Menikah kemudian memiliki momongan tentu merupakan hal yang didambakan hampir semua pasangan suami istri. Namun, dalam perjalanan mewujudkan ini, tak semua pasangan memiliki jalan yang mulus. Ya, hamil kemudian memiliki anak adalah lompatan besar dalam hidup yang tentunya tidak bisa diprediksi dengan mudah kapan waktunya.
Tidak semua pasangan suami istri bisa memiliki anak dengan jalan yang mudah. Beberapa teman atau kerabat Anda mungkin saja sudah lama menikah tapi belum dikaruniai anak.
Saat bertemu dengannya, pastikan bahwa Anda tidak menyinggung perasaannya dengan bertanya beberapa hal yang berkaitan dengan anak. Jadi, coba hindari beberapa ucapan berikut ke teman yang belum memiliki anak, Bun
” Kok, belum isi juga?”
Biasanya sih, ini adalah pertanyaan lanjutan dari” Sudah isi belum?”. Pertanyaan sepele ini justru bisa menohok sekali lho Bunda, baik untuk pasangan yang sudah lama menikah, maupun pengantin baru yang baru beberapa bulan menikah. Kita kan, enggak pernah tahu alasan seseorang belum memiliki anak hingga usaha seperti apa yang sudah mereka lakukan untuk memilikinya. Jadi, stop untuk mau tahu alasan seseorang belum punya anak ya, Bunda.
” Buruan hamil dan punya anak, kamu udah enggak muda lagi, lho.”
Hmm, tak semudah itu, Bunda! Ingat, hamil dan memiliki anak itu adalah rezeki, dan tidak ada yang tahu waktunya. Ada wanita yang bisa hamil di usia 20- an, dan ada juga kok, para wanita usia di atas 40 yang baru bisa hamil.
” Dicek deh, jangan- jangan kamu mandul.”
Ini adalah kata- kata yang enggak banget untuk dilontarkan, ya. Tahan diri Anda dan jangan sampai terlihat arogan dan tak sopan dengan memberikan cap kepada orang lain. Hindari pertanyaan yang mengarah kepada siapa penyebab pasangan tak memiliki anak. Jangan pula langsung beranggapan pihak wanita yang salah, karena faktanya1/3 penyebab kasus infertilitas adalah dari istri,1/3 adalah dari suami, dan1/3 sisanya adalah penyebab yang tidak bisa dijelaskan secara medis.
“ Kapan kamu punya anak? ”
Setelah memiliki anak, Anda mungkin ingin teman juga memiliki anak agar bisa berbagi pengalaman. Namun bagi beberapa orang, pertanyaan ini bisa jadi sensitif, karena alasannya terlalu particular. Bisa saja, ia memang tidak ingin punya anak atau sudah mencoba banyak cara, tapi belum kunjung berhasil, sehingga itu membuatnya sedih. Jadi sebaiknya, jangan tanyakan hal tersebut di depan umum atau tunggu sampai ia mengatakannya sendiri.
“ Kenapa kamu belum punya anak? ”
Umumnya, pasangan suami istri ingin memiliki keturunan setelah menikah. Jika Anda mengatakan kenapa teman belum punya anak, ini bisa saja menyinggungnya. Bisa saja, alasannya belum punya anak karena ada masalah kesuburan, ekonomi, atau memang ada masalah kesehatan.
“ Kamu belum jadi wanita sejati kalau belum hamil. ”
Menikah, hamil, dan melahirkan, mungkin bisa jadi hal yang sangat membahagiakan bagi kebanyakan wanita. Namun, mengatakan seseorang belum jadi wanita sejati karena belum hamil bukan lah hal yang bijak. Sebab, kita tetap menjadi wanita seutuhnya baik sebelum atau setelah punya anak.
“ Kamu tidak akan mengerti. ”
Jika Anda sedang bercerita tentang masalah anak- anak di rumah, jangan sekali pun mengatakan bahwa teman Anda tidak akan mengerti karena belum punya anak dan tidak mengalaminya. Meski belum punya pengalaman, teman Anda bisa jadi pendengar yang baik dan hal itu juga bisa menenangkan Anda, Bunda.
” Si A baru menikah kemarin udah hamil, lho. Kok kamu belum, sih?”
Hamil itu bukan perlombaan ya, Bunda. Kalau ada pasangan yang baru menikah langsung hamil, itu memang berarti sudah rezekinya seperti itu. Namun, jika ada pasangan yang sudah lama menikah tetapi belum juga hamil, bukan berarti Tuhan tidak memberikan rezeki, ya. Mungkin saja untuk saat ini Tuhan memberikan rezeki kepada pasangan tersebut dalam bentuk lain.
“ Kamu beruntung bisa tidur kapan saja ”
Kita semua tahu bahwa jadi orang tua berarti harus rela membagi waktunya untuk anak, bahkan untuk tidur pun harus menunggu si kecil tidur dulu. Namun, mengutarakan komentar tersebut ke teman yang belum punya anak tidak dibenarkan. Sebab, mungkin saja, teman yang belum punya anak justru menantikan momen- momen yang Anda miliki.
” Ikutan program hamil yang bagus dong, biar cepat punya anak.”
Duh, komentar seperti ini bisa mengesankan bahwa Anda menganggap teman Anda tersebut tidak pernah berusaha, lho. Bunda kan, enggak tahu apakah teman Anda sudah mengikuti program hamil dengan dokter terbaik di rumah sakit terbaik secara berkali- kali, dan banyak lagi usaha lainnya. Lagipula, program hamil juga tidak murah lho, Bunda. Tidak semua orang bisa dengan mudah membayarnya. Jadi, rasanya tidak bijak ya, jika kita sibuk menyuruh mereka melakukannya.
” Hati- hati, nanti suamimu bisa selingkuh lho, kalau kamu enggak punya anak.”
Sebaiknya Bunda tidak asal melabeli orang lain, ya. Anda tentu tahu kan, kalau menikah itu berarti sudah siap menerima keadaan masing- masing pasangan, juga mendukung segala usaha yang mereka lakukan. Memang banyak sih, cerita istri ditinggal suami atau orang tua yang yang menyuruh anaknya mencari istri lagi saat tak juga memiliki anak. Tetapi tak semua orang seperti itu dan Bunda tidak boleh menyamaratakan sikap orang. Kebahagiaan pernikahan bisa didapatkan dari berbagai hal, bukan hanya soal memiliki anak.
” Coba Adopsi saja!”
Tidak seperti proses adopsi di sinetron yang terlihat begitu mudah, keputusan untuk mengadopsi anak adalah keputusan besar yang butuh banyak pemikiran, baik dari pasangan maupun keluarga besar, dan membutuhkan persyaratan yang rumit serta proses yang amat panjang.
“ Kamu tidak akan tahu cinta sejati sampai punya anak ”
Cinta orang tua kepada anak memang tidak terbatas, bahkan Anda mungkin rela melakukan apa pun demi kebahagiaan si kecil. Jika Anda merasakan kasih sayang yang begitu dalam kepada anak, jangan pernah membandingkan hal tersebut dengan teman yang belum punya anak. Sebab, perkataan tersebut bisa menyinggung hatinya, Bunda.
” Santai aja, enggak semua orang ditakdirkan untuk jadi orang tua, kok.”
Maksudnya sih untuk menenangkan dan menunjukkan simpati, tapi kata- kata ini bisa saja terdengar kejam, karena terdengar seperti” Mungkin Tuhan tidak menakdirkan kamu menjadi seorang ibu.” Infertilitas merupakan sebuah kondisi kesehatan, dan bukan sebuah hukuman dari Tuhan.
“ Kami hanya mengundang orang tua ”
Orang yang tidak memiliki anak mungkin merasa terisolasi atau terkucilkan saat teman- teman lainnya sudah memiliki anak. Jadi jika Anda merayakan ulang tahun si kecil, jangan lupa undang teman walaupun belum memiliki anak. Teman Anda mungkin akan senang menghabiskan waktunya bersama anak- anak, tetapi jika teman Anda memang menolak undangan tersebut, juga tidak apa- apa, Bunda.
