Jika ada pertanyaan apakah satu kata yang diketahui setiap anak balita yang cerewet, pasti kata itu adalah “mengapa.” Dari “Mengapa kita tidak boleh memelihara kucing?”, “Mengapa langit biru?”, “Mengapa rambut Kakek putih?”, sampai “Mengapa aku gak boleh punya adek bayi lagi?”
Balita menggemaskan itu sering datang dengan pertanyaan yang bertubi-tubi laksana air yang menetes dari keran tanpa kenal henti
Ya, sebagai orang tua, kita pasti merasa senang melihat bertumbuhnya anak-anak kita bersamaan dengan keterampilan bahasa mereka. Tapi kadang-kadang, balita menggemaskan itu sering datang dengan pertanyaan yang bertubi-tubi laksana air yang menetes dari keran tanpa kenal henti. Bisa jadi, pertanyaan-pertanyaan itu membuat kita frustrasi karena dua alasan: karena kita tidak tahu jawaban atas pertanyaan-pertanyaan lugu mereka atau karena jawaban kita malah memancing pertanyaan berikutnya lagi, lagi, lagi, lagi, dan lagi.
Anak yang Banyak Bertanya Cenderung Lebih Aktif Dalam Mengembangkan Pengetahuan.
Seorang anak yang tidak pernah berhenti bertanya, tidak bermaksud untuk membuat jengkel orang tuanya. Sebaliknya, pertanyaan-pertanyaan itu hanyalah cara untuk mendapatkan jawaban. Sebuah penelitian yang dimuat dalam jurnal Child Development edisi November/ Desember menyebutkan bahwa anak-anak berusia 2 sampai 5 tahun yang banyak bertanya cenderung lebih aktif dalam mengembangkan pengetahuan. Selain itu, ketika mereka mendapatkan penjelasan dari orang di sekitarnya, maka anak-anak tersebut akan belajar bagaimana berinteraksi dan berperan aktif dengan dunia di sekitar mereka.
Rasa ingin tahu anak-anak adalah sinyal bahwa pikirannya berkembang dengan cepat, dan bahwa dia ingin tahu lebih banyak.
Dia mulai memahami konsep sebab dan akibat – bahwa ada alasan untuk hampir segalanya. Ini juga cara baginya untuk melibatkan kita dalam percakapan, dan membuat kita mau meluangkan waktu untuk mengobrol dengannya.
Apa yang harus dilakukan orangtua untuk menjawab pertanyaan anak?
Berikut adalah beberapa cara bermanfaat untuk membantu Anda ketika Anda sedang dibombardir dengan pertanyaan.
Ada baiknya orang tua merangkul dan menjawab pertanyaan-pertanyaan anak-anak mereka, tidak peduli seberapa menjengkelkan dan lamanya waktu untuk menjawab. Mengajukan pertanyaan adalah rasa ingin tahu di balik semangat belajar seumur hidup. Karena itu, orang tua sebaiknya berhati-hati untuk tidak menahan rasa ingin tahu anak dengan menolak permintaan mereka atau menjawab dalam kasar.
1. Cobalah untuk membelokkan pertanyaannya dengan bertanya apa yang dia pikirkan
Jawaban anak Anda mungkin menghibur Anda, tapi cobalah untuk tidak tertawa. Pikirannya bekerja dengan cara yang menakjubkan saat ia menghubungkan informasi yang dia tahu tentang dunia dengan imajinasinya.
2. Jika Anda benar-benar tidak tahu jawabannya, katakan padanya untuk menemukan jawabannya bersama-sama
Ajaklah ia mencari jawaban di buku, secara online, atau dengan merencanakan kunjungan ke perpustakaan atau museum untuk mempelajari lebih lanjut. Pertanyaannya dapat membantu Anda berpartisipasi dalam penelitian dan Anda bisa bersenang-senang dengan mencari tahu bersama-sama.
3. Jika itu adalah hal yang mereka sudah tahu, cobalah kaitkan pertanyaan itu dengan hal yang baru. Atau, kembalikan lagi pertanyaanya kepada mereka
Dengan membuat mereka menjawab pertanyaan sendiri, itu akan mengarahkan energi mereka untuk mendapatkan jawaban sebaliknya. Selain itu, Anda juga berkesempatan untuk tahu lebih banyak tentang dunia mereka.
4. Jika itu hanyalah cara mereka memamerkan pengetahuan mereka akan sesuatu, beri mereka kesempatan untuk menjelaskannya
Anda mungkin akan terkejut melihat pengetahuan apa yang telah Anak anda ambil tanpa sepengetahuan Anda. Atau, mereka mungkin hanya ingin membiarkan Anda tahu sesuatu yang baru mereka pelajari.
5. Jika mereka tidak tahu juga, sama seperti anda, maka menunjukkan bahwa Anda tidak memiliki semua jawaban
Jika mereka tidak tahu juga, sama seperti anda, maka bisa jadi saat itu adalah saat yang baik untuk menunjukkan bahwa Anda tidak memiliki semua jawaban. Hal ini akan membuat mereka belajar bahwa orang tuanya adalah orangtua biasa yang telah mencoba menemukan jawaban untuk mereka.
6. Alihkan perhatian mereka
Berikanlah sebuah aktivitas baru atau pergi ke luar dan membiarkan mereka berlari dan bermain. Kadang-kadang bertanya terus menerus berasal dari kebosanan. Ada kalanya memberikan kegiatan adalah satu-satunya hal yang akan membantunya menghilangkan kebosanan sekaligus menyelamatkan Anda dari pertanyaan-pertanyaannya untuk sementara
