Si kecil yang sedang mengeksplorasi diri serta lebih percaya dengan instingnya, kadang terkesan membangkang. Misalnya saja saat anak menolak makan di jam makan, sulit tidur, ingin terus bermain atau screen time. Semua itu memang menunjukkan kesan bahwa mereka tidak menurut dengan perintah orangtua. Namun jika ditelusuri lebih dalam, mereka memang sedang berada di fase eksplorasi. Bukan berarti tidak patuh.
Nah, Karena memiliki anak yang patuh, berbakti dan hormat kepada orang lebih tua tentu butuh proses edukasi yang panjang. Ada berbagai cara agar anak berbakti, tumbuh menjadi pribadi yang santun dan sayang dengan orang di sekitarnya. Berikut ini ada beberapa tips yang bisa digunakan oleh para orangtua di rumah.
Metode Pembelajaran Parenting Tentang Cara agar Anak Berbakti

Untuk membuat anak jadi pribadi yang berbakti dan patuh terhadap orangtua, sebenarnya ada cara atau tipsnya. Semua edukasi ini tentunya harus diterapkan dari kecil, dijalankan dengan konsisten agar dapat membuahkan hasil yang maksimal. Berikut adalah tips edukasi yang bisa dicoba hanya dari rumah.
1. Anak Mudah Mengingat, Hindari untuk Berteriak dan Bersikap Kasar Pada Anak
Sebenarnya, memori si kecil dalam masa pertumbuhannya berkembang dengan sangat pesat. Alih-alih mengajarkan sesuatu yang salah, sebaiknya gunakan kesempatan ini untuk memberikan edukasi yang positif dan bagus kepada mereka. Misalnya saja dengan memberikan cerita-cerita orang teladan.
Sebisa mungkin hindari berteriak atau mengeluarkan kata paksaan kepada anak. Hal ini justru akan membuatnya semakin tram dan malas untuk berinteraksi dengan orang tuanya sendiri. Kalau sudah begini jangan harap anak-anak bisa tumbuh akrab dengan Ayah atau Bundanya.
2. Cobalah untuk Memahami Situasi, Jangan Berikan Perintah Saat Anak Tantrum
Tantrum merupakan suatu kondisi dimana anak fokus untuk mengeluarkan atau mengungkapkan ekspresinya. Oleh karenanya dia tidak akan mendengar ataupun merespon perkataan orang lain yang memberikan nasehat untuk diam, bahkan oleh ibunya sendiri. Fokusnya hanya ke diri sendiri.
Jangan beri pesan atau nasehat apapun ketika anak sedang tantrum. Tunggulah jeda beberapa saat atau waktu saja. Tunggu sampai si kecil sudah selesai dengan masa tantrumnya. Biarkan ia mengungkapkan ekspresi kekecewaan atau marahnya, cukup perhatikan dan awasi saja jika tindakannya masih wajar.
3. Jadilah Orangtua yang Mengerti dengan Berusaha Mendengarkan Perkataan Si Kecil
Ingin anak berbakti kepada Anda sebagai orang tuanya? Maka mulailah jadikan ia pendengar yang baik semasa kecil. Setiap si kecil sedang berbicara jangan menyelanya, dengarkan dan berikan waktu sampai perkataan atau ceritanya sudah selesai. Lakukan hal tersebut secara terus menerus sepanjang waktu.
Secara tidak langsung anak juga akan mengerti jika ada orang yang sedang bercerita maka ia harus mau mendengarkannya dengan baik. Jika ingin diperlakukan manis, maka harus manis pula terhadap orang lain. Tanamkan prinsip tersebut kepada si kecil sejak dini agar saat besar nanti sudah mengerti.
4. Panggil Nama si Kecil dengan Benar, Karena Itu Membuatnya Merasa Dihargai
Si kecil juga bisa menjadi orang yang penurut jika ibu memanggilnya dengan nama anak yang baik dan bagus. Lakukan hal tersebut setiap mengajaknya bicara, tujuannya adalah supaya si kecil menjadi penurut. Memanggilnya dengan sebutan yang baik membuatnya akan merasa dihargai.
Setelah ia merespon panggilan yang diberikan tadi Anda juga harus mengatakan suatu hal tersebut dengan pelan dan lemah lembut. Cara ini biasanya akan membuat anak jadi merasa bersimpati dan otomatis membentuknya jadi pribadi yang patuh, hormat dan sayang kepada kedua orang tuanya.
5. Koordinasi dengan Pasangan, Satukan Visi dan Misi dalam Hal Mendidik Anak
Sebenarnya memang tidak mudah memberikan edukasi kepada anak sejak dini. Butuh konsistensi dan perjuangan yang panjang. Namun semua itu bisa menjadi ringan jika Bunda kompak dan satu suara dengan pasangan. Punya visi juga misi sama dengan suami adalah hal yang menguntungkan.
Biasanya ketika punya visi misi yang sama dengan pasangan, edukasi anak di rumah juga semakin mudah. Masing-masing sudah memiliki porsinya dalam memberikan perhatian dan dukungan penuh pada satu sama lain untuk parenting yang bagus kepada si kecil. Hal ini sangat membantu sekali.
6. Jangan Lupa Untuk Memberikan Anak Apresiasi Atas Sikap Manisnya
Selanjutnya adalah jangan lupa untuk memberikan anak apresiasi. Biasanya bunda atau ayah sering lupa pada hal kecil yang bisa membuat si kecil bahagia. Jangan hanya menekannya saja, namun berikan juga penghargaan atau reward ketika anak sudah berhasil melakukan suatu pencapaian dalam hidupnya.
Misalkan saja si kecil sudah mau menuruti perkataan Ayah dan Bundanya untuk selalu merapikan tempat tidur di pagi hari. Agar lebih membuatnya konsisten dan semangat ayah atau bunda bisa memberinya kejutan kecil yang sederhana. Bisa dengan membuatkan makanan kesukaan atau diajak jalan-jalan.
7. Lakukan Semua Pola Didik yang Bunda Inginkan dengan Konsisten
Tidak mudah untuk memberikan edukasi atau materi parenting ke anak setiap hari berturut-turut, terkadang orang tua juga akan bosan dan lelah. Perasaan tersebut sebenarnya sangat manusiawi, hanya saja sebaiknya jangan dibiasakan. Jika hanya sekali dua kali saja boleh, seterusnya jangan.
Jika Ayah atau Bunda tidak bisa konsisten nantinya memori si kecil justru jadi rancau atau kacau. Hasil akhirnya tidak akan maksimal sesuai apa yang diharapkan. Oleh karena itu sebaiknya sedari awal tanamkan niat yang bulat kepada diri sendiri. Usahakan jangan mudah goyah dan malas melakukannya.
8. Jangan Lupa untuk Menciptakan Lingkungan yang Mendukung Juga
Terakhir adalah menciptakan lingkungan yang positif dan sesuai dengan pengajaran yang dilakukan. Lingkungan tentu memiliki peran besar untuk perkembangan anak baik dalam segi mental, motorik maupun kepribadiannya.
Inilah pentingnya memilih dengan baik lingkungan tempat tinggal yang tepat. Kehadiran para tetangga atau keluarga besar yang juga punya visi misi sama tentu akan sangat membantu anak bisa mencapai hasil akhir sesuai keinginan.
Anak bisa patuh kepada orang tua karena sedari kecil sudah dididik untuk seperti itu. Oleh karenanya jangan sampai melewatkan masa tumbuh kembangnya dengan sia-sia. Dalam artian tidak memberikannya stimulasi positif yang sesuai.
