Pertengkaran dalam keluarga adalah lumrah, pasti terjadi dalam setiap keluarga. Sebagai pasangan hidup, tentu saja itu menjadi tantangan bagaimana mempertahankan keutuhan keluarga.
Pertengkaran antar keluarga memang biasa. Akan tetapi jangan sampai di depan anak, itu bahaya. Bertengkar dengan pasangan di depan anak bukanlah hal bijak.
Sebelum bertertengkar di depan anak, ada baiknya perhatikan hal-hal ini:
Ketika Anda dan pasangan bertengkar di depan anak, itu akan dijadikan contoh
Sebagai orangtua harusnya Anda memberikan contoh yang baik dan menjadi panutan bagi anak. Ketika Anda dan pasangan bertengkar di depan anak, hal tersebut juga dapat dijadikan panutan atau contoh oleh anak dalam waktu dekat atau saat dewasa kelak.
Pertengkaran Anda dan pasangan di depan matanya akan membuat anak trauma menyakitkan yang harus diingatnya
Masa kanak-kanak yang indah yang harusnya menjadi hak dari anak Anda, rusak hanya karena pertengkaran Anda dan pasangan di depan matanya. Sejatinya masa kecil hanya dapat terjadi sekali seumur hidup. Berikan masa kecil paling bahagia yang patut dikenang anak Anda sepanjang usia, bukan sebuah trauma menyakitkan yang harus diingatnya.
Jangan melibatkan kekerasan fisik, itu membuat anak Anda semakin takut
Pasangan tidak boleh saling memukul atau melempar barang-barang. Jangan membuat anak-anak Anda semakin takut dengan melakukan hal-hal yang melanggar serta membanting pintu.
Anak-anak dapat merasakan perang dingin
Jangan berpikir anak-anak tidak dapat merasakan perang dingin orang tuanya yang bertengkar dan saling ‘diam’.
Sebaiknya Jangan meminta anak-anak memilih
Saat bertengkar dengan pasangan, jangan membuat anak-anak bingung dengan menyuruh melaporkan kelakuan pasangan atau memilih salah satu diantara orangtuanya.
Menjadi Galau untuk memilih membela yang mana, padahal itu tidak disarankan dan tak sehat bagi seorang anak
Ketika bertengkar dengan pasangan, sebenarnya mau tak mau anak jadi berpikir keras, pihak mana yang harus didukungnya. Bertengkar di depan anak justru menjadikan anak galau untuk menentukan pilihan ayah atau ibu yang harus ia sukai, atau juga mana yang harus dibenci. Hal tersebut sungguh merupakan hal yang tidak disarankan dan tak sehat bagi seorang anak.
Lindungi anak-anak dari informasi tertentu karena anak akan terpengaruh dan turut cemas
Jangan mengungkapkan informasi selama pertengkaran mengenai keuangan, kehidupan seks, kebiasaan Anda berdua, kekhawatiran memgenai pekerjaan dan sebagainya. Mereka akan terpengaruh dan turut cemas
Imbas pertama yang pasti akan dirasakan oleh anak adalah rasa takut
Anak Anda mungkin saja dapat mengerti alasan mengapa kedua orangtuanya kerap bertengkar. Namun demikian, anak tetap akan merasakan ketakutan yang mengintimidasi dan mempengaruhi mental saat dirinya tumbuh.
Sebelum Bertengkar, Cobalah hati-hati dalam mengontrol apa yang Anda ucapkan kepada pasangan
Meski telah dibatas emosi, lihatlah kembali anak Anda dan tanamkanlah pada pikiran agar selalu dapat menahan luapan amarah. Cobalah hati-hati dalam mengontrol apa yang Anda ucapkan kepada pasangan. Ingatlah bahwa Anda berdua sedang diperhatikan secara seksama oleh buah hati.
Jika terpaksa bertengkar, coba dengan perdebatan yang sehat, anak dapat memetik pembelajaran penting untuk hidupnya kelak
Saat perdebatan kian sengit, cobalah untuk melontarkan alasan yang masuk akal dan bersifat adil. Jangan terus menuding pasangan, dan cobalah terima pula kritik dari pasangan. Ketika anak melihat perdebatan yang sehat, ia dapat memetik pembelajaran penting untuk hidupnya kelak.
Jika terpaksa bertengkar, Berdamailah segera karena hal ini dapat mempengaruhi Anak untuk memetik pelajaran
Setelah perdebatan selesai, jangan lantas memperlihatkan wajah mengambek atau penuh dendam. Berdamailah segera karena hal ini dapat mempengaruhi Anak untuk memetik pelajaran tentang menerima segala sesuatunya dengan lapang dada. Ingat selalu untuk rujuk kembali.
Jika terpaksa bertengkar, jelaskan anak Anda apa duduk permasalahannya mengenai percekcokan bersama pasangan
Setelah perdebatan selesai, jelaskan anak Anda apa duduk permasalahannya mengenai percekcokan bersama pasangan. Terutama ketika anak Anda telah berusia cukup dan mulai tumbuh rasa empati. Penjelasan kepada anak adalah bentuk menghargai dirinya dan pembelajaran yang berharga. Tapi ingat, penjelasan yang Anda berikan baiknya tidak menyudutkan pasangan Anda.
Melihat pertengkaran orangtua, Anak mungkin menyalahkan diri sendiri
Banyak anak kemudian berpikir, meskipun tidak logis, bahwa yang menjadi penyebab pertengkaran tersebut mungkin adalah dirinya. Oleh karenanya, banyak anak yang kemudian menyalahkan dirinya sendiri sebagai akibat pertengkaran yang terjadi pada kedua orangtuanya.
Melihat orangtuanya bertengkar merupakan pengalaman yang akan mengejutkan anak Anak akan mengalami krisis kepercayaan pada oranglain
Melihat dua orang yang sangat dicintai dan sangat dipercaya bertengkar merupakan pengalaman yang akan mengejutkan anak. Karena mempercayai seseorang merupakan prasyarat bagi individu untuk tumbuh menjadi pribadi yang percaya diri, ketidakmampuan orang-orang yang dia percaya mengendalikan perilaku mereka akan membawa anak pada krisis kepercayaan diri. Anak akan kesulitan menemukan dasar-dasar pijakan yang aman untuk tumbuh menjadi pribadi yang mempercayai lingkungannya sehingga pada akhirnya akan kesulitan juga mempercayai diri sendiri
