Makanan pendamping ASI atau MPASI bayi 6 bulan harus diberikan secara bertahap selepas program ASI eksklusif. Sebagaimana diketahui, idealnya bayi baru lahir harus mendapat ASI hingga usianya enam bulan. Bahkan, World Health Organization (WHO) menyarankan pemberian ASI dilakukan hingga anak berusia dua puluh empat bulan.
Pemberian ASI eksklusif sangat direkomendasikan. Setiap tetes ASI mengandung enzim dan nutrisi lengkap yang berperan penting dalam membangun antibodi. Selain mencegah anak tak mudah tertular atau terserang penyakit, antibodi juga dapat menurunkan risiko infeksi dan kematian bayi.
Bahaya MPASI Dini
Kendati ASI eksklusif dianjurkan, tingkat pemenuhannya masih jauh dari target nasional yang berada di angka 80 persen. Rendahnya pencapaian ini tidak hanya disebabkan faktor usia ibu, melainkan juga sulitnya ASI keluar, kualitas ASI yang kurang baik, kelahiran prematur, dan ibu bekerja. Alhasil, tak sedikit orang tua yang memberikan makanan pada anak sebelum waktunya.
Mengenalkan bayi pada makanan dan minuman selain ASI dan susu formula dianjurkan ketika usianya telah mencapai enam bulan. Anjuran pemberian MPASI pada usia enam bulan bukan tanpa alasan.
Pada usia enam bulan, anak cenderung membutuhkan asupan energi tambahan yang tidak bisa didapatkan hanya dari ASI. Tubuh anak, terutama sistem pencernaan, usus, dan lambung dinilai sudah siap menerima dan mencerna asupan selain ASI. Oleh karena itu, bayi perlu mendapatkan asupan berupa makanan pendamping lain.
Sebelum usia tersebut, Bunda tidak disarankan memberi makanan pendamping pada anak. Sistem pencernaan dan metabolisme anak usia nol hingga lima bulan belum sempurna.
Dalam jurnal yang dipublikasikan oleh The American Academy of Pediatrics tahun 2011, pemberian MPASI dini dapat mengganggu tumbuh kembang anak dan menyebabkan masalah pencernaan. Agar lebih jelas, simak risiko pemberian MPASI dini berikut ini!
Gangguan Pencernaan
Organ pencernaan anak usia kurang dari enam bulan belum mampu untuk menerima makanan padat. Pasalnya, enzim maltase untuk mencerna karbohidrat, enzim laktase untuk mencerna protein, enzim lipase untuk mengurai lemak, dan enzim lainnya belum diproduksi secara optimal.
Enzim pencernaan baru berfungsi sempurna ketika bayi berusia enam bulan. Jika dipaksakan, proses pemecahan dan penguraian asupan menjadi sari makanan akan terganggu. Risikonya, anak akan sering buang angin, mengalami kesulitan buang air besar, atau diare.
Infeksi Pencernaan
Kondisi usus pada bayi di bawah enam bulan masih terbuka sehingga rentan menjadi pintu masuk mikroorganisme. Jika anak diberi MPASI dini, risiko anak mengalami infeksi saluran cerna dengan gejala berupa demam, gelisah, rewel, tidak nafsu makan, hingga muntah sangat tinggi.
Usus baru tertutup sempurna setelah anak menginjak usia enam bulan. Oleh karena itu, sangat dianjurkan untuk memberi anak ASI eksklusif yang akan membantu melindungi usus dan meningkatkan antibodi pada saluran pencernaan.
Kegemukan
Lantaran organ pencernaan belum berfungsi sempurna, makanan yang masuk tidak dapat diolah dan dicerna dengan baik. Alhasil, sebagian besar makanan akan menumpuk menjadi lemak sehingga anak berisiko terkena obesitas di usia dini.
Kendati anak yang gemuk tampak menggemaskan, risiko ini wajib diwaspadai karena dapat menghambat perkembangan motorik, gangguan tidur, masalah pada tulang, hingga mengalami penyakit serius.
Lebih Rentan Sakit
Tak hanya organ tubuh yang belum berfungsi sempurna, sistem imun pada bayi di bawah enam bulan juga belum optimal. Sistem imun yang lemah cenderung sulit melindungi tubuh dari bahaya kuman penyakit. Pemberian makanan pendamping pada usia dini dapat menyebabkan anak lebih rentan sakit.
Asteriosklerosis (Penyumbatan Pembuluh Darah)
Selain memicu obesitas, pemberian MPASI dini bisa meningkatkan risiko anak terkena asteriosklerosis atau penyumbatan pembuluh darah. Hal ini dapat terjadi karena tubuh tidak dapat memproses dan mencerna lemak dengan baik. Lemak yang berlebih menyebabkan terhambatnya saluran pembuluh darah arteri oleh plak.
Sindrom Kematian Mendadak
Bahaya MPASI dini yang paling mengkhawatirkan adalah sindrom kematian mendadak. Selain karena tersedak makanan, sindrom ini juga disebabkan oleh penumpukan makanan berlebih di dalam perut anak. Makanan yang tidak dicerna dengan baik menyebabkan organ pencernaan anak rusak. Meskipun kondisi ini jarang, kematian mendadak akibat MPASI dini pernah terjadi beberapa kali.
Kendati waktu ideal pemberian makanan pendamping adalah saat anak berusia enam bulan, terdapat kondisi khusus yang memungkinkan anak mendapatkan MPASI pada usia relatif muda sekitar usia empat hingga lima bulan, yaitu karena bobot tubuh di bawah standar atau adanya masalah kesehatan. Namun, diperlukan konsultasi dan persetujuan dari dokter anak atau ahli gizi lebih dulu untuk meminimalisasi dampak buruk MPASI dini.
Kapan Waktu Terbaik untuk Memberi MPASI?

American Academy of Pediatrics menganjurkan supaya anak diperkenalkan dengan makanan pendamping ketika memasuki usia enam bulan. Namun, setiap anak berbeda, sehingga Bunda harus memahami tanda apakah ia sudah siap mengonsumsi makanan selain ASI atau belum.
Adapun sejumlah tanda yang menunjukkan anak sudah siap untuk memulai MPASI pertamanya, antara lain sebagai berikut.
- Anak sudah bisa duduk dengan sedikit atau tanpa bantuan.
- Anak memiliki kendali kepala yang baik.
- Anak dapat membuka mulutnya dan mencondongkan tubuh ke depan ketika Bunda menawarkan makanan.
Terima kasih sudah berlangganan Sayangi Anak Extra. Untuk mengakses konten - konten Sayangi Anak Extra. Untuk membaca konten Sayangi Anak Extra. Silakan kunjungi kategory Extra pada website Sayangianak.com atau klik disini
