Setiap orang tentunya menginginkan keluarga yang harmonis, namun ketika perceraian atau perpisahan karena takdir kematian harus terjadi, maka mau tak mau harus dihadapi meskipun itu menyakitkan.
Perpisahan tentunya bukan hal yang mudah baik bagi pria maupun wanita. Namun, toh hidup harus berlanjut. Terlebih lagi, ada anak-anak yang butuh perhatian dan kasih sayang. Peran ayah dan ibu sangat penting dalam perkembangan si anak.
Namun, ketika sudah berpisah, artinya peran orang tua yang mempunyai hak asuh lebih dominan karena lebih banyak menghabiskan waktu dengan anak. Banyak single parent yang berhasil membesarkan anaknya. Dan Anda pun pasti bisa melakukan hal yang sama.
Jujur Kepada Anak Mengenai Perpisahan Orang Tuanya
Usahakan agar selalu jujur dan terbuka kepada anak, termasuk soal perpisahan Anda. Jelaskan kepada anak tentang kondisi yang sebenarnya dengan cara bicara dan bahasa yang mudah untuk mereka pahami. Buat anak mengerti bahwa perpisahan orang tuanya bukan kesalahan mereka.
Ingat, jangan pernah membohongi anak dan membiarkan mereka tahu soal perpisahan orang tuanya dari orang lain. Selepas perpisahan, Anda bisa fokus untuk membesarkan anak agar bisa berkembang dengan baik layaknya dari keluarga yang utuh.
Jangan terlalu memaksakan pola asuh yang berlebihan pada anak Anda. Jangan pernah bentak atau kritik anak ketika anak berbuat salah karena anak membuat mereka takut bahkan trauma. Jangan paksakan anak untuk selalu dekat dengan Anda. Berikan mereka keleluasaan dalam memilih orang yang dipercayanya untuk dijadikan tempat bercerita maupun berkeluh kesah, selama itu masih dalam batas wajar. Menjalani peran dobel sebagai ayah dan ibu tidaklah mudah. Belum lagi, Anda harus bekerja mencari nafkah untuk anak. Jelaskan kepada anak agar mereka paham bahwa Anda sekarang harus bekerja sendiri untuk memenuhi kebutuhan mereka. Dengan begitu, anak bisa menghargai usaha dan hasil jerih payah Anda.
Curahkan Seluruh Perhatian Anda Pada Anak Ketika Sedang di Rumah
Waktu adalah masalah yang kerap dihadapi oleh para single parent yang harus bekerja. Usahakan untuk mencurahkan perhatian pada anak Anda ketika sedang berada di rumah, dan juga sebaliknya yakni berkonsentrasi penuh untuk menyelesaikan pekerjaan ketika Anda berada di tempat bekerja. Apabila tidak bisa, maka Anda bisa mencari nafkah dengan bekerja paruh waktu atau mengerjakan jenis pekerjaan lain yang bisa dikerjakan dari rumah. Komunikasi dengan anak harus terjalin dengan baik meskipun Anda harus bekerja diluar rumah. Perkembangan teknologi yang semakin canggih memudahkan Anda agar terus bisa berkomunikasi dengan anak. Keakraban Anda dengan anak harus terjalin dengan baik. Luangkan waktu libur dengan mengajak anak pergi ke tempat-tempat yang mereka inginkan. Biasakan untuk mengobrol sebentar sebelum anak Anda tidur di malam hari. Hubungan yang baik antara anak dan orang tua akan jadi bekal penting dalam pembentukan karakter dan perilaku si anak.
Libatkan Bantuan Orang Terdekat dalam Membesarkan Anak Agar Mereka Tidak Merasa Kesepian
Agar anak tidak merasa kesepian, Anda sebaiknya minta bantuan orang-orang terdekat, seperti anggota keluarga atau teman-teman si anak. Sebisa mungkin jangan sampai anak merasa kesepian dan merasa tidak ada orang yang mempedulikannya lagi, karena bisa menumbuhkan sifat buruk di diri anak, seperti suka murung, angkuh, dan tak bisa mengontrol emosi. Bagi single parent yang bekerja di luar rumah, bantuan anggota keluarga sangat dibutuhkan dalam menjaga anak. Anda juga bisa menggunakan jasa pengasuh anak, namun itu membutuhkan biaya yang tidak murah. Anda bisa mencarikan sosok pengganti ayah atau ibu untuk anak. Misalnya, apabila Anda seorang single parent pria maka bisa memilih nenek, tante, atau anggota keluarga lain sebagai sosok pengganti ibu untuk anak. Biarkan anak merasa nyaman menghabiskan waktu dengan orang yang bisa menggantikan sosok ibunya itu selama Anda sedang tidak ada di rumah.
