Parenting

Sedihnya Dituduh Jadi Tak Bergaul Setelah Jadi Mama Muda

Seiring perubahan status dari seorang istri menjadi seorang ibu, ada banyak hal yang masih butuh waktu untuk adaptasi. Menjadi ibu berarti merelakan waktunya untuk mengurusi si kecil siang dan malam, jangankan untuk berkumpul bersama teman, meluangkan waktu untuk mengurus diri sendiri saja kadang sukar sekali ya Bun?

Ya, setidaknya hal inilah yang kualami. Sebagai seorang mama muda, menjalani kehidupan rumah tangga semakin penuh tantangan. Ada buah hati yang perlu diurus selalu keperluannya siang dan malam. Dan pastinya, di fase ini, jangan sampai kudengar ada yang membanding-bandingkan hidup berumahtangga dengan masa-masa saat pacaran. Sebab jelas tak bisa dibandingkan sama sekali!

Sebagai seorang mama muda, fokusku jelas terbagi untuk keluarga terutama anakku yang masih bayi. Sedih sekali rasanya kalau di tengah perjuanganku setiap harinya, masih saja kudengar selentingan yang melabeli diriku semakin kuper alias kurang pergaulan dan memilih ansos alias anti sosial. Biasanya memang, yang menyematkan label demikian, tentu belum merasakan dinamikanya jadi seorang ibu baru.

Waktuku Bukan Lagi untuk Diriku dan Teman-temanku

Umurku memang masih muda, namun kini aku punya prioritas baru. Bersyukur rasanya bila teman-temanku mengerti bahwa waktuku yang dulu sebagian besar kuhabiskan bersama mereka, kini aku memilih untuk berada di rumah dan menjalani peranku sebagai mama muda. Namun tak semua teman dan lingkunganku mengerti. Tetap ada saja yang bicara ini-itu seakan mereka lebih tahu tentang hidupku.

Kelak, ketika perempuan menjadi ibu, tentu prioritasnya adalah keluarga. Pagi hingga malam hari, waktu adalah harta terbaik yang dimiliki perempuan dan mendedikasikannya untuk keluarga. Untuk itu, bila melihat perempuan yang sudah menikah kemudian menjadi ibu, maklumilah kesibukannya yang sekarang. Bukan berarti mereka menutup diri, hanya saja prioritasnya berganti. Kuharap teman-temanku mengerti peranku yang sekarang ini.

Dulu Seratus Ribu Lebih Baik untuk Beli Makan, Sekarang Prioritasku Beli Susu Anak dan Menu MPASI

Hidup jadi mama muda akan membuat perempuan jauh dari kata hura-hura. Selain urusan waktu yang sukar diajak kompromi, naluri sebagai ibu rasanya tak sampai hati kalau anggaran belanja dipakai untuk beli makan seorang diri. Jika dulu uang seratus ribu bisa kupakai untuk beli camilan dan nongkrong bareng teman-teman, sekarang sepertinya aku tak mau mengulangi kebiasaanku itu. Sekalipun sedih rasanya karena harus menolak ajakan nongkrong, tapi anakku dan segala kebutuhan utamanya sudah jadi prioritasku.

Pikirku sekarang, daripada buat nongkrong, membeli popok atau sayur mayur akan jauh lebih penting
Klise, memang. Tapi hidup hemat adalah prinsip ibu muda. Makanya, kini bila ada ajakan nonton film atau nongkrong cantik di kafe jarang sekali kuiyakan. Perempuan yang belum punya anak mungkin tak tahu, harga popok tak semurah yang ada di bayangan.

Pada Akhirnya, Gaul Urusan Belakangan, yang Penting Anak dan Keluarga Tetap Terawat

Percayalah, melepas penat bagi seorang ibu muda bukan lagi nongkrong atau nonton, tapi melihat anaknya tumbuh sehat, aktif dan ceria! Sekalipun terdengar klise, definisi bahagia buat seorang ibu itu sederhana. Sesimpel ngelihat anaknya makan lahap atau jarang sakit, itu sudah lebih dari segalanya. Walau awalnya sedih karena dicap anti sosial, seorang ibu akan tersadar bahwa salah satu bahagianya adalah berada di rumah.

Memang tak ada yang bilang mudah saat resmi menjalani peran sebagai mama muda di era kayak sekarang. Hal-hal negatif banyak bertebaran di mana-mana, yang secara tak langsung bisa mempengaruhi mood setiap harinya. Belum lagi, tuntutan berlebih dari orang yang sebenarnya bukan siapa-siapa, tapi gayanya bak orang penting dalam hidup setiap orang.

Untuk perempuan yang tak percaya dengan lika-liku mama muda, coba dengarkan curahan hati temanmu yang mungkin baru jadi ibu. Atau mama muda yang bekerja sembari mengasuh anak, pemandangan yang ditemui setiap hari pasti tumpukan piring kotor, sprei berantakan atau stok sayur di kulkas sudah mulai menipis. Pada akhirnya, kuharap teman-temanku yang selalu menuntutku untuk nongkrong bareng bisa mengerti, hal-hal semacam itu bukan lagi kewajibanku.

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Most Share

To Top