Kapan terakhir kali Bunda membeli susu kental manis? Sadar tidak Bun, kalau ternyata ada yang berubah—atau malah cenderung dihilangkan pada label kemasan susu kental manis?
Sebelumnya, susu ini begitu populer dengan berbagai jingle dan iklan yang bernuansa ceria, membuat anak-anak pun akhirnya suka dan berpikir kalau susu ini kaya akan sejuta manfaat. Padahal keberadaan susu kental manis menimbulkan pro kontra. Yang paling baru, susu kental manis dinilai ‘berbohong’ karena bahan dasar produk olahan susu ini justru mengandung banyak gula sehingga meningkatkan risiko diabetes pada konsumennya.
Di lain sisi, banyak orangtua, atau mungkin semula Bunda pun percaya jika susu kental manis memiliki manfaat setara susu lainnya yang bisa memenuhi asupan nutrisi vitamin D pada anak. Padahal, tahukah Bunda, mengutip dari CNN Indonesia, susu kental manis hanya memiliki kandungan vitamin D sebanyak 0,6 persen sementara susu sapi murni mencapai 31,1 persen. Sangat jauh berbeda ya, Bun?
Nah, keberadaan susu kental manis pun mulai mendapat sorotan dari berbagai pihak, sebagian media mengangkat topik ini jadi isu yang lumayan panas. Apalagi konsumsi susu kental manis terbilang tinggi lantaran disukai anak-anak. Keresahan dari konsumen pun muncul. Berangkat dari hal ini, mungkin akhirnya produsen mulai menerima masukkan dari berbagai pihak yang akhirnya tercetus ide untuk mengubah label kemasan susu kental manis.
Bunda, belakangan ini, jika diamati secara seksama, ada kata yang hilang pada label kemasan tersebut. Hal ini sudah diinsiasi oleh salah satu produsen susu kental manis terkenal, Bun. Bunda bisa mengambil contoh produsen dengan merek Bendera. Mereka memilih untuk menghilangkan kata ‘susu’ pada kemasannya sehingga kalimat ‘susu kental manis’ yang semula selalu terpajang pada label kemasan kini hanya tertera ‘kental manis’ diawali dengan kata Bendera sebagai nama merek dari produsen tersebut.
Meski belum terungkap alasan dari produsen menyoal hal ini, dalam sebuah tulisan di Kompasiana karya Lukmanul Hakim pada tanggal 6 Mei 2018, diungkapkan bahwa sikap yang dipilih produsen patut diapresiasi.
Begini keterangan Lukmanul Hakim tentang hakikat susu kental manis.
“Ternyata beda, menurut media goasiana, susu kental manis adalah susu sapi yang airnya dihilangkan dan ditambahkan gula, sehingga menghasilkan susu yang sangat kental dan dapat bertahan selama satu tahun bila tidak dibuka.”
“Creamer bahan utamanya adalah vegetable oil/fat, hydrolyzed starch dan protein susu. Atau seperti dari Lauric (inti kelapa/sawit) dan non lauric (minyak sawit).”
“Sehingga, saat ini kita jangan menyebut susu lagi, tapi creamer, begitu juga jangan sebut susu cokelat lagi, tapi Cokelat saja.”
“Ini sikap yang pantas diapresiasi, ketika diberi masukan oleh media lain dan mengungkap kandungannya yang ternyata bukan susu, namun lebih banyak kandungan gulanya. Perusahaan tersebut berani mengubah desain logonya menjadi sesuai apa yang dipasarkan.”
“Begitu juga, kalau kita melihat di iklan susu bendera cokelat maupun kental manis, yang terbaru saat ini kalau kita mau jeli dan teliti. Tidak ada kata “susu”-nya, namun krimer dan cokelat saja.”
Jadi, kalau dari produsen saja sudah bisa mengambil sikap yang tepat terkait keberadaan susu kental manis, bagaimana dengan Bunda? Yang pasti, utamakan kesehatan si kecil ya, Bun!
