Extra

Selain Sulit Membagi Waktu, Ini Adalah Tantangan Ibu Freelance dalam Mengurus Rumah Tangga

Berdasarkan survei, ibu rumah tangga adalah yang paling banyak mencari pekerjaan freelance. Tentu tak bisa dipungkiri bahwa kewajiban utama mereka adalah mengurus rumah tangga. Namun, agar tetap memiliki penghasilan sendiri, beberapa ibu rela menghadapi tantangan ibu freelance dan meninggalkan karir tetap.

Beberapa Tantangan yang Biasa Dihadapi Ibu Freelance

Freelance merupakan jenis pekerjaan tidak tetap yang dilakukan ketika ada panggilan atau proyek tertentu. Sehingga tidak ada keterkaitan waktu dan tempat bagi mereka yang mengambil pekerjaan freelance. Namun, meski demikian faktanya ada tantangan tersendiri yang harus dihadapi oleh ibu freelance, di antaranya adalah :

1. Terkadang Sulit Membagi Waktu Antara Bekerja dan Mengurus Rumah Tangga

Membagi waktu antara mengurus rumah tangga dengan menyelesaikan pekerjaan adalah tantangan utama yang harus dihadapi oleh ibu freelance. Mereka harus pintar-pintar dalam menentukan prioritas mana dulu yang harus dikerjakan namun tetap bisa menghandle semua pekerjaan dengan baik. 

Tentu prioritas utama adalah anak dan rumah. Namun, ibu yang memiliki pekerjaan freelance tetap harus bisa membuat jadwal harian dan membagi waktu dengan sebaik-baiknya untuk kerjaan dan rumah. Terlebih lagi jika freelance kerjaan yang diambil harus dilakukan di luar rumah. 

2. Nominal Penghasilan yang Tidak Stabil di Setiap Bulan, Kadang Ada – Kadang Tak Ada

Tidak seperti karyawan tetap yang pada umumnya mendapatkan gaji yang stabil setiap bulannya, maka freelancer adalah tergantung dari seberapa banyak ia mengambil job. Semakin banyak proyek atau pekerjaan yang diambil, maka semakin banyak uang yang akan didapatkan. Begitu pun sebaliknya. 

Sehingga penghasilan ibu freelance tidak bisa ditentukan satu bulannya ada berapa. Kecuali jika ada proyek tetap yang diambil. Namun, pada umumnya pendapatan freelancer tidak stabil terkadang bisa banyak, terkadang sedikit, dan bahkan bisa tidak ada sama sekali. Tentu ini menjadi tantangan tersendiri.

3. Tidak Ada Cuti Khusus Untuk Ibu Hamil dan Melahirkan

Tidak seperti bekerja formal di bawah perusahaan atau instansi yang menetapkan cuti khusus baik untuk ibu hamil dan melahirkan, maka freelancer tidak bisa mendapatkan privilege tersebut. Namun, mereka tetap dapat mengambil libur secara fleksibel meskipun tidak mendapatkan gaji. 

Hal ini dikarenakan pekerja freelance tidak ada terikat pada perusahaan atau jam kantor sehingga tidak ada penetapan cuti khusus untuk melahirkan. Mereka mengambil cuti atau libur pekerjaan atas dasar keinginan sendiri dan tidak bisa mendapatkan gaji saat cuti sebagaimana karyawan tetap perusahaan.

4. Tidak Ada Jaminan Perlindungan Diri dari Perusahaan

Berdasarkan peraturan UU Ketenagakerjaan, maka perusahaan wajib memberikan perlindungan kesehatan hingga jaminan pensiun untuk karyawannya. Jaminan tersebut tidak akan didapatkan oleh ibu freelance yang mengambil pekerjaan secara fleksibel dan tidak dinaungi perusahaan atau instansi.

Mereka hanya bisa mengandalkan jaminan dari kantor suami jika suaminya bekerja di perusahaan atau instansi pemerintah. Namun, jika suaminya juga freelancer dan tidak memberikan jaminan perlindungan untuk istri, maka Bunda harus mencari secara mandiri dengan mendaftar di penyedia jasa asuransi. 

5. Jika Ingin Rutin Berpenghasilan, Harus Proaktif dalam Mencari Job

Ibu freelance akan mendapatkan gaji dari pekerjaan yang mereka selesaikan. Jika tidak ada pekerjaan maka tidak ada gaji. Itulah pentingnya untuk selalu proaktif dalam mencari job karena jika hanya diam dan tidak sibuk mencari pekerjaan, maka tidak akan ada pemasukan dan tentu ini sangat tidak diinginkan.

Bagi wanita yang sudah biasa bekerja, mencari uang sendiri adalah bentuk tanggung jawab karena ingin tetap berusaha mandiri meskipun sudah ada uang bulanan dari suami. Bunda bisa aktif mencari job dengan menghubungi rekan, partner, atau mencarinya di internet baik melalui situs website atau aplikasi. 

Keuntungan Bekerja Freelance Bagi Ibu Rumah Tangga

Meskipun memiliki tantangan tersendiri, bekerja freelance juga memiliki banyak keuntungan khususnya bagi ibu rumah tangga yang juga memiliki kewajiban lain untuk mengurus rumah. Itulah mengapa banyak ibu rumah tangga yang akhirnya memilih menjadi freelancer. Berikut ini beberapa di antaranya:

1. Bisa Dikerjakan dari Rumah/Remote Working atau Dari Mana Saja

Salah satu keunggulan bekerja secara freelance adalah Bunda bisa mengerjakannya di rumah sehingga tidak harus meninggalkan anak dan tetap bisa mengurus mereka secara full setiap hari. Mereka yang mengambil freelance remote working tidak harus menghadapi crowded-nya jalanan yang sering macet. 

Sambil bekerja dan berpenghasilan Bunda tetap bisa mengawasi anak dan mengikuti tumbuh kembangnya di masa golden age. Tentu ini menjadi keuntungan sendiri apalagi bekerja freelance tidak terikat tempat dan waktu. Semua bisa dikerjakan kapan saja asal sesuai deadline dan di mana saja. 

2. Waktu Bekerja yang Lebih Fleksibel, Bisa Dikerjakan Sesuai Waktu yang Kita Miliki

Tidak seperti bekerja di kantor atau pabrik yang ditetapkan jam kerjanya mulai dari pagi hingga sore. Bunda bisa dengan bebas menentukan waktu untuk bekerja secara fleksibel. Pekerjaan freelance bisa dikerjakan saat pagi hari, siang hari, atau malam hari sekalipun ketika anak sudah tidur. 

Ini akan memberikan keuntungan bagi ibu rumah tangga karena tetap dapat mengatur rumahnya dengan baik tanpa khawatir terbengkalai meskipun tetap bekerja. Apalagi jika tiba-tiba anak rewel, Anda tidak ada beban untuk mengurusnya karena waktu kerja ditentukan sendiri dan tidak terikat. 

3. Tidak Terikat Tempat dan Waktu Bekerja, Bebas Mau Dikerjakan Kapan dan Dimana

Menjadi freelance adalah  jenis pekerjaan yang sangat cocok bagi Bunda yang menyukai sistem kerja fleksibel. Tak ada kekangan waktu dan tempat kerja. Bekerja secara freelance artinya bebas dalam menentukan waktu dan tempat di mana akan mengerjakan job sehingga cocok bagi ibu rumah tangga. 

Enaknya lagi, Bunda juga bisa mengambil pekerjaan sesuai mood. Jika sedang ingin bekerja maka bisa ambil job, jika sedang ingin rebahan maka tinggal tidak mengambil job apapun. Freelancer juga tidak harus terikat harus bekerja mulai dari pukul 09.00 – 17.00 seperti orang yang bekerja di kantor pada umumnya. 

Tidak Ada Office Politic yang Harus Dihadapi

Permainan politik di kantor masih sering terjadi seperti praktek korupsi maupun nepotisme. Belum lagi persaingan yang tidak sehat antara rekan kerja yang satu dengan lainnya. Hal ini seringkali membuat suasana kerja menjadi tidak kondusif dan tidak nyaman hingga akhirnya semakin stress dan tertekan. 

Jika bekerja secara freelance, Bunda tidak menemukan adanya permainan politik. Entah bos yang pilih kasih atau rekan kerja yang bersaing dengan tidak sehat dan main sikut-sikutan. Semua pekerjaan bisa Bunda lakukan secara fleksibel sendiri tanpa harus ada office politic. Sehingga bekerja pun jadi lebih tenang dan rileks. 

Bisa Mencoba Berbagai Macam Jenis Pekerjaan

Berhubung tidak terikat waktu dan tempat kerja, maka freelancer bebas untuk mencoba berbagai jenis pekerjaan lain agar bisa menambah pengalaman. Misalnya Bunda memiliki banyak skill yang sayang jika tidak dikembangkan, maka bisa mencari pekerjaan yang relevan dengan keterampilan tersebut. 

Bunda juga tidak harus terpaku pada satu jenis pekerjaan saja jika memiliki banyak skill. Keterampilan yang dimiliki pun tidak hilang begitu saja karena tidak pernah di atas. Setiap ada kesempatan mendapatkan pekerjaan sesuai skill yang dikuasai, jangan ragu untuk mengambilnya. 

Bisa Menambah Networking yang Bunda Miliki

Ketika memutuskan untuk mengambil pekerjaan freelance, maka Bunda tidak hanya terpaku pada satu perusahaan saja. Freelancer bisa menambah banyak networking dan kenalan dari berbagai lini pekerjaan yang diambil. Ini menjadi keuntungan tersendiri karena siapa tahu bisa menjalin kerja sama. 

Bisa bertemu dengan banyak orang baru dengan berbagai jenis keahlian tidak hanya bisa menambah networking saja. Bunda juga bisa menambah ilmu dan wawasan dari hasil sharing bersama rekan, klien, atau orang-orang yang berkaitan dengan pekerjaan freelance. 

Jenis Pekerjaan Freelance yang Cocok Untuk Ibu Rumah Tangga

Bagi ibu rumah tangga yang sedang mencari pekerjaan freelance, beberapa rekomendasi jenis pekerjaan berikut ini bisa dicoba. Pilihlah pekerjaan yang sesuai dengan keterampilan dan fleksibilitas waktu yang dimiliki. Sehingga meskipun di rumah masih tetap bisa menghasilkan uang. 

1. Penulis Online Lepas

Bagi Bunda yang memiliki keterampilan menulis dan suka dunia tulis-menulis, maka pekerjaan ini sangat cocok untuk diambil. Saat ini banyak pemilik website yang membutuhkan jasa penulis untuk membuat konten di situsnya. Karena tidak mungkin membuat semua sendiri, mereka pun membutuhkan freelancer. 

Tidak hanya menulis untuk website atau blog, jika Bunda hobi menulis novel fiksi atau jenis tulisan lainnya, maka bisa mencoba mengekspresikan karyanya melalui aplikasi Wattpad. Di sini penulis bisa mendapatkan fee dari pembaca yang membayar fee atau penerbit yang tertarik dengan tulisan tersebut. 

2. Bisnis Microstock

Jenis pekerjaan freelance yang satu ini sangat cocok untuk Bunda yang hobi dengan kegiatan menggambar grafis menggunakan software tertentu. Baik Corel Draw, Adobe Illustrator, Photoshop, Inkscape, dan lainnya. Cara menjalani pekerjaan ini pun terbilang sangat mudah. 

Bunda bisa menjadi kontributor di agensi microstock seperti freepik, shutterstock, dreamsteam, dan lainnya. Jenis pekerjaan ini juga sangat cocok bagi pecinta fotografi yang memiliki keahlian memotret. Jika foto yang diupload menarik, maka bukan tidak mungkin ada yang tertarik untuk membayar mahal. 

3. Youtuber/Blogger

Youtuber/Blogger adalah profesi yang cukup menggiurkan apalagi sudah terbukti banyak orang yang telah sukses meraup banyak uang dari pekerjaan ini. Sebagai ibu rumah tangga yang paham betul tentang dunia perdapuran atau parenting, maka bisa mencoba peruntungan di jenis pekerjaan ini. 

Bunda bisa membuat konten yang berhubungan dengan alat-alat dapur, tips menyimpan makanan, resep-resep masakan, cara mendidik anak, permainan yang seru untuk anak, dan masih banyak lagi. Melalui platform Youtube atau blog ini ibu freelance tetap bisa berkarya dan berkreasi sesuai keterampilannya. 

4. Jualan Online

Adanya media sosial dan marketplace yang kini semakin banyak menjamur, membuat peluang bisnis online patut untuk dilirik. Apalagi saat ini sudah banyak tersedia sistem dropshipper atau marketer yang tidak mengharuskan Bunda untuk menyetok barang dengan modal yang tidak sedikit. 

Menariknya lagi, pihak produsen biasanya sudah memberikan katalog produk yang bisa Bunda sebarkan melalui media sosial atau marketplace. Sudah banyak bukti sukses ibu rumah tangga yang meraup untung banyak dengan berjualan online baik makanan, fashion, skincare, dan lain sebagainya. 

Tantangan ibu freelance memang tidak mudah, namun jenis pekerjaan ini sangat direkomendasikan untuk Bunda yang tidak ingin kehilangan momen melihat tumbuh kembang anak di masa golden age. Apalagi pekerjaan tersebut bisa dilakukan kapan saja dan di mana saja. 

Terima kasih sudah berlangganan Sayangi Anak Extra. Untuk mengakses konten - konten Sayangi Anak Extra. Untuk membaca konten Sayangi Anak Extra. Silakan kunjungi kategory Extra pada website Sayangianak.com atau klik disini

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.


Extra

Begini Perkembangan Janin di Trimester Pertama Kehamilan

Mendeteksi perkembangan janin secara periodik merupakan salah satu cara efektif untuk meminimalkan risiko kehamilan. Nah, periode terpenting dalam masa kehamilan adalah trimester pertama.

Deteksi dini kehamilan perlu dilakukan. Jangan abai ya, Bunda, karena berisiko tinggi mengalami gangguan kesehatan. Bahkan, tak sedikit kasus komplikasi dan keguguran terjadi pada awal kehamilan.

Perkembangan Janin per Minggu di Trimester Pertama

Supaya Bunda lebih memahami kondisi janin dan tubuh di awal kehamilan, simak penjelasan yang dikutip dari MayoClinic mengenai perkembangan janin dari minggu ke minggu berikut ini.

Minggu Pertama dan Kedua

Secara biologis, pembuahan (konsepsi) adalah awal dari perkembangan manusia. Pembuahan biasanya terjadi ketika sperma bergabung dengan sel telur di dalam tuba rahim. Pada usia kehamilan satu minggu, sel telur baru akan meninggalkan indung telur menuju tuba falopi.

Di masa ini, Bunda belum bisa dinyatakan hamil karena biasanya pembuahan terjadi sekitar dua minggu setelah menstruasi terakhir. Meskipun demikian, sebenarnya tubuh Bunda sudah siap untuk hamil. Di minggu kedua, janin mulai terbentuk setelah sel telur bertemu dengan sperma.

Minggu Ketiga

Penyatuan sperma dan sel telur di salah satu saluran tuba akan membentuk entitas bersel satu, zigot. Zigot memiliki empat puluh enam kromosom yang berasal dari Ayah dan Bunda dengan perbandingan 50:50. Kromosom bertugas membantu menentukan jenis kelamin dan ciri fisik bayi.

Setelah pembuahan, zigot akan bergerak menuruni tuba falopi menuju rahim. Di saat yang sama, zigot akan membelah diri membentuk sekelompok sel yang disebut morula.

Jika janin memiliki kromosom XY, maka kemungkinan besar janin akan tumbuh menjadi anak laki-laki. Sementara janin yang memiliki kromosom XX akan tumbuh menjadi anak perempuan.

Minggu Keempat

Bagaimana perkembangan janin di minggu keemoat kehamilan? Pada minggu ini, bola sel yang memiliki kemampuan membelah dengan cepat (blastokista) mulai melekat di dalam lapisan rahim (endometrium). Proses ini disebut penanaman atau implantasi.

Di dalam blastokista, kelompok sel bagian dalam akan berubah menjadi embrio. Sementara lapisan luar akan membentuk bagian dari plasenta yang akan menyehatkan bayi selama masa kehamilan. Bentuk janin usia empat minggu menyerupai ukuran biji kacang, sekitar dua milimeter.

Pada tahap ini, kepala, mata, telinga, dan batang struktur yang akan menjadi lengan dan tungkai mulai muncul. Otak juga mulai berkembang menjadi lima bagian, termasuk beberapa saraf kranial.

Minggu Kelima

Di minggu kelima, kadar hormon HCG yang diproduksi oleh blastokista akan meningkat pesat. Ini merupakan sinyal yang diberikan pada ovarium untuk berhenti melepaskan sel telur dan menghasilkan lebih banyak progesteron dan estrogen.

Peningkatan kadar hormon tidak hanya menghentikan periode menstruasi Bunda, tetapi juga memicu pertumbuhan plasenta. Pada periode ini, wanita sering kali tidak menyadari tanda-tanda kehamilan awal, seperti meningkatnya intensitas buang air kecil dan membengkaknya payudara.

Kondisi janin berusia lima minggu mulai berkembang sebesar biji wijen, dengan berat sekitar satu gram. Pada kehamilan normal, selama periode ini seluruh organ bayi dari bagian otak hingga sistem saraf mulai terbentuk sempurna.

Pada minggu kelima, organ jantung juga mulai berkembang. Ditandai dengan terbentuknya sekat dan serambi sehingga janin dapat memompa darahnya sendiri. Jantung dan sistem peredaran darah akan terbentuk di lapisan tengah sel, mesoderm. Lapisan sel ini juga berfungsi sebagai fondasi tulang bayi, ginjal, ligamen, dan sebagian besar sistem reproduksi janin.

Sementara lapisan atas, ektoderm akan membentuk lapisan kulit terluar janin, sistem saraf pusat dan tepi, mata, dan telinga bagian dalam. Lapisan dalam sel, endoderm adalah tempat berkembangnya paru-paru dan usus si kecil.

Minggu Keenam

Perkembangan ukuran janin di minggu keenam bertambah secara signifikan. Bentuknya menyerupai huruf C. Pada periode ini, tabung saraf di sepanjang punggung bayi akan menutup sehingga memudahkan proses berkembangnya otak dan sumsum tulang belakang.

Selain itu, struktur yang diperlukan untuk pembentukan mata dan telinga juga mulai berkembang. Bibir dan hidung bagian atas telah terbentuk. Kaki dan tangan sudah bisa dibedakan. Kaki tumbuh lebih panjang. Sementara jari tangan dan kaki yang mulai terbentuk masih tertutup selaput.

Pada fase ini, otak dan paru-paru mulai terbentuk. Sedangkan jantung mulai berdetak dengan kecepatan sekitar seratus hingga seratus lima puluh kali per menit.

Minggu Ketujuh

Memasuki usia kehamilan tujuh minggu, otak dan wajah bayi berkembang sangat pesat hingga menghasilkan ratusan sel baru setiap menit. Hidung mulai terlihat jelas, gigi dan langit mulut serta retina mulai terbentuk. 

Begitu juga dengan sendi lengan dan tungkai. Lantaran kulit masih teramat tipis, pembuluh darah janin tampak jelas.

Pada fase ini, tunas tungkai bawah dan lengan yang tumbuh pada minggu sebelumnya sudah menyerupai bentuk dayung. Meskipun sumsum tulang belum terbentuk, hati sudah mulai menghasilkan banyak sel darah merah.

Minggu Kedelapan

Di delapan minggu kehamilan, seluruh bagian tubuh utama janin, seperti bentuk jari-jari, bibir, hidung, dan bibir atas tampak jelas. Sementara batang leher janin mulai tegak. Panjangnya mungkin sudah mencapai sebelas hingga empas belas milimeter dari puncak kepala hingga bagian pantat.

Di minggu ini, leher janin mulai berkembang. Sementara kelopak mata mulai menutup untuk melindungi mata janin yang sedang berkembang. Meskipun belum sempurna, seluruh bagian tubuh utama sudah terbentuk dan berkembang. Bahkan, posisi mata, telinga, lengan dan kaki dapat dikenali melalui pemeriksaan Ultrasonografi (USG).

Minggu Kesembilan

Pada minggu kesembilan kehamilan, lengan janin tumbuh dan siku muncul. Jari kaki terlihat dan kelopak mata terbentuk. Kepala janin mulai membesar, tetapi bentuk dagunya masih belum sempurna.

Kepala janin mulai tegak. Telinga terus membesar, jari kaki tampak lebih jelas, dan seluruh organ penting, seperti otak, hati, jantung, paru-paru, dan ginjal sudah berkembang lebih sempurna dibandingkan minggu sebelumnya.

Lantaran otot-otot kecil janin sudah berkembang, lengan dan kakinya mulai bergerak secara spontan. Namun, Bunda baru bisa merasakan tendangan si kecil sekitar satu hingga dua bulan kemudian. Dari puncak kepala hingga pantat, panjangnya diperkirakan sekitar enam belas hingga delapan belas milimeter.

Minggu Kesepuluh

Pada minggu kesepuluh, kepala janin menjadi lebih bulat, jari kaki dan tangan menjadi lebih panjang serta memiliki kuku. Lengan mulai lentur sehingga janin bisa menekuk sikunya. Selain itu, kelopak mata dan telinga luar terus berkembang. Tali pusar semakin tampak jelas.

Pada fase ini, wajah janin sudah tampak layaknya manusia. Tulangnya sudah terbentuk, lekukan kecil di kaki juga berkembang menjadi pergelangan kaki dan lutut. Detak jantungnya juga dapat dideteksi secara elektronik. Panjangnya hampir tiga puluh delapan milimeter.

Di minggu ini, tunas gigi di bawah gusi akan terbentuk. Namun, tunas gigi ini tidak akan menembus gusi hingga bayi mendekati usia enam bulan. Perut janin juga sudah menghasilkan cairan pencernaan, sedangkan ginjal memproduksi urine. Jika si kecil laki-laki, maka di periode ini si kecil sudah memproduksi testosteron.

Minggu Kesebelas

Pada awal minggu kesebelas kehamilan, karakteristik janin semakin menyerupai manusia. Tangan dan kaki di depan tubuh, bentuk telinga hampir sempurna, lidah dan langit-langit mulut mulai terlihat, begitu juga dengan saluran hidung dan puting.

Folikel janin tidak hanya terbentuk di ubun-ubun, tetapi juga di seluruh tubuh. Tangan dan kaki sudah tidak berselaput. Wajahnya mulai lebar, matanya sudah terpisah jauh, kelopak matanya menyatu, dan telinganya rendah. Tunas gigi yang sudah terbentuk muncul. Hati juga sudah memproduksi sel darah merah.

Selain itu, alat kelamin luarnya akan mulai berkembang menjadi klitoris dan labia mayora atau penis. Begitu juga dengan dasar kuku tangan dan kaki. Sementara kuku baru akan mulai tumbuh dalam beberapa minggu ke depan.

Sekarang janin memiliki panjang sekitar lima puluh milimeter dari puncak kepala hingga pantat dengan berat sekitar delapan gram. Tubuhnya yang semakin memanjang dan tegak sudah bisa berganti posisi, mulai dari peregangan, jungkir balik, hingga berguling ke depan.

Minggu Kedua Belas

Minggu kedua belas adalah masa terakhir di trimester pertama. Bagaimana perkembangan janin di minggu ini? Di masa ini, tugas berat untuk mengembangkan struktur tubuh baru hampir berakhir. Pasalnya, sebagian besar organ dan sistem sudah sepenuhnya terbentuk. Meskipun masih diperlukan proses penyempurnaan.

Disadari atau tidak, tiga minggu terakhir ukuran janin berkembang hingga dua kali lipat. Pada minggu kedua belas, ukurannya mencapai enam puluh satu milimeter dari puncak kepala hingga pantat dengan berat empat belas gram.

Kuku janin mulai tumbuh. Wajahnya sudah lebih berkembang. Otot-otot di sistem pencernaan bayi mulai lentur. Janin sudah bisa menelan, ginjalnya mengeluarkan air seni, dan sumsum tulang mulai sibuk membentuk sel darah putih untuk membantu si kecil melawan infeksi.

Selain itu, kelenjar pituitari di dasar otak mulai memproduksi hormon yang memungkinkan si kecil menghasilkan keturunan di kemudian hari. Untuk janin perempuan, folikel ovarium mulai terbentuk. Sementara untuk janin laki-laki, prostat sudah muncul. Pada periode ini, dokter sudah bisa mengidentifikasi jenis kelamin melalui tes khusus.

Hal-hal yang Harus Diwaspadai Saat Hamil Muda

Kehamilan merupakan salah satu hal yang membuat seorang wanita bahagia dan merasa hampir sempurna. Namun, siklus menstruasi yang datang terlambat sering mengecoh calon ibu. Alhasil, ketika tubuh mengalami gejala awal kehamilan, sebagian besar wanita menganggapnya sebagai gejala pramenstruasi.

Selama trimester pertama berlangsung, tubuh akan mengalami sejumlah perubahan signifikan. Perubahan paling utama adalah terkait hormonal. Selain siklus menstruasi terhenti, Bunda akan merasa mudah lelah, payudara membengkak, sakit perut, sakit kepala, susah buang air besar, berat badan bertambah, perubahan suasana hati yang ekstrem, dan lebih sensitif.

Sebagian besar ibu hamil juga akan mengalami morning sickness yang menyiksa dengan atau tanpa muntah yang bisa menyerang kapan saja, siang atau malam dan fase mengidam. Ketidaknyamanan ini akan berkurang setelah beberapa minggu.

Sakit Kepala

Selama kehamilan awal, hampir semua wanita akan mengalami sakit kepala sesekali. Bukan perkara mudah menangani sakit kepala trimester pertama karena Bunda harus menghindari obat-obatan kimia.

Banyak pemicu sakit kepala, mulai dari kadar hormon dan volume darah yang meningkat, stres, kelelahan, rendahnya kadar gula, hingga kurangnya cairan tubuh. Sangat dianjurkan untuk menghindari pemicu sakit kepala, seperti monosodium glutamat, daging yang diawetkan, keju dengan rasa yang kuat, dan rokok.

Jika sakit kepala tidak kunjung sembuh dan penglihatan mulai kabur, maka Bunda harus segera memeriksakan diri. Meskipun jarang terjadi, beberapa kasus sakit kepala akibat migrain dapat meningkatkan risiko stroke selama kehamilan.

Demam

Sebuah studi dari Slone Epidemiology Center di Boston University yang bekerja sama dengan Centers for Disease Control and Prevention (CDC) menemukan bahwa wanita yang mengalami demam sebelum atau selama awal kehamilan cenderung memiliki bayi dengan cacat tabung saraf. Namun, wanita yang mengalami demam dan rutin mengonsumsi 400 mikrogram (mcg) asam folat setiap hari tidak berisiko melahirkan bayi dengan cacat tabung saraf.

Perdarahan

Perdarahan merupakan salah satu jenis komplikasi lain yang harus diwaspadai pada trimester pertama. Meskipun perdarahan biasanya terjadi di awal kehamilan, sangat sulit menentukan kasus yang dapat menyebabkan masalah serius. 

Dalam keadaan tertentu, perdarahan bisa menjadi gejala keguguran. Jika sering mengalami perdarahan, maka konsultasikan dengan dokter untuk memastikan kondisi kesehatan Bunda dan janin.

Hiperemesis Gravidarum (Muntah Parah)

Muntah selama trimester pertama disebabkan oleh hormon kehamilan B-hCG yang menstimulasi pusat CTZ di otak. Meskipun umum dialami wanita hamil, muntah yang terus berlanjut dan parah dapat menyebabkan Bunda tidak mendapatkan nutrisi dan cairan yang diperlukan tubuh.

Jika dibiarkan, maka hal ini dapat membahayakan Bunda dan janin yang dikandung. Sangat disarankan memeriksakan diri ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Kehamilan Ektopik

Kehamilan ektopik terjadi ketika implantasi terjadi di luar rongga rahim. Kehamilan ektopik merupakan keadaan darurat yang harus ditangani dengan cepat. Tanda-tanda yang harus diwaspadai adalah nyeri perut bagian bawah di salah satu sisi, perdarahan vagina, peningkatan frekuensi buang air kecil dengan sensasi terbakar, kram tiba-tiba disertai pingsan, nyeri perut parah berulang kali, sering tidak datang bulan, dan demam.

Jika gangguan kesehatan ini diketahui lebih awal, maka kehamilan ektopik dapat sembuh sendiri dengan pengobatan atau pembedahan.

Kehamilan Mola

Kehamilan mola terjadi sebagai akibat dari perkembangan sel-sel abnormal di plasenta yang tidak dapat mendukung pertumbuhan embrio. Kehamilan mola disebabkan oleh kelainan kromosom pada sperma yang membuahi sel telur.

Birth Injury Help Center menyebut bahwa wanita yang hamil di atas umur empat puluh tahun, kekurangan protein, dan kekurangan gizi berisiko besar mengalami kehamilan mola. Selain itu, wanita yang pernah mengalami kehamilan mola sebelumnya dan termasuk etnis Asia dan Afrika-Amerika juga memiliki risiko tinggi terserang kehamilan mola.

Gejala yang harus diperhatikan, antara lain menstruasi tidak teratur selama tiga sampai empat bulan, terdapat bercak cokelat, perdarahan berwarna prunus, dan muntah berlebihan.

Keguguran

Wanita yang hamil muda berisiko tinggi mengalami keguguran. Namun, risiko ini dapat diminimalkan dengan mengonsumsi vitamin prenatal. Hindari minuman beralkohol, rokok, dan obat-obatan selama kehamilan karena dapat menyebabkan komplikasi serius dan cacat lahir pada janin.

Umumnya, dokter akan merekomendasikan perubahan pola makan, termasuk mengurangi kafein, telur setengah matang, daging mentah, daging deli, dan kerang untuk mengurangi kemungkinan keguguran. Dengan menerapkan pola makan sehat dan memastikan asupan asam folat harian tercukupi, risiko keguguran selama trimester pertama dapat dicegah.

Risiko keguguran semakin tinggi pada wanita yang pernah mengalaminya. Jika Bunda mengalami kram perut di bagian bawah disertai sakit punggung, perdarahan, kontraksi rahim, dan mual atau muntah, maka segera hubungi dokter.

Kasus keguguran juga dapat disebabkan oleh faktor genetik, khususnya kelainan kromosom, diabetes yang tidak terkontrol, infeksi, kelainan implantasi plasenta, dan kekurangan hormon progesteron.

Demikianlah informasi mengenai perkembangan janin selama trimester pertama lengkap dengan risiko kesehatan yang wajib Bunda waspadai. Pastikan mengontrol asupan dan menghindari stres untuk menghindari hal yang tak diinginkan.

Referensi:

Mayo Clinic. Pregnancy Week by Week. <https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/pregnancy-week-by-week/in-depth/prenatal-care/art-20045302> diakses pada 2 Maret 2021.

Birth Injury Help Center. Risks of Complication at Every Stage of Pregnancy. <https://www.birthinjuryhelpcenter.org/complication-pregnant.html> diakses pada 3 Maret 2021.

Stanford Childrens. Headaches in Early Pregnancy. <https://www.stanfordchildrens.org/en/topic/default?id=headaches-in-early-pregnancy-134-3 diakses pada> 4 Maret 2021.

CDC. Maternal Fever During Early Pregnancy May Be Linked to Birth Defects. <https://www.cdc.gov/ncbddd/birthdefects/features/kf-birthdefects-maternal-fever-during-pregnancy.html#ntd> diakses pada 4 Maret 2021.

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.


Extra

Ketakutan Orang Tua Anak Diculik dan Cara Mengatasinya

Maraknya penculikan saat ini tentu saja menimbulkan ketakutan orang tua anak diculik. Sehingga mereka berupaya melakukan segala cara untuk menjaga anak-anaknya agar tidak beresiko diculik. Anak adalah anugerah terbesar yang dimiliki orang tua, sehingga anak diculik menjadi ketakutan terbesar.

Tips Mengajarkan Anak Menjaga Diri

Sebagai orang tua tentu selalu menginginkan yang terbaik untuk tumbuh kembang anak-anaknya sehingga tak jarang mereka membiarkan anaknya bermain sendiri untuk melatih kemandirian. Namun, Anda juga tetap harus berhati-hati dan memberinya bekal agar anak-anak bisa menjaga diri.

Menjelaksan Penculikan Anak yang Tengah Marak

Anda tidak perlu terlalu bersikap overprotektif pada anak, tapi cukup berikan pengetahuan dan pembelajaran tentang bagaimana cara menjaga diri. Terutama jika anak-anak tidak sedang bersama orang tua atau orang dewasa yang dikenalnya. Cara pertama adalah dengan membicarakan tentang penculikan.

Berikan informasi tentang penculikan anak dan kemungkinan orang asing yang mungkin berniat buruk sehingga sampai tega menculik anak-anak. Buka diskusi dengna anak Anda dan beri tahu bagaimana car amelindungi diri agar mereka paham. Contohnya seperti melarang menerima makanan dari orang asing.

Memberikan Kartu Tanda Pengenal

Kartu tanda pengenal ini bisa Anda tempatkan di dalam tas si kecil. Buat kartu dari karton yang dilaminating dan tulis nama anak, alamat, hingga nomor telepon orang tua. Tanda pengenal ini untuk mengantisipasi jika anak sedang dalam keadaan tersesat dan tidak tahu jalan pulang ketika pergi bermain.

Namun, Anda juga harus memberi tahu kepada si kecil siapa saja orang-orang yang bisa dimintai tolong dengan memberikan data dirinya tersebut sehingga tidak disalahgunakan orang jahat. Informasikan orang-orang yang bisa dimintai tolong seperti petugas keamanan, security, polisi, dan lainnya.

Mengajari Anak Tempat yang Harus Didatangi Ketika Tersesat

Selain ketakutan anak diculik, anak tersesat dan hilang juga menjadi ketakutan lain yang dihadapi oleh orang tua. Apalagi jika orang tua dan anak sedang pergi bersama kemudian tiba-tiba anak mereka hilang dari pengawasan. Anda bisa mengajari si kecil ke mana harus pergi ketika hilang dan tersesat.

Beri tahu kepada anak-anak untuk segera menghubungi pusat informasi, pos satpam, kantor polisi, atau rumah sakit terdekat jika mereka tidak mendapati orang tua atau orang yang dikenal. Jika tidak menemukan orang berseragam, bisa juga meminta bantuan pada wanita dewasa atau ibu yang sedang bersama anak.

Memberi Tahu Kepada Orang Tua Saat Akan Keluar Rumah

Biasakan kepada si kecil untuk selalu meminta izin setiap ingin pergi atau keluar dari rumah. Minta kepada mereka untuk menginformasikan dengan jelas akan kemana perginya sehingga orang tua bisa mencari informasi ketika anaknya tidak pulang-pulang.

Pastikan anak pergi bersama orang yang jelas dan dikenal seperti adik, kakak, tante, atau orang dewasa lainnya. Beri tahu kepada anak agar mereka menepati janji untuk pulang tepat sesuai waktu yang dijanjikan sebelumnya. Minta kontak orang yang mengajak pergi anak untuk bisa dihubungi.

Menolak Ajakan Atau Pemberian Dari Orang Asing

Saat si kecil pergi sendiri dan tanpa didampingi oleh orang tua atau orang dewasa yang dikenal, ajarkan kepada mereka untuk menolak pemberian hadiah atau permen dari orang yang tidak dikenal. Karena khawatir hadiah yang diberikan oleh orang asing tersebut mengandung racun dan membahayakan.

Ajarkan kepada anak untuk menolak secara baik-baik pemberian tersebut. Selain itu, ajarkan kepada mereka untuk menolak ajakan dari orang asing meskipun mereka mengajak melakukan hal yang seru dan menyenangkan. Ajari anak untuk tidak membocorkan data pribadi kepada siapapun orang asing.

Memberi Tahu Kepada Orang Tua Jika Ada Perilaku yang Mengganggu Kenyamanan

Anda juga perlu memberikan pemahaman kepada si kecil untuk memberitahukan kepada orang tuanya jika ada orang lain yang meminta untuk melakukan tindakan yang membuat tidak nyaman. Berikan pengertian kepada mereka bahwa dalam beberapa kondisi orang dewasa mungkin akan meminta bantuannya.

Contohnya seperti orang dewasa yang meminta untuk dibelikan sesuatu ke tempat tertentu atau meminta bantuan untuk mencari hewan peliharaannya yang hilang. Beritahu kepada anak-anak bahwa mereka tidak perlu melakukan hal tersebut karena seharunya orang dewasa tidak meminta bantuan seperti itu.

Membekali Anak Dengan Alat Pelacak

Hal ini diperlukan agar ketika anak Anda tidak bisa dihubungi dan belum pulang-pulang, maka masih bisa dilacak dengan menggunakan alat tersebut. Contoh perangkat yang bisa digunakan untuk melacak keberadaan anak seperti gelang GPS yang bisa dihubungkan dengan ponsel atau komputer orang tua.

Galang ini akan sangat bermanfaat karena Anda bisa mengetahui kemana rute si kecil bepergian. Selain itu, bisa juga dengan memasang CCTV di rumah yang dapat terkoneksi secara online untuk membantu orang tua mengawasi keberadaan anaknya ketika mereka sedang bekerja dan tidak ada di rumah.

Ajari Bela Diri

Mengajari teknik dasar bela diri sangat diperlukan agar anak bisa menjaga dan melindungi diri mereka saat mendapatkan ancaman dari orang lain. Terlebih lagi jika ada orang asing yang memaksanya untuk pergi atau melakukan tindakan seperti membawa paksa atau menggendongnya langsung.

Ajarkan anak untuk melakukan pembelaan dengan cara seperti menendang, menggigit, atau berteriak agar mereka bisa lepas dari cengkeraman penculik. Selain itu, penting juga untuk mengajarkan kepada anak area tubuh mana saja yang boleh dan tidak boleh disentuh oleh orang lain demi menjaga kenyamanan.

Beri Tahu Kepada Anak Untuk Tidak Menyendiri

Beberapa anak mungkin ada yang memiliki karakter pemalu dan pendima hingga lebih senang menyendiri dibandingkan berkumpul bersama teman-temannya. Namun, sebisa mungkin coba biasakan anak-anak untuk bermain dengan teman-teman agar mereka tidak sendirian dalam beberapa kondisi.

Seperti saat menunggu jemputan atau ketika sedang bermain di taman. Koordinasikan dengan baik bersama pihak sekolah dan pengemudi yang mengantar jemput anak. Pastikan anak tidak asal mau menerima ajakan orang yang tidak dikenal untuk mengantarnya pulang dan minta mereka untuk tetap menunggu.

Latih Anak Untuk Biasa Bercerita

Sebagian anak ada yang merasa enggan untuk bercerita kepada orang tuanya karena merasa tidak nyaman. Padahal melatih anak untuk biasa bercerita tentang apapun yang dialaminya di hari itu sangatlah penting. Tujuannya agar Anda mengetahui kebiasaan anak apakah ada yang mencurigakan atau tidak.

Anak-anak yang terbiasa bercerita dan terbuka kepada orang tuanya akan membuat Anda tahu dengan kondisi sekitar lingungan anak selama ini. Sehingga jika ada kejadian yang tidak diinginkan, maka bisa langsung sesegara mungkin diatasi dan diantisipasi dengan lebih cepat.

Beberapa tips di atas adalah tentang bagaimana ajaran yang seharusnya diberikan orang tua kepada anak dalam hal menjaga diri. Sebaiknya ajaran seperti ini sudah ditanamkan sejak kecil pada diri si kecil.

Hal-hal yang Harus Diperhatikan Orang Tua saat Ketakutan Orang Tua Anak Diculik

Kejahatan penculikan anak yang kerapkali terjadi bisa karena mereka ingin memanfaatkan keadaan anak dengan meminta uang tebusan. Sehingga sebagai orang tua pun harus selalu waspada dengan keamanan anak-anaknya. Ada beberapa hal penting yang harus diperhatikan orang tua seperti berikut:

Memperhatikan Perilaku dan Keamanan Anak di Media Sosial

Bahaya penculikan tidka hanya mengintai di dunia nyata saja. Berkembangnya platform media sosial juga dapat menimbulkan bahaya yang mengancam keamanan anak jika tidak diantisipasi sedari dini. Anda juga harus berhati-hati saat memilih untuk sharing tentang kehidupan si kecil di dunia maya.

Jangan pernah lupa bahwa predator anak selalu mengintai korbannya sehingga mereka juga akan memanfaatkan internet untuk melakukan hal tersebut. Ingatkan si kecil untuk tidak memberikan informasi pribadi di media sosial termasuk fitur lokasi, sekolah, dan informasi detail lainnya.

Jangan Gunakan Pakaian yang Memakai Nama Anak

Memberikan si kecil pakaian dengan bertuliskan namanya memang seru dan lucu. Namun, hal ini justru membahayakan karena dapat memudahkan orang asing mengetahui nama anak Anda. Sehingga mereka bisa tertipu dan menjadi lebih mudah percaya kepada orang yang mengenal namanya.

Anda harus selalu waspada dengan keamanan si kecil. Karena terkadang bahaya tidak hanya datang dari orang asing namun juga lingkungan sekitar sang anak. Beri pemahaman kepada mereka tentang kondisi berbahaya yang mungkin saja terjadi dan ajarkan cara untuk menghindari kondisi tersebut.

Memilih Pengantar Jemput Anak dan Pengasuh yang Tepat

Kasus penculikan anak dalam beberapa kondisi juga ada yang memanfaatkan kerja sama dengan pengemudi antar jemput sekolah atau pengasuh. Sehingga penting sekali untuk Anda mengetahui bagaimana latar belakang orang-orang yang akan mengasuh dan antar jemput anak-anak dengan baik.

Anda bisa mencari latar belakang orang tersebut sebelum menggunakan jasa mereka dengan cara mencari informasi melalui media sosial atau orang-orang yang mungkin mengenalnya. Jika menggunakan jasa penyalur, cari tahu review dan testimoni dari penyedia jasa tersebut.

Selalu Mengawasi Kegiatan Anak

Meskipun tidak bisa selalu mendampingi aktivitas anak secara keseluruhan, Anda tetap harus mengawasinya baik secara langsung maupun tidak langsung. Mengawasi di sini bisa melalui jarak jauh seperti memasang GPS pada ponsel anak, memasang CCTV, dan lain sebagainya.

Selain itu, Anda juga bisa mengawasinya secara tidak langsung dengan cara mengetahui siapa saja teman dekat sang anak dan meminta mereka untuk menginformasikan jika terjadi sesuatu. Kenali guru, sahabat, pengemudi antar jemput, dan orang-orang yang berhubungan dengan kegiatan anak.

Bangun Kedekatan Dengan Anak

Semakin bagus bonding antara orang tua dan anak, maka kedekatan yang terjalin juga akan bagus sehingga komunikasi di antara keduanya akan semakin lancar. Anak akan merasa nyaman dan terbuka saat bercerita kepada orang tuanya tanpa ragus. Sehingga Anda bisa terus mengawasi si kecil dengan baik.

Kedekatan yang terjalin juga memudahkan Anda untuk membangun komunikasi yang responsif dan baik. Mereka juga cenderung menjadi anak yang lebih penurut dan mengikuti instruksi yang diberikan oleh orang tuanya termasuk tentang bagaimana harus menjag diri sendiri saat dalam keadaan terancam.

Ketakutan orang tua anak diculik sebagai ketakutan terbesar merupakan hal yang wajar dirasakan setiap orang. Namun, Anda tidak perlu terlalu paranoid dan mengekang kegiatan sang anak. Bekali mereka dengan cara perlindungan diri yang benar. 

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.


Extra

Mengenal Bagaimana Perkembangan Mental Anak Usia 4 – 5 Tahun

Usia bawah lima tahun merupakan masa golden age di mana sebagai orang tua sangat penting untuk memperhatikan perkembangan anak di usia ini. Terlebih lagi terkait perkembangan mental anak usia 4 – 5 tahun yang biasanya mulai muncul pada fase ini terkadang membuat bingung banyak orang tua.

Fase Perkembangan Mental Anak Usia 4 – 5 Tahun

Fase perkembangan anak usia 4 – 5 tahun merupakan fase yang sangat penting karena saat usia tersebut anak-anak mulai mudah meniru apa yang mereka lihat di lingkungan sekitarnya. Perkembangan emosional anak pada usia ini juga lebih sulit ditangani daripada usia di bawahnya.

Anak-anak sudah mulai memasuki fase initiative vs guilt. Pada fase ini mereka mulai menunjukkan rasa ingin mandiri dan lepas dari ikatan orang tua mereka. Anak-anak memiliki keinginan untuk bergerak dengan bebas dan berinteraksi dengan teman-teman maupun lingkungan sekitarnya.

Keinginan tersebut muncul karena adanya rasa inisiatif yang tumbuh dalam diri mereka. Namun, di satu sisi anak-anak juga akan lebih mudah merasa sedih atau marah jika apa yang terjadi tidak sesuai dengan keinginan. Hal tersebut dikarenakan sudah muncul rasa bersalah atau guilt dalam diri mereka.

Tahap Perkembangan Emosi Anak Usia 4 – 5 Tahun

Memahami bagaimana perkembangan anak khususnya saat masih usia balita tentu sangat penting bagi orang tua agar mereka bisa memberikan treatment yang tepat saat mendidik. Usia balita merupakan usia di mana anak-anak sedang senang-senangnya bermain sebagaj kegiatan primer mereka.

Di usia ini anak-anak juga akan mulai melakukan inisiatif dan belajar tentang arti diabaikan dan ditanggapi dengan baik. Mereka akan mulai paham dan merasakan apa itu arti diterima dan ditolak. Jika tanggapannya baik maka anak pun akan belajar banyak hal seperti bagaimana bekerja sama dengan teman.

Selain itu, mereka juga akan belajar tentang bagaimana menjadi seorang pemimpin dalam permainan sehingga jiwa leadership pun akan tumbuh. Namun, jika tanggapan yang diberikan berupa penolakan maka anak-anak akan merasa takut dan bersalah. Sehingga akan muncul ketergantungan pada kelompok.

Cara Menstimulasi Anak Agar Berekspresi

Mengungkapkan ekspresi sangatlah penting untuk dilakukan baik itu ekspresi bahagia, sedih, ataupun marah. Jangan sampai apa yang dirasakan oleh sang anak tidak bisa diekspresikan dan terpendam karena bisa menimbulkan tekanan dalam diri mereka. Stimulus bisa dilakukan dengan berbagai cara.

Mulai dari mengenalkan anak-anak pada huruf dan angka sambil bermain, membiarkan mereka bermain dengan temannya selama masih tetap bisa diawasi, buang air sendiri, dan lain sebagainya. Selera humor anak pada usia ini juga akan mulai terlihat dan bahkan mereka cenderung ingin menarik perhatian.

Pada usia ini mereka bahkan bisa tertawa atau membuat tingkah laku yang lucu agar orang-orang di sekitarnya tertarik. Di sinilah anak-anak mulai belajar bagaimana mengeluarkan ekspresinya seperti orang dewasa. Sehingga mereka mulai memahami apa itu emosi dan mental yang dirasakan dari dalam hati.

Cara Untuk Membantu Perkembangan Emosional Agar Berjalan Baik

Anak-anak sudah bisa diajarkan bagaimana cara memecahkan masalah sejak usia 2 sampai 3 tahun. Usia 4 – 5 tahun pun sangat penting untuk melatih mereka bagaimana menyelesaikan suatu masalah. Seperti ketika mereka berebut mainan dengan teman, berkelahi, dan masalah lainnya.

Ajarkan kepada mereka untuk menyelesaikan masalah dengan baik tanpa harus saling berkelahi. Berikan ruang kepada mereka untuk mengungkapkan emosinya melalui ekspresi. Perlu disadari bahwa bagaimanapun juga anak adalah peniru ulung orang tua dan lingkungan sekitarnya.

Mereka akan dengan mudah mengikuti setiap perilaku, kebiasaan, perkataan, dan sikap orang lain. Oleh karena itu, Anda bisa mulai mengajak anak-anak untuk berbagi cerita tentang aktivitas apa saja yang mereka lakukan seharian. Berikan waktu agar mereka bisa mengobrol dengan santai dan lebih rileks.

Mengetahui Perkembangan Anak Usia 4 – 5 Tahun

Mengikuti setiap perkembangan anak dari usia ke usia adalah hal yang paling berharga bagi orang tua. Tak terasa waktu begitu cepat hingga anak-anak sudah bisa melakukan banyak hal sesuai dengan usianya. Apa saja kemampuan dan perkembangan yang biasanya sudah dimiliki oleh anak-anak di usia tersebut?

Kemampuan Motorik Kasar

Saat memasuki usia 4 tahun anak-anak biasanya sudah bisa melakukan kemampuan motorik kasar seperti daftar berikut ini:

  1. Kemampuan bagaimana menyeimbangkan tubuh dengan mengangkat satu kaki selama 1 sampai 5 detik
  2. Berjalan sambil melompat kesana-kemari atau melompat di tempat
  3. Berjalan menaiki anak tangga sendiri tanpa bantuan orang dewasa
  4. Menaiki sepeda dengan menggunakan roda tiga
  5. Berlari-larian
  6. Memahami wilayah nyaman mereka
  7. Kemampuan berimajinasi yang tinggi seperti saat mengejar bola mereka akan berimajinasi seolah seperti pemain bola sungguhan yang sedang bertanding di lapangan

Kemampuan Motorik Halus

Saat anak berusia 4 sampai 5 tahun motorik halus mereka juga sudah mengalami perkembangan. Mereka memiliki kemampuan dengan baik dan mata dengan tangan bisa berkoordinasi semakin tajam. Kemampuan yang bisa dilakukan seperti mengambil benda yang kecil dan mewarnai tanpa keluar garis.

Selain itu, mereka juga bisa menyelesaikan puzzle sederhana. Kemampuan menggambar dan meniru apa yang dibuat oleh orang lain juga sudah bisa mereka melakukan seperti bentuk dasar kotak, lingkaran, segitiga, dan lainnya. Di sini kreatifitas dan imajinasi anak akan semakin terlatih.

Kemampuan Sosial dan Emosional

Anak akan semakin mandiri dan matang saat memasuki usia 4 sampai 5 tahun. Bahkan mereka akan berusaha untuk melakukan beberapa hal sendiri tanpa bantuan orang dewasa. Anda tidak perlu khawatir dalam hal ini karena fase perkembangan ini merupakan hal yang normal dan wajar.

Mereka mulai belajar untuk mengendalikan emosi dalam diri dan belajar menjadi mandiri. Dalam hal ini Anda bisa mengajarkan beberapa hal seperti bagaimana mencuci tangan sendiri, menyikat gigi, menyiapkan sarapan, memakai baju, dan lainnya. Anak-anak sudah mulai paham bagaimana mengerti perasaan orang lain.

Kemampuan Komunikasi dan Bahasa

Di usia 4 – 5 tahun anak-anak semakin lancar berbicara meskipun terkadang tidak jelas namun sudah tidak menggunakan bahasa bayi lagi. Mereka sudah bisa menggunakan kata-kata yang bisa terdengar dengan jelas, bercerita, menyebutkan nama, alamat, dan lain sebagainya.

Bahkan di usia ini anak-anak juga sudah bisa mengungkapkan pendapat mereka terhadap sesuatu. Anda pun bisa mengajak mereka untuk ngobrol atau berdiskusi ringan. Fase usia ini mereka juga akan mulai senang bernyanyi lagu kesukaan. Maka ajarkanlah hal-hal dan kata-kata yang baik.

Mandiri dan Ingin Mencoba Melakukan Banyak Hal

Saat memasuki fase usia 4 – 5 tahun mungkin Anda akan mulai mendengar anak-anak sering berkata “aku bisa sendiri”. Itu artinya mereka sudah mulai muncul inisiatif untuk belajar mandiri tanpa bantuan orang. Seperti hal sepele menggosok gigi sendiri, mengemas tas sendiri, memilih baju sendiri, dan lainnya.

Meskipun terkadang mungkin baju yang mereka pilih gak matching motifnya dan terkadang bisa menguji kesabaran. Namun, Anda tidak harus langsung membantunya dan jangan terburu-buru untuk melakukan koreksi. Karena jika demikian maka anak akan merasa tidak dihargai dan menjadi marah.

Jika mereka mulai marah dan kesal maka hal tersebut bisa menjadikannya malas untuk melakukan hal-hal dasar yang justru ketika dewasa nanti mereka malah tidak bisa mandiri dan bergantung pada orang. Di sini peran orang tua adalah sebagai pendamping anak-anak untuk melakukan apa yang mereka inginkan.ndamping

Cara Mendidik Anak Usia 4 – 5 tahun

Cara mendidik anak harus disesuaikan dengan rentang usianya. Karena setiap fase usia biasanya memiliki perkembangan yang berbeda-beda. Sebagai orangtua tentu menginginkan yang terbaik untuk anak-anaknya agar mereka tumbuh menjadi pribadi yang berkarakter kuat dan baik.

Mengembangkan Kecerdasan Spiritual

Kecerdasan spiritual sangat dibutuhkan dan diajarkan sejak dini pada anak-anak. Ketika anak sudah memasuki usia 4 – 5 tahun maka perlu mulai diajarkan tentang sang pencipta dan ajaran agama. Sehingga sedari dini mereka memiliki hubungan spiritual yang baik dan akan dibawa hingga dewasa.

Anda bisa mulai mengajarkannya dengan cara membuka wawasan dan pikiran mereka tentang sosok sang pencipta. Masukkan anak-anak lembaga pengajaran seperti kalau dalam agama Islam dikenal dengan TPQ. Di sini anak-anak akan mulai belajar untuk mendalami agamanya dari dasar.

Menumbuhkan Rasa Cinta Kasih Sayang

Emosi anak pada usia 4 sampai 5 tahun sudah mulai terbentuk sehingga penting sekali untuk mulai mengajarkannya bagaimana menyayangi dan mencintai orang lain khususnya keluarga. Lakukan hal-hal sederhana seperti memberikan pelukan hangat dan mengungkapkan rasa sayang secara terbuka.

Mulailah ajarkan kepada anak-anak untuk peduli kepada orang lain, menumbuhkan rasa empati, berbagi, dan lain sebagainya. Dengan demikian kepekaan anak akan mulai terasa sejak dini dan mereka pun akan terbentuk menjadi pribadi yang peduli dengan sesama.

Mengajarkan Anak Untuk Jujur

Jujur adalah karakter utama yang harus dimiliki oleh anak dan perlu ditanamkan sejak dini. Karena sikap jujur ini yang akan membawa bagaimana anak-anak nanti tumbuh ketika remaja maupun dewasa. Anda bisa mulai mengajarkannya untuk dengan mengingatkan agar mereka selalu jujur / mengakui kesalahan.

Di fase usia 4 – 5 tahun terkadang anak-anak masih memiliki sifat malu untuk mengakui kesalahan sehingga Anda harus mengajarinya bahwa jujur itu penting. Dengan pondasi sifat jujur yang dimiliki maka akan ada banyak dampak positif bagi anak-anak. Mereka akan menjadi pribadi yang berlapang dada.

Mengasah Kemampuan Kognitif Anak

Kemampuan kognitif anak bisa dilatih dengan cara-cara sederhana terlebih dahulu seperti belajar membaca sambil bermain. Jangan terlalu memaksakan kehendak anak-anak karena di fase ini mereka sedang senang-senangnya bermain sehingga harus diajari secara perlahan.

Anda bisa mengajarinya secara pelan-pelan dan mencari waktu yang tepat. Beri pemahaman kepada anak-anak bahwa sudah waktunya mereka belajar karena sebentar lagi akan masuk sekolah. Sehingga mereka pun menjadi semangat untuk belajar agar cepat bisa memahami huruf dan angka.

Perkembangan mental anak usia 4 – 5 tahun memang perlu diketahui bagaimana pertumbuhannya apakah sudah sesuai dengan usianya atau belum. Ketika sudah muncul rasa inisiatif dan ingin mandiri dalam diri anak maka tugas orang tua adalah mendampingi dan membimbing perkembangan mereka. 

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Most Share

To Top