Bun, melakukan kekerasan verbal tak dianjurkan oleh pihak manapun, kan? Sekalipun buah hati sukar sekali menuruti kemauan Bunda, bukan berarti Bunda harus melontarkan kalimat yang tak pantas. Sebagian mungkin mengomel sambil berteriak.
Tapi, jangan sampai mengeluarkan kata-kata yang meremehkan, membohongi, atau mencela anak ya Bun. Bunda perlu tahu, perkataan seperti itu termasuk dalam kekerasan verbal dan ini berdampak bagi kondisi psikologis anak lho.
Mengutip Mom Junction, kekerasan verbal adalah salah satu kekerasan yang sering terjadi pada anak dan sering terabaikan. Seringnya, orang tua melakukan ini dengan alasan sayang atau disiplin. Padahal, kekerasan dalam bentuk ini bisa menimbulkan efek negatif jangka pendek pada anak seperti tiga hal ini
Ia Akan Rentan Depresi
Bun, terlalu sering berteriak pada anak pun bisa membuat mereka menjauhkan diri dari Bunda. Mereka pun jadi trauma dan tak mau berdekatan dengan orang yang ada di sekitarnya. Hati-hati Bun, kondisi ini mungkin akan muncul secara permanen kalau kekerasan verbal terus dilakukan dalam jangka waktu yang cukup lama. Jadi, kurang-kurangi membentak atau mengeluarkan kata yang tidak-tidak untuk buah hati ya Bun.
Mental dan Fisiknya Pun Ikut Menurun
Anak akan menunjukkan kemampuan mental dan fisik yang buruk ketika rasa percaya diri mereka rendah. Kalau orang tua memberi semangat dengan kalimat, ‘Bunda tahu kamu pasti bisa menang’, secara otomatis anak berpikir bahwa mereka mampu melakukannya.
Tapi kalau yang terjadi justru sebaliknya, yaitu Bunda meremehkan kemampuan anak, seperti ‘Kamu tak akan bisa. Kamu tak cukup kuat untuk melakukan itu’, mungkin anak akan memutuskan kalah untuk membuktikan bahwa omongan orang tuanya benar.
Membuat Buah Hati Jadi Rendah Diri
Kalau Bunda terus-terusan berkata kasar dan meneriaki anak, bisa jadi dia berpikir bahwa ada yang salah pada dirinya. Anak-anak mulai merasa rendah diri dan semakin hilang rasa percaya dirinya. Ia pun menganggap teman-temannya lebih superior. Lambat laun, karena tak ada ada pada posisi sejajar dengan orang lain, anak merasa bahwa orang lain jauh lebih baik darinya.
Di luar sana, banyak orang tua belum paham tentang kekerasan pada anak lewat perkataan. Padahal, kekerasan semacam ini dan dilakukan orang tua dapat menimbulkan luka yang dalam pada kehidupan dan perasaan anak. Ketika terlalu sering mendapatkan kekerasan verbal, anak akan merasa tidak berharga.
“Kata-kata seperti meremehkan, membandingkan, mengecilkan, dan membohongi secara langsung atau tidak memengaruhi kejiwaan serta psikologi seorang anak yang membuat dirinya menjadi minder. Bahkan tak jarang anak mengambil jalan pintas untuk bunuh diri,” ujar psikolog Elli Risman seperti dikutip dari detik.com.
Untuk itu, sebagai orangtua yang bijak, alangkh lebih baiknya kita coba hindari mengucapkan kata-kata kasar atau yang meremehkan anak ya. Bunda boleh saja kesal pada si kecil. Tapi, yuk berusaha mengajak mereka bicara baik-baik, tanpa harus berteriak apalagi berkata kasar padanya, Bun.
