Bukan Sekdar jadi Guru, Dokter, TNI ataupun Polisi profesi yang dikenalkan kepada anak sejak dini. Menjadi pengusaha mungkin bisa menjadi alternatif yang dikenalkan pada anak.
Tak hanya dikenalkan tapi orang tua juga mendidik anak dan mempersiapkan anak menjadi pengusaha. Berikut ini beberapa yang bisa dilakukan orang tua untuk mempersiapkan dan mendidik anak menjadi pengusaha.
Ajarkan anak untuk senantiasa menetapkan tujuan (cita-cita)
Tahukah Parents, bahwa 80% cita-cita yang dituliskan akan terwujud? Jadi, ajak anak untuk menuliskan 10 hal yang menjadi cita-citanya. Minta ia memilih satu cita-cita yang sekiranya akan memberikan perubahan besar dalam hidupnya. Cita-cita inilah yang pada nantinya akan menjadi cita-cita terbesarnya.
Tuliskan cita-cita tersebut (dream card), dan tentukan bersama langkah apa saja yang hendak ditempuh untuk mencapai cita-cita itu. Dorong si Kecil untuk segera memulai langkah pertama mewujudkan cita-citanya.
Ajarkan anak untuk punya target
Ajarkan anak anda untuk mempunyai target-target tertentu dan ajarkan mereka bagaimana cara mencapainya. Permainan yang bisa dilakukan bersama anak anda adalah dengan cara mengajak anak untuk menuliskan 10 keinginan mereka. Kemudian dari 10 keinginan itu, ajaklah anak untuk berpikir, keinginan mana yang paling bisa membawa manfaat terbesar bagi hidup mereka. Lalu jadikan keinginan itu menjadi suatu fokus yang harus dicapai. Langkah berikutnya adalah berikan langkah-langkah terperinci kepada mereka, supaya mereka mengetahui cara untuk mencapai target tersebut. Tidak lupa untuk selalu memberikan pujian dan motivasi jika mereka berhasil melakukan satu tahap.
Anak harus belajar untuk melihat peluang
Banyak orang tidak mendayagunakan potensi yang ada pada diri mereka, karena mereka kurang bisa melihat peluang disekitarnya. Karena dari itu, sangatlah penting untuk mengajarkan anak untuk melihat potensi dan peluang yang ada pada diri mereka dan disekitar mereka. Bagaimana caranya? Tanyakan pada mereka tentang hal-hal kecil yang terkadang mengganggu diri mereka. Sebagai contoh, sebagian anak merasa kesal jika mereka tidak mampu untuk mengambil barang dari tempat yang tinggi. Kemudian ajaklah mereka untuk berdiskusi bagaimana cara memecahkan masalah tersebut. Hal ini akan mengajarkan pada mereka untuk membuat solusi. Hal ini juga akan memacu mereka untuk mengungkapkan ide mereka.
Ajarkan anak pelbagai pengetahuan
Dalam bisnis seorang wirausahawan juga membutuhkan sense untuk mengetahui apa yang menjadi kebutuhan konsumen serta bagaimana menjaga pelanggan untuk tetap loyal kepada perusahaan.
Untuk itu jangan sepelekan pengetahuan akademi. Biarkan anak mempelajari apa yang menjadi ketertarikannya. Semakain banyak ilmu seorang calon entreprenuer miliki, akan semakin terbuka peluang baginya untuk membangun pemahaman akan karakteristik pelanggannya kelak.
Jadilah model problem solving untuk anak
Menjadi seorang wirausahawan, berarti memiliki kemampuan untuk menjadi problem solver bagi setiap masalah yang dihadapi. Dan kemampuan ini tidaklah muncul begitu saja saat seorang dewasa. Kemampuan ini adalah hasil dari pembelajaran dan pembiasaan sepanjang hidupnya.
Pedulilah pada mereka saat mereka sedang menghadapi masalah. Ajak mereka mencari solusi, apa yang sebaiknya harus dilakukan. Tuliskan pada secarik kertas apa baik-buruk dari setiap solusi yang dipilih, dan kemudian tetapkan mana solusi yang terbaik di antara kemungkinan solusi tersebut. Cara ini akan membantu anak untuk selalu fokus pada solusi positif dibandingkan pada masalah yang terjadi. Kebiasaan seperti ini juga akan membentuk anak untuk selalu menciptakan ide-ide kreatif dalam keseharian mereka.
Ajarkan anak untuk belajar berjualan
Ilmu untuk berjualan bukan hanya harus dimiliki oleh seorang pengusaha, tapi di segala bidang karir. Karena itu ajarkan anak anda untuk berjualan, karena dengan berjualan, sang anak tidak malu untuk berkomunikasi dengan orang lain, sehingga bisa meningkatkan kepercayaan dirinya. Bagaimana cara mengajarkannya? Ajaklah anak untuk berjualan mainan-mainan yang telah tidak terpakai dirumah, atau buku-buku bekas. Biarkan mereka untuk menentukan harga jual dari barang tersebut dan bantu mereka saat transaksi penjualan berhasil seperti menghitung uang kembalian, membungkus produk yang berhasil dijual dan berterimakasi kepada pembeli.
Ajarkan anak tentang mengelola keuangan
Pengelolaan keuangan sangatlah jarang diajarkan disekolah2, karena itu sebagai orang tua kita bisa membatu mereka dengan cara ajarkan mereka berjualan atau membantu anda berjualan. Kemudian ajarkan bahwa uang yang didapat bisa menghasilkan yang lebih banyak dengan cara memutar uang tersebut untuk berdagang berikutnya. Tidak lupa untuk mengajarkan mereka untuk bersedekah dari setiap penghasilan yang mereka dapatkan.
Ajarkan tentang marketing
Cara marketing atau memasarkan produk sangatlah penting. Tanpa metode pemasaran yang baik, maka suatu usaha bisa mengalami kegagalan. Lalu bagaimana caranya? Ajak anak anda untuk melihat papan, poster atau iklan tentang suatu produk yang sama tapi dari beberapa iklan perusahaan yang berbeda-beda. Lalu tanyakan pada mereka, mana iklan yang lebih bagus dan kenapa yang satu bagus dan yang lain kurang bagus. Anda akan sangat terkejut dengan jawaban-jawaban mereka yang kadang tidak terduga dan bahkan sangat menggelitik.
Ajarkan anak tentang kegagalan
Di sekolah kita selalu diajarkan bahwa kegagalan itu adalah suatu bencana yang besar, tapi di dunia bisnis, kegagalan bisa menjadi guru dan motivasi untuk perubahan yang sangat bagus. Jika anak anda gagal, maka motivasilah mereka untuk belajar dari kesalahan dan untuk tidak mengulangi kesalahan-kesalahan tersebut.
Ajarkan bagaimana bertahan dari tekanan emosi dan kecemasan
Dalam wirausaha, ada satu kekuatan mutlak yagn harus dimiliki. Yaitu kekuatan untuk menahan kecemasan, ketakuan dan ketidak pastian.
Ajak si Kecil untuk selalu berpikir positif; mengenali apa yang menjadi kelebihannya dan kekurangannya. Misalkan ia sering cemas dengan hasil ujiannya, maka ajak ia untuk memahami materi dengan lebih baik. Buatkan jembatan keledai, atau flash card bila ia adalah tipe anak yang mudah lupa. Sesekali ajak anak untuk merilekskan pikirannya dengan berhenti dan diam sejenak. Cara seperti ini telah terbukti efektif untuk membantu anak meredakan kecemasan yang sedang dialami.
Terapkan aturan dengan demokratis
Anak-anak sering kali kita ajarkan untuk mengikuti aturan tanpa kesempatan mempertanyakan mengapa aturan tersebut ada dan berlaku untuk mereka. Kebiasaan ini justru akan menghambat jiwa wirausaha yang mungkin ada pada mereka.
Ajak anak untuk membuat aturan dalam keluarga. Saat ada beberapa aturan keluarga yang harus dipatuhi, maka berikan alasan yang rasional atas aturan tersebut. Jangan lupa jelaskan pula bahwa setiap keluarga memiliki aturan tertentu dalam kehidupan mereka; jadi ingatkan anak untuk menghormati aturan orang lain, seperti ia juga menghormati dan mematuhi aturan dalam keluarganya sendiri.
Cara seperti ini diharapkan akan mendidik anak untuk tahu kapan harus diam atau mempertanyakan aturan dengan cara yang assertif.
Bertindak Berdasarkan Ide
Jika anak Anda ingin mencari uang sendiri, bantu mereka untuk menuliskan beberapa ide bisnis satu-hari terbaik dan kemudian bantu mereka untuk mewujudkannya. Pengalaman pertama mereka memegang uang hasil jerih payah mereka tidak akan pernah mereka lupakan.
Komunikasi yang efektif
Anak jaman sekarang terkadang sangat takut untuk berkomunikasi secara tatap muka, karena mereka sangat terbiasa dengan sms dan jejaring sosial. Salah satu penunjang bisnis yang penting adalah cara kita berkomunikasi dan bernegosiasi. Cara mengajarkannya adalah dengan bermain pembeli dan penjual. Pertama contohkan anda sebagai penjual dan anak anda sebagai pembeli. Contohkan kepada mereka bagaimana cara untuk menghadapi pembeli dengan baik. Kemudian gantilah peran tersebut, sekarang anda menjadi pembeli dan anak menjadi penjual. Dengan ini anak anda terlatih untuk berkomunikasi dan berani menanggapi kemauan orang lain.
Kemandirian menciptakan kepercayaan diri
Pastinya kita ingin anak kita menjadi anak yang mandiri dan sukses. Lalu bagaimana caranya? Setiap kali anak anda meminta mainan baru, ajaklah anak anda berpikir bagaimana cara menghasilkan uang agar bisa membeli barang tersebut. Hal ini akan meningkatkan daya kritis dan daya kreatifitas mereka.
Ajarkan untuk menolong sesama
Buat apa berhasil dalam suatu bisnis jika tidak bermanfaat bagi orang lain? Sangatlah penting untuk mengajarkan anak anda untuk bersedekah, sehingga anak tidak menjadi serakah dan egois. Ajak mereka untuk memasukkan uang ke celengan – celengan masjid setiap kali mereka mendapatkan uang dari berjualan ataupun uang jajan dari anda.
Ajarkan kepemimpinan
Di sekolah anak diajarkan untuk selalu mengikuti peraturan yang ada. Mereka di program untuk belajar dan menghapal dan bukan untuk menjadi orang yang berpikir secara mandiri. Ilmu sebagai pengusaha mengajarkan anak untuk berpikir di luar kotak dan menciptakan solusi yang unik dan lebih baik. Bagaimana cara mengajarkannya? Beri kesempatan kepada anak anda untuk memimpin temannya pada saat bermain. Ajarkan mereka untuk berbicara di depan keluarga saat makan malam atau acara keluarga bersama.
Ajak anak untuk berolah raga, terutama olah raga yang ketahanan/ kegigihan untuk menyelesaikannya.
Pernahkah Parents melihat seorang pelari marathon yang tetap menyelesaikan larinya meski ia tidak berada pada urutan pertama? Semangat dan karakter seperti inilah yang harus dimiliki oleh seorang calon entrepreneur. Mengetahui dan paham, bahwa ia harus selalu menyelesaikan apa yang harus ia mulai.
Dorong si Kecil untuk pantang menyerah. Selayak seorang pelari marathon tersebut, kita tidak pernah tahu apa yang akan terjadi pada kilometer-kilometer yang belum ia tempuh. Bisa jadi pada kilometer berikutnya justru ia yang menjadi pemenang dalam perlombaan.
Ajari mereka untuk menemukan keberuntungan mereka sendiri.
Banyak orang percaya, keberuntungan sangat mempengaruhi kesuksesan. Namun, tidak ada yang pernah tahu, bahwa keberuntungan sebetulnya juga dapat dipersiapkan. Keberuntungan sangat dekat dengan kesempatan. Untuk itu ajari anak untuk selalu siap pada setiap kesempatanyang ia tunggu.
Tetap yakin pada ide yang ia miliki meski tidak ide tersebut tidak memberikan gambaran hasil yang pasti (ingat: analogi pelari marathon). Dukung dan dorong ia terus mewujudkan cita-citanya.
Belajar Bisnis Lewat Monopoli
Tidak hanya seru dan mengasikkan, bermain monopoli bisa mengajarkan dasar-dasar keuangan bisa kepada anak dengan cara yang jauh dari membosankan. Bahkan Journal of College Teaching and Learning 4, memuat studi Shanklin, SB dan C. Ehlen pada tahun 2007, dimana permainan Monopoli digunakan untuk mengajarkan para mahasiswa tentang prinsip keuangan. Jadi lupakan dulu permainan elektronik dan digital, ajak si kecil duduk bersama dan mulailah mengocok dadu!
