Banyak kejutan yang dilihat ayah dan bunda ketika mendampingi tumbuh kembang anak. Tiba-tiba anak sudah bertambah berat badannya, sudah ikut makan bersama, bisa merangkak, dan mendatangi ayah dan bunda sendiri.
Perlu diingat bahwa setiap anak itu unik, tumbuh kembang satu anak dengan anak lainnya mungkin berbeda. Jadi tidak perlu membanding-bandingkan anak ya.
Terima kasih sudah berlangganan Sayangi Anak Extra. Untuk mengakses konten - konten Sayangi Anak Extra. Untuk membaca konten Sayangi Anak Extra. Silakan kunjungi kategory Extra pada website Sayangianak.com atau klik disini
