Parenting

Pilih mana, Super Mom atau Smart Mom ?

Tulisan ini di share Mona Ratuliu di  monaratuliu.com. Menarik untuk dishare di  sayangianak.  Pilih mana,  Super Mom atau Smart Mom  ?

Menjadi ibu pada jaman sekarang nampaknya punya tuntutan yang lebih banyak dibanding menjadi ibu jaman dulu. Maksud saya, banyak peran yang harus kita jalani di jaman sekarang ini. Setelah menikah dan punya anak, perempuan biasanya dituntut untuk menjadi ibu, istri, manager rumah tangga, menantu, pendamping suami, anggota masyarakat, anggota ibu sekolah. Belum lagi perannya sebaga ibu bekerja, karyawan, atau bahkan bos dikantor, dengan segala kewajiban, termasuk kewajiban untuk bersosialisasi.

Bayangkan kalau berbagai peran tersebut kita jalankan secara berbarengan. Ditambah lagi sebagai super mom,  kita ingin menjadi yang terbaik disegala peran kita. Selalu update, bersikap lebih baik dari hari ke hari, ditambah lagi harus menghadapi tantangan yang pastinya semakin hari semakin meningkat. Nah, kalau kita memaksa menjalankan semua peran dengan sempurna secara berbarengan, nggak heran sih kalau setiap hari rasanya kepala kita berasap dan ingin meledak.

Maksud hati menjalankan semuanya dengan sempurna kan biar hidup kita lebih bahagia karena segalanya bisa berjalan dengan lancar yah. Tapi masa iya sih bisa bahagia dengan cara seperti ini? Mungkinkah kita merasakan keindahan menjadi seorang ibu apabila setiap hari kita dilanda stress karena ngotot semua berjalan sempurna seperti apa maunya kita sementara sebenarnya kita sendiri merasa overload karena kebanyakan yang musti diurus.

Berusaha menjadi ibu serba bisa seperti pahlawan super yang bisa mengerjakan semuanya sendiri dengan sempurna sih namanya mission impossible. Yuk kita pikirkan ulang, mau jadi super mom atau cukup menjadi smart mom. Menjadi ibu yang cerdas memilih beberapa peran saja yang kita anggap prioritas teratas sepertinya lebih masuk akal. Sementara peran-peran lain bisa kita tunda untuk dilakukan lain kali disaat yang lebih tepat.

Misalnya kita bisa memilih menjadi ibu rumah tangga yang mengerjakan sendiri semua pekerjaan rumah tangga plus menjaga anak-anak dan bersosialisasi dengan lingkungan dengan kehidupan yang cukup saja dari penghasilan suami. Bisa juga memilih menjadi ibu bekerja yang hanya bekerja saat anak-anak ada di sekolah dan tetap mengurus sendiri segala keperluan anak tetapi nampaknya harus mengesampingkan kegiatan bersosialisasi terlalu berlebihan daripada jadi kekurangan energi. Untuk single mom yang juga harus bekerja untuk memenuhi segala keperluan rumah tangga sendiri, nampaknya harus ikhlas mempercayakan orang lain untuk ikut membantu urusan domestik dirumah.

Sebagai ibu yang punya waktu dan energi terbatas, kita juga bisa lebih cerdas memanfaatkan fasilitas pendukung disekeliling kita untuk membantu kita menyempurnakan segala urusan. Seperti menjalin hubungan manis dengan orang tua, mertua, saudara, ipar agar terus bersedia membantu apabila diperlukan. Selain itu bekerja sama dengan satpam sekitar untuk melihat kondisi rumah. Tukang ojek sekitar juga sesekali bisa membantu sebagai kurir atau membantu membelikan barang-barang yang diperlukan dirumah. Membangun jaringan di sekolah dengan guru BP, wali kelas, satpam sekolah, supir antar-jemput agar bisa ‘menitipkan’ keselamatan dan pengawasan untuk anak-anak kita. Kita bisa juga menggunakan teknologi untuk berkomunikasi cepat dan mendapatkan banyak informasi kapan dan dimana saja. Misalkan menggunakan media sosial untuk bisa bergabung dengan komunitas yang bisa mensuport informasi terupdate yang kita perlukan untuk membantu kehidupan kita.

Menjadi ibu cerdas mungkin tampak ‘kurang ideal’ bagi masyarakat kita. Nggak selalu bisa mengantar atau menjemput anak disekolah, nggak selalu bisa hadir dalam kegiatan sosialisasi dengan ibu-ibu lain, dan lain sebagainya. Tapi setidaknya kita sudah melakukan upaya semaksimal mungkin untuk melakukan yang terbaik untuk keluarga kita. Selalu punya energi untuk terus dapat menyediakan hati kita untuk orang-orang terkasih. Selalu punya energi untuk membuat suasana rumah terus nyaman dan bahagia.

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Most Share

To Top