Keberadaan nyamuk sangat mengganggu. Apalagi untuk para ibu yang baru memiliki bayi. Jumlah nyamuk yang sering ‘bertamu’ di malam hari pun tak menentu, pada akhirnya, Bunda jadi bertanya-tanya, kira-kira aman tidak ya kalau menggunakan obat nyamuk demi membasmi serangan hewan yang satu ini?
Jawabannya bergantung pada jenis obat nyamuk yang akan Bunda gunakan. Setidaknya jangan pakai obat nyamuk yang dibakar maupun yang disemprot saat ada bayi. Juga sebaiknya jauhkan bayi dari obat nyamuk cair ya Bun. Kalau menurut Bunda memang harus pakai obat nyamuk, pilihlah yang aman-aman saja seperti krim anti nyamuk alami, spray tubuh, serta gel anti nyamuk. Jangan lupa, pasang kelambu di sekitar tempat tidur si kecil.
Bagaimanapun, si kecil perlu dilindungi dari gigitan nyamuk. Selain terasa sakit, efek gigitan nyamuk bisa membuat bengkak yang lebih parah di tubuh si kecil. Bahkan tak sedikit bayi yang bisa mengalami bengkak parah dan bahkan memar di area yang digigit. Sebagian lainnya justru merasakan reaksi alergi setelah digigit nyamuk.
Sementara itu, kalau si kecil sudah bisa menggaruk, gatal akibat gigitan nyamuk akan memicu si kecil untuk menggaruk kulitnya. Kalau hal ini dilakukan terus-menerus dan Bunda tak memperhatikan, bisa memicu infeksi kulit lho Bun. Untuk itu, memang sebaiknya Bunda lebih waspada ya perihal ‘serangan’ nyamuk ke tubuh si kecil.
Beberapa bahan aktif baru bisa digunakan pada bayi ketika usianya sudah lebih dari 2 bulan, antara lain DEET, Picaridin, dan IR3535. Tapi ingat Bun, tak berarti setiap obat nyamuk dengan kandungan bahan tersebut aman-aman saja digunakan pada bayi kapan saja.
Contohnya DEET. Bahan yang satu ini masih cukup kontroversial. Sebagian dokter menganggap tak masalah jika DEET digunakan pada bayi usia 2 bulan, yang lain mengatakan 6 bulan adalah usia yang aman. Pada anak usia 2 sampai 12 tahun, jangan gunakan DEET lebih dari 10 persen, tapi Bunda bisa tingkatkan frekuensi pemakaiannya hingga 3 kali sehari. Setelah anak mencapai usia 12 bulan, barulah si kecil bisa memakai produk yang mengandung DEET hingga 30 persen.
Untuk itu, akan jauh lebih baik kalau Bunda melakukan tindakan preventif bukan hanya bergantung dari obat nyamuk melainkan dari usaha yang Bunda bisa lakukan setiap harinya. Seperti contoh di bawah ini.
Pilihlah Pakaian yang Tepat ya Bun
Pilih bahan pakaian katun atau rajutan agar udara bisa mengalir tapi menutup tubuh bayi. Penting diingat Bun, pakaian harus longgar, karena nyamuk bisa menggigit melalui pakaian yang ketat. Sepatu, rok, gaun, dan baju tanpa lengan sebaiknya dihindari.
Bila memakaikan satu set baju, pastikan perutnya juga tertutup dengan kaos dalam. Untuk bayi yang sudah lebih besar pilih celana panjang, baju lengan panjang yang tipis, atau atasan dan kaos kaki serta sepatu tertutup.
Utamakan Penggunaan kelambu
Yup! Kelambu bisa sangat efektif digunakan dengan tepat dan untungnya memakai kelambu ini bahkan tak ada efek kesehatan yang ditimbulkan. Untuk Bunda yang memang tidur dekat dengan bayi, cari kelambu yang berukuran besar ya Bun.
Bilang ke Ayah untuk Memasang Kasa Nyamuk di Pintu dan Jendela
Kasa berbahan nilon jadi pilihan tepat. Kasa yang menempel pada jendela bisa dicuci secara teratur. Dengan memanfaatkan kasa, tentu akan mencegah nyamuk maupun serangga masuk ke rumah, dan Bunda pun masih bisa tetap bisa menikmati udara segar.
Pilih Wewangian yang Tepat untuk Usir Nyamuk
Beberapa wewangian seperti sereh, citronella, lavender, dan kayu putih, bisa mengusir nyamuk. Sebaliknya, justru wangi bunga dan buah justru cenderung menarik kedatangan nyamuk. Bahkan ada kemungkinan juga beberapa produk mengandung campuran wewangian yang mungkin menarik perhatian nyamuk. Jadi sebisa mungkin, coba gunakan lotion, sabun, minyak, shampo, dan alat mandi yang tanpa pewangi.
Jangan Lupa untuk Membersihkan Sarang Nyamuk secara Rutin
Nyamuk berkembang-biak di air yang tergenang dan bisa bertelur di air tergenang yang sangat sedikit. Karenanya, pastikan penampungan air seperti drum dan ember tertutup agar nyamuk tidak bisa masuk. Sering-seringlah mengganti air yang Bunda simpan di dalam wadah. Bersihkan semua wadah air sekali seminggu. Pastikan menggosok bagian sisinya juga.
