Saat si kecil sudah memasuki usia batita, rasa ingin tahunya jadi lebih besar, Bun. Ia pun siap “menginvansi” segala penjuru di sekitarnya demi mengatasi rasa ingin tahunya. Yup, mereka mulai aktif di setiap gerak geriknya. Kendati hal tersebut adalah hal baik, tak sedikit Bunda yang justru jadi khawatir karena anak yang terlampau aktif.
Si kecil pun belum punya pemikiran untuk mengukur seberapa aman atau bahayanya setiap hal yang ia lakukan. Itulah sebabnya anak kecil terlihat suka melompat-lompat di tempat tidur atau meja, memanjat tembok bahkan melemparkan mainannya.
Menurut Mary Sheedy Kurcinka, penulis buku yang dikenal dengan karyanya yaitu Raising Your Spirited Child and Kids, Parents, and Power Struggles: Winning for a Lifetime, mendidik batita yang begitu aktif memang merupakan satu tantangan tersendiri bagi para orangtua.
Bunda harus benar-benar bekerja keras untuk bisa mengendalikan sikap si kecil. Selain itu, kita juga harus belajar meredam amarah, sehingga sikapnya tidak mudah marah ketika si kecil berbuat sesuatu yang menyusahkan bunda. Nah, Berikut ini tips yang bisa Bunda praktikkan di rumah saat sedang bersama si kecil yang sedang aktif-aktifnya seperti dilansir dari ibupedia.com.
Hindarkan Si Kecil Dari Tempat-Tempat Berbahaya
Mengingat batita Bunda masih sangat aktif sebaiknya Bunda harus pandai-pandai dalam memilih perabotan di rumah. Pilihlah perabotan-perabotan yang aman untuk si kecil dengan menghindari memilih perabotan rumah tangga yang mudah pecah. Pilihlah perabotan yang mudah dijangkau oleh anak sehingga si kecil tak usah memanjat-manjat ataupun harus naik kursi untuk mendapatkan suatu barang karena letaknya lebih tinggi.
Begitupun ketika Bunda mengajak si kecil keluar rumah untuk makan di restaurant, pergi piknik atau berkunjung ke rumah teman. Pilihlah dan pikirkan dengan matang kemana Bunda harus pergi mengajak buah hati Bunda. Hal ini agar si kecil tidak merugikan orang lain disekitarnya dengan sikap aktifnya. Kewaspadaan tinggi orangtua harus terus dijaga agar si kecil terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan.
Kendalikan Sikap Aktif Buah Hati Bunda
Untuk mengendalikan batita yang aktif, Bunda bisa membujuknya dengan permainan-permainan yang menarik dan menantang. Kita bisa mencoba untuk memberinya clay atau lego, untuk batita perempuan Bunda bisa mengajaknya belajar mengenakan kutek dengan aksesoris- aksesorisnya. Hal ini bisa jadi alternatif untuk membantu Bunda menyalurkan sikap aktif anak Bunda.
Pastikan Buah Hati Bunda Mempunyai Waktu Untuk Bermain
Anak pada usia batita tentu masih sangat suka bermain dan berlari-lari di luar ruangan. Bermain sebenarnya bisa mengendalikan tingkat keaktifan mereka. Dengan bermain si kecil harus bisa bertoleransi dan menyesuaikan sikap dengan teman-teman lainya. Misalnya Bunda mengajak si kecil untuk bermain bola, Bunda menendang bola kearahnya lalu bola tersebut ditendang balik kearah Bunda dan seterusnya.
Bunda bisa lihat disini bahwa ternyata bermain hal kecil seperti itu memberi pelajaran pada si kecil untuk mampu mengontrol diri sehingga bola tidak keluar jalur dan bisa ditendang bergiliran. Jadi biarkan si kecil bermain dan berkembang secara alami. Semakin banyak ia bersosialisasi, semakin besar kemampuannya dalam mengontrol dirinya.
Jelas dan Konsisten
Si kecil yang sikapnya sangat aktif memerlukan aturan-aturan jelas yang diterapkan secara terus menerus serta tegas. Jadi sangat penting untuk memberikan batasan-batasan pada si kecil. Jika memang telah waktunya untuk si kecil tidur siang segeralah ajak ia tidur. Bila si kecil berontak tetaplah konsisten untuk mengajaknya tidur siang.
Jangan pernah sekalipun melewatkan jadwal tidur siangnya, hanya untuk sekedar menonton film favoritnya. Hal ini akan jadi boomerang bagi Bunda. Si kecil mungkin akan terus meminta hal serupa di hari-hari berikutnya. Jadi kedisiplinan harus tetap dijaga ya Bun.
Tetap Jaga Kontak Fisik Bunda dengan Si Kecil
“Batita yang mulai mandiri dalam melakukan semua kegiatannya tetap memerlukan sentuhan kasih orangtua mereka” kata Kurcinka. Sentuhan kasih seperti ketika Bunda mengelus-elus punggung si kecil sebelum tidur atau memeluk buah hati Bunda sambil bersenda gurau di pagi hari.
Hal-hal semacam ini membuat buah hati Bunda merasa dekat dengan Bunda dan percaya bahwa orangtua bukanlah orang yang akan membuat ia merasa terancam. Sehingga ketika dirinya berada di dekat Bunda, ia selalu merasa gembira.
Buatlah Situasi “Ya”
“Ya, aku mau coba” adalah kata-kata yang paling disukai batita” jelas Kurcinka. Biarkan anak Bunda belajar menuangkan jus kedalam gelasnya, belajar menggunakan garpu saat makan malam dan biarkan si kecil belajar mengenakan sepatunya sendiri, meskipun hasilnya akan terlihat berantakan.
Kegiatan ini sangat menguntungkan Bunda, lewat kegiatan ini Bunda bisa mengajari beberapa keterampilan pada si kecil, sekaligus bisa mengajari ia agar bisa melakukan hal-hal tersebut dengan baik dan benar.
Beritahulah Apa Yang Akan Dihadapinya
Semua batita mulai gelisah dan khawatir memikirkan apa yang terjadi setelah ini? Apakah ia akan melakukan sesuatu yang menyenangkan ataukah sesuatu yang ia tidak sukai? Maka dari itu sebaiknya para orangtua harus selalu mengingatkan dan memberitahu apa yang akan si kecil lakukan sehingga si kecil tidak merasa tertekan ketika orangtua ingin buah hatinya melakukan sesuatu yang orangtua inginkan.
