Saat cuaca sedang sering hujan, gangguan kesehatan seperti masuk angin bisa dialami oleh siapa saja. Bahkan bukan hanya orang dewasa, anak-anak kecil juga bisa saja mengalaminya. Biasanya banyak hal yang dilakukan jika kondisi anak sudah rewel, namun jangan salah diagnosis. Nah, agar tak salah dalam menanganinya, beginilah ciri anak masuk angin yang harus Bunda ketahui agar mudah mengatasinya.
Ketahui Terlebih Dahulu, Beberapa Ciri Anak Masuk Angin yang Harus Segera Ditangani
Sebenarnya banyak hal yang menyebabkan anak bisa masuk angin yang mengakibatkan ketidaknyamanan beraktivitas. Saat mendapati anak dalam keadaan masuk angin, Bunda jangan langsung panik ya. Jika anak menunjukkan ciri-ciri berikut, artinya dibutuhkan penanganan cepat dan tepat untuk mengurangi parahnya kondisi ini.
1. Kembung
Kondisi masuk angin pertama adalah perut kembung. Sering terjadi pada anak usia 1 sampai 3 tahun dengan ciri perut membuncit. Saat ditepuk menimbulkan bunyi “bung bung bung”, tandanya anak sedang kembung.
Selain itu, kadang perut anak juga terasa dingin saat diusap, untuk memastikannya orang tua harus mengusap langsung. Bagian tubuh lainnya tidak sedingin perut. Jika ditekan, terasa perut agak keras. Kondisi ini sangat tidak menyenangkan sebab anak merasa begah sehingga mengurangi keceriaan.
2. Mual dan Muntah
Kondisi kedua yang menandakan anak masuk angin adalah mengalami mual dan muntah. Mual ditandai dengan rasa bergejolak dan tidak nyaman di perut bagian atas. Jika ditekan kondisi mual akan semakin meningkat hingga bisa berakhir dengan muntah.
Saat anak merasa mual, sulit sekali diajak makan. Mungkin anak tidak tahu yang dirasakannya disebut mual. Sehingga tidak bisa dijelaskan pada orangtua, yang bisa dilakukan adalah mengolah makan agar anak tetap mau makan. Hal ini harus diperhatikan dengan baik agar tidak memperburuk kondisi kesehatan.
3. Pilek dan Batuk
Anak yang sedang masuk angin juga bisa ditandai dengan gejala batuk dan pilek. Seperti batuk berdahak, hidung tersumbat, meler hingga demam. Bahkan ada juga kondisi batuk disertai muntah sampai keluar air mata menandakan sakitnya yang dirasakan anak.
Mungkin sebagian orang tua menganggap ini flu biasa. Tetapi, tidak salah melakukan pengecekan ke dokter dan melihat sejumlah gejala lain yang mungkin terjadi pada anak. Hal ini memudahkan mengetahui penyebab dan dokter bisa memberikan penanganan yang sesuai.
4. Demam dan Diare
Demam merupakan kondisi saat suhu tubuh anak meningkat. Meskipun begitu, tidak semua demam tandanya masuk angin. Jika suhu tubuhnya melebihi 38 derajat celcius kemungkinan si kecil sedang masuk angin.
Semangat bermain dan melakukan kegiatan lainnya menjadi berkurang. Tubuh lemas, panas dan tidak tertarik saat diajak bermain. Selain itu, anak buang air dalam sehari bisa sampai 3 kali dan yang keluarnya cairan, bukan kotoran. Lebih parah lagi jika diare disertai busa dan perut melilit.
5. Anak Rewel
Rewel juga salah satu ciri anak masuk angin karena rasa tidak nyaman pada tubuhnya. Jika orang bertanya bagian yang sakit, pasti langsung ditunjukkan. Karena itu, jangan langsung marah bila anak tidak berperilaku seperti biasanya tetapi bicarakan dan tanyakan dengan baik untuk mengetahui penyebabnya.
Anak rewel juga tidak ceria seperti biasanya dan sulit diajak istirahat. Nafsu makan menurun bahkan menolak apapun yang ditawarkan untuk dikonsumsi. Padahal jika sedang masuk angin, asupan makanan dan minuman harus tetap dijaga.
Dan Beginilah Hal yang Harus Dilakukan Orangtua saat Anak Masuk Angin
Melihat anak tidak ceria seperti hari-hari biasa, orang tua juga tidak enak hati melihatnya. Karena itu, daripada panik sendiri lebih baik mengatasi kondisi anak masuk angin dengan beberapa poin berikut. Berbagai perawatan di rumah dapat diterapkan untuk memulihkan kondisi si kecil.
1.Pastikan Anak Istirahat yang Cukup
Hal pertama yang bisa dilakukan orangtua adalah memastikan anak beristirahat dengan cukup. Hal ini bisa mengurangi gejala dan meningkatkan kembali sistem imun. Sehingga setelah bangun, anak akan kembali sehat.
Tetapi, jangan hanya istirahat begitu saja. Penting diselingi makanan atau obat alami yang mampu meredakan rasa tidak nyaman di perutnya. Orangtua dapat memberikan sup hangat dan pastikan anak minum air putih cukup.
2. Berikan Sup Hangat
Sup hangat mampu menghangatkan tubuh yang dingin dan perlahan mengurangi kondisi masuk angin. Sup yang bagusnya diberi adalah sup ayam dibuat menggunakan bahan berkualitas. Tambahkan juga sayur seperti wortel, tomat, kentang dan daun seledri.
Setelah minum sup, anak akan merasa lebih baik. Tubuhnya sudah sanggup beraktivitas dan nafsu makan kembali meningkat. Jika memberikan makan di ruang tidur, pastikan AC dimatikan agar tidak bertambah dingin suhu tubuh si kecil.
3. Pastikan Asupan Air Cukup
Air putih yang cukup selalu dianjurkan dokter dalam kondisi apapun. Apalagi saat anak masuk angin, penting sekali memastikannya mau minum air putih. Karena sebagian anak saat sedang sakit tidak suka air putih, maunya air yang ada rasanya.
Saat masuk angin mual dan muntah, anak rentang mengalami dehidrasi. Hal ini mengakibatkan kandungan air dalam tubuhnya semakin menurun. Cara untuk mengisi kembali adalah dengan menasehatinya minum air putih yang cukup dan hindari minuman berkafein.
4. Siapkan Air Hangat untuk Mandi
Penggunaan air hangat membantu mengurangi nyeri dan pegal pada tubuh anak ketika masuk angin. Otot perut yang awalnya tegang perlahan mengendur saat terkena hangatnya air. Tidur si kecil pun lebih nyenyak dibandingkan sebelumnya.
Pastikan air yang digunakan tidak terlalu hangat atau terlalu dingin. Setelah mandi oleskan minyak hangat untuk mengembalikan rasa nyaman di tubuhnya. Lebih bagus lagi disertai pijatan di area punggung dan perut. Itulah 5 ciri anak masuk angin yang harus segera ditangani. Jika tidak bisa memperparah kondisinya. Makanya orang tua penting sekali menerapkan beberapa poin di atas untuk mengatasi masuk angin pada si kecil.
Terima kasih sudah berlangganan Sayangi Anak Extra. Untuk mengakses konten - konten Sayangi Anak Extra. Untuk membaca konten Sayangi Anak Extra. Silakan kunjungi kategory Extra pada website Sayangianak.com atau klik disini
