Bahkan sebelum anaknya lahir ke dunia, orangtua pasti mendambakan kelak anak-anaknya bisa sukses dan jauh dari segala masalah yang sempat dialami orangtuanya. Kesuksesan anak berarti kesuksesan orangtua juga kan, Bun?
Nah, selagi anak-anak Bunda masih dalam tahap tumbuh kembang, sudahkah Bunda memaknai kembali arti sukses untuk anak-anak? Sebab sejatinya tak ada resep khusus untuk membuat anak-anak menjadi lebih sukses di masa depan.
Tapi mengutip dari businessinsider.com, biasanya orangtua yang mendukung anaknya agar sukses biasanya melakukan 20 hal ini.
1. Orang tua membiarkan anak-anaknya melakukan pekerjaan di rumah
Menurut eks dekan Stanford University sekaligus penulis buku How to Raise an Adult, Julie Lythcott-Haims, biasakan untuk memberi kepercayaan pada anak-anak untuk melakukan tugas kecil di rumahnya. Lythcott-Haims percaya bila si anak dibesarkan dari tugas-tugas akan menjadi seseorang yang bisa berkolaborasi dengan baik dengan rekan kerja saat bekerja nanti. Selain itu, lebih berempati karena berjuang secara langsung dan mampu melakukan tugas secara mandiri.
2. Orang tua mengajar anak mereka bersosialisasi
Mengutip dari Direktur Program Robert Wood Johnson Foundation, Kristin Shcubert, studi menunjukkan kalau membantu anak-anak mengembangkan ketrampilan sosial dan emosional adalah salah satu hal yang paling penting dilakukan untuk mempersiapkan masa depan yang sehat. Anak-anak yang mampu bersosialisasi jauh lebih mungkin meraih gelar sarjana dan punya pekerjaan di usia 25 dibandingkan mereka yang tak dibekali kemampuan bersosialisasi.
3. Terjalin hubungan yang sehat antara orang tua dan anak
Berdasarkan penelitian dari University of Illinois, anak-anak yang tumbuh di keluarga yang suka berkonflik cenderung akan tumbuh jadi orang yang bermasalah. Untuk itu, coba yuk Bun perbaiki lagi hubungan antara orangtua dan anak. Bahkan untuk mereka yang jadi korban broken home, ternyata ketika seorang ayah lebih sering mengunjungi anak-anaknya akan mengurangi konflik keluarga dibanding dengan ayah yang sama sekali tidak pernah mengunjungi anak-anaknya.
4. Orang tua mencapai tingkat pendidikan yang lebih tinggi
Sebuah studi di tahun 2014 yang dipimpin oleh psikolog Sandra Tang dari University of Michigan, menemukan bahwa ibu yang menyelesaikan sekolah SMA atau perguruan tinggi lebih mungkin untuk membesarkan anak-anak yang melakukan hal sama terhadap dirinya. Studi ini menemukan bahwa anak yang lahir dari ibu berusia 18 tahun atau lebih muda, akan kurang mungkin untuk menyelesaikan sekolah tinggi dibanding anak lainnya.
5. Orang tua mengajarkan matematika pada anak sejak dini
Dalam sebuah meta-analisis di tahun 2007 dari 35 ribu anak-anak prasekolah di seluruh AS, Kanada dan Inggris, menemukan bahwa mengembangkan keterampilan matematika dari awal akan menjadi keuntungan yang besar untuk anak di masa depan. Penulis sekaligus peneliti dari Northwestern University, Greg Duncan mengatakan ketrampilan matematika penting diajarkan agar buah hati dapat menguasai pengetahuan tentang angka, urutan nomor, serta konsep matematika dasar serta memprediksi prestasi anak di masa depan.
6. Mereka memiliki harapan tinggi pada anak
Berdasarkan survei nasional pada 6600 anak di tahun 2001, profesor Neal Halfon dari University of California di Los Angeles, menemukan bahwa saat orangtua menaruh harapan pada anak mereka, hal itu akan membawa pengaruh yang besar yang berorientasi pada sebuah pencapaian. Orang tua yang memiliki harapan tinggi pada anaknya hingga ke perguruan tinggi di masa depan, dapat mengelola anak mereka ke arah tujuan yang terlepas dari pendapatan dan aset yang dimiliki.
7. Orang tua menjalin hubungan yang erat dengan anak
Sebuah studi di tahun 2014 yang dilakukan pada 243 orang anak, menemukan bahwa anak-anak yang menerima pengasuhan yang total dari orang tua dalam tiga tahun pertama akan mendapatkan nilai akademik yang lebih baik. Tak hanya itu, anak-anak juga dapat memiliki hubungan yang sehat dan pencapaian akademik yang lebih besar di usia 30-an.
8. Orang tua yang bebas stres
Berdasarkan penelitian yang dilansir dari Brigid Schulte di The Washington Post, jumlah waktu yang ibu habiskan dengan anak antara usia 3 – 11 tahun ternyata berpengaruh pada perilaku dan prestasi anak. Hal ini akan memicu dimana rasa emosional ibu akan menular ke anak. Jadi, bila orang tua bahagia, anak-anak pun akan merasakan rasa bahagia yang sama. Sebaliknya, bila orang tua frustasi, tentunya anak-anak pun akan ikut frustasi.
9. Orang tua menghargai anak untuk hindari kegagalan
Seorang psikolog asal Stanford University, Carol Dweck menemukan kalau anak-anak dan orang dewasa ternyata punya pemikiran yang sama agar meraih sukses. Seperti misalnya anak-anak diberitahu bahwa mereka tak pernah gagal karena memiliki kecerdasan. Sementara ada juga anak-anak yang harus berjuang terus meski gagal dan terus berusaha mencapai sukses.
10. Para ibu bekerja
Menurut penelitian dari Harvard Business School, ada manfaat yang signifikan bagi pertumbuhan anak dengan ibu bekerja. Studi ini juga menemukan anak peremuan dari ibu bekerja lebih cenderung mendapatkan pekerjaan hingga bidang supervisor. Lebih banyak menghasilkan uang 23% dibanding dengan anak-anak lain yang dibesarkan oleh ibu rumah tangga. Selain itu, Anak-anak dari ibu yang bekerja cenderung lebih mandiri melakukan pekerjaan rumah.
11. Orang tua memiliki status sosial ekonomi yang lebih tinggi
Di Amerika Serikat, menurut peneliti Sean Reardon dari Stanford University, kesenjangan sosial antara keluarga berpenghasilan rendah lebih tinggi 30-40% dari yang berpenghasilan tinggi. Penulis Dan Pink pun mencatat, semakin tinggi pendapatan orang tua, maka semakin tinggi juga pendidikan untuk anak-anaknya.
12. Orang tua dengan pola asuh otoritatif bukan otoriter
Sebuah penelitian yang dilakukan oleh psikolog University of California Berkeley, Diana Baumride, ditemukan ada tiga jenis gaya pengasuhan yang berpengaruh bagi kesuksesan anak. Pertama, yaitu permisif; orang tua harus bisa menerima apa pun kondisi anaknya. Kedua otoriter; orang tua membentuk dan mengontrol anak berdasarkan perilaku. Lalu yang terakhir adalah otoritatif; orang tua mencoba untuk mengarahkan anak menjadi lebih rasional. Diantara ketiganya, yang paling berpengaruh adalah otoritatif. Anak akan tumbuh dengan menghormati otoritas tanpa terasa terkekang.
13. Mendorong Anak Agar Selalu Bahagia
Menciptakan suasana dan lingkungan yang bisa membahagiakan anak tak hanya dengan selalu memberikan kehendak mereka. Ajarkan mereka untuk bisa merasa bahagia dari lingkungan sekitar sehingga tercipta pikiran positif untuk meraih sukses di masa depan ya Bun. Masa kecil yang bahagia menentukan kesuksesan mereka kelak.
14. Ajarkan Si Kecil untuk Terus Mau Belajar
Ajarkan anak Bunda untuk terus belajar dalam berbagai hal agar dirinya memiliki wawasan ilmu dan pengetahuan yang luas. Dan Coyle, penulis The Talent Code mengatakan bahwa proses belajar tak hanya dilakukan dengan mendengar saja, tetapi juga mempraktikannya sebagai bentuk pengalaman diri.
15. Orangtua Perlu Mengatur Jam Tidur Anaknya dengan Baik
Sebuah penelitian via Nurture Shock mengungkapkan bahwa seorang anak kelas enam yang sering tidur akan memiliki otak layaknya murid di kelas empat. Hal ini terjadi karena perkembangan otak akan terhambat jika terlalu sering tidur.
16. Jangan Sungkan Mengajak si Kecil untuk Mulai Membaca Bersama
Membacakan dongeng atau sebuah kisah pada anak ternyata kurang mendidik mereka menjadi lebih cerdas. Namun, cara yang lebih efektif adalah mengajak anak membaca bersama dengan orangtuanya sehingga mereka mendapat pengalaman langsung dan nalar lebih berkembang.
17. Bunda, IQ tidak akan berharga tanpa kedisiplinan diri
Dalam buku berjudul “The Power of Habit: Why We Do What We Do in Life and Business” karya Charles Duhigg melansir beberapa studi yang menyatakan bahwa kedisplinan diri akan jauh lebih berpengaruh dalam memprediksi kesuksesan hidup. Selain itu, uji coba dilakukan antara anak rajin dan pintar menurut IQ. Hasilnya menunjukkan anak rajin yang memiliki kedisiplinan diri memiliki perkembangan akademis lebih besar ketimbang anak dengan IQ tinggi.
18. Berikan Pelajaran Musik pada Si Kecil
Mengutip liputan6.com, fakta dari banyak penelitian mengungkapkan manfaat dari belajar musik pada anak akan meningkatkan kecerdasan dan nalar mereka. Salah satu penelitian yang dilakukan Universitas Northwestern menyatakan bahwa pelajaran musik juga bisa bermanfaat pada orang tua dan lanjut usia yang bisa menghindarkan mereka dari penuaan.
19. Ajarkan Kebijaksanaan Padanya
Tunjukkan pada anak bahwa Bunda menerima mereka dengan apa adanya. Anak-anak bukanlah suatu benda yang segera dapat Bunda perbaiki atau modifikasi ketika Bunda merasa tidak puas. Saat kecewa pada tingkah lakunya, daripada mengatakan ‘kenapa kamu tidak bisa diatur?’ atau ‘Ibu kan sudah bilang kamu tak boleh melakukan itu!’, lebih baik katakan sesuatu seperti ‘Ibu tahu kamu tidak suka, tapi kita harus melakukannya.’ atau ‘Duduk disini dulu dan temani Ibu ya. Nanti kita main sama-sama.’
20. Jangan Lupa untuk Mendengarkan Pendapat Anak
Orang tua sering kali lupa bahwa anak-anak punya pendapat sendiri. Salah satu cara untuk membantu si kecil menjadi orang dewasa yang sukses adalah menanyakan apa yang mereka pikirkan berkaitan dengan masalah tertentu secara berkelanjutan.
Jawaban mereka mungkin sedikit menggelikan. Namun anak-anak akan tumbuh dewasa dan mereka akan dapat mengekspresikan perasaan mereka dengan layak, bahkan mempertahankan apa yang telah mereka yakini.
