Mainan Anak

18 Permainan tradisional anak-anak Indonesia

mainan anak tradisional

Permainan tradisional anak-anak Indonesia kini mulai ditinggalkan. Boleh dibilang permainan anak tersebut kini jarang atau bahkan tidak dikenal lagi oleh anak-anak. Karena anak-anak sekarang hampir seluruhnya telah terbius oleh permainan elektronik yang umumnya dimainkan di dalam rumah.

Kemajuan teknologi permainan anak-anak dan komputer serta berkurangnya lahan terbuka telah mengubah pola bermain anak-anak.  Apalagi anak-anak masa kini yang mulai disebut generasi native digital, tentu sudah sangat jarang mengenal permainan tradisional.

Padahal jika kita pelajari secara kejiwaan, permainan anak-anak tempo dulu sarat dan kaya akan unsur imajinasi, kerjasama dan pertemanan yang berpotensi membentuk kepedulian sosial, kepekaan sosial dan kecerdasan bagi sang anak. Berikut adalah beberapa permainan tradisional anak-anak tempo dulu yang sangat digemari :

Bola Bekel

Permainan bola bekel atau dalam bahasa Jawa, permainan ini biasa disebut bekelan adalah permainan dengan alat yang terbuat dari bahan karet berukuran bola pingpong. Anak bola bisa berupa kulit lokan atau logam yang sudah dibentuk dengan ukuran tertentu. Anak bola biasanya berjumlah genap, yaitu 4, 6, atau 8. Permainan bola bekel digemari oleh anak perempuan. Cara memainkannya adalah, anak bola digenggam menjadi satu, kemudian bola dilempar dulu setinggi 30 cm. Setelah bola turun dan memantul, anak bola dilepas dalam posisi acak. Anak bola kemudian diambil satu per satu, dua-dua, tiga-tiga dan seterusnya sampai habis.

Congklak

mainan anak tradisionalPermainan congklak dilakukan oleh dua orang. Dalam permainan mereka menggunakan papan yang dinamakan papan congklak dan 98 (14 x 7) buah biji yang dinamakan biji congklak atau buah congklak . Biasanya biji congklak menggunakan sejenis cangkang kerang dan jika tidak ada, menggunakan biji-bijian dari tumbuh-tumbuhan.

Pada papan congklak terdapat 16 buah lobang yang terdiri atas 14 lobang kecil yang saling berhadapan dan 2 lobang besar di kedua sisinya. Setiap 7 lobang kecil di sisi pemain dan lobang besar di sisi kananya dianggap sebagai milik sang pemain.

Pada awal permainan setiap lobang kecil diisi dengan tujuh buah biji. Dua orang pemain saling berhadapan dan salah satu pemain yang memulai dapat memilih lubang yang akan diambil dengan meletakkan satu biji congklak ke lubang kecil dari kanan ke kiri hingga seterusnya. Bila biji habis di lubang kecil yang berisi biji lainnya, maka dapat mengambil biji-biji tersebut dan melanjutkan mengisi.

Bila habis di lubang besar miliknya, maka dapat melanjutkan dengan memilih lubang kecil di sisinya.Bila habis di lubang kecil yang tidak ada biji tepat di lubang kecil sisinya, maka harus berhenti dan mengambil seluruh biji di sisi yang berhadapan atau sisi lawan. Namun bila berhenti di lubang kosong di sisi lawan maka ia berhenti dan tidak mendapatkan apa-apa. Permainan dianggap selesai bila sudah tidak ada biji lagi yang dapat diambil (seluruh biji ada di lubang besar kedua pemain). Pemenangnya adalah yang mendapatkan biji terbanyak.

Gatrik

Permainan dimainkan oleh dua orang atau dua regu yang beranggotakan beberapa orang. Alat yang dimainkan adalah tongkat pemukul terbuat dari kayu dan potongan kayu sepanjang seperempat tongkat pemukul, yang biasa disebut anak gatrik. Anak gatrik diletakkan dilubang miring dan sempit dengan setengah panjangnya menyembul di permukaan tanah.

Ujung anak gatrik dipukul dengan tongkat pemukul. Anak gatrik kembali dipukul sejauh-jauhnya ketika terlontar ke udara. Bila anak gatrik tertangkap lawan, permainan dinyatakan kalah. Bila tidak tertangkap, jarak antara lubang dan tempat jatuhnya dihitung untuk menentukan pemenangnya.

Permainan Benteng

Permainan Benteng adalah permainan yang dimainkan oleh dua grup, masing- masing terdiri dari 4 sampai dengan 8 orang. Masing-masing grup memilih suatu tempat sebagai markas, biasanya sebuah tiang, batu atau pilar sebagai benteng.

Tujuan utama permainan ini adalah untuk menyerang dan mengambil alih benteng lawan dengan menyentuh tiang atau pilar yang telah dipilih oleh lawan dan meneriakkan kata benteng. Kemenangan juga bisa diraih dengan menawan seluruh anggota lawan dengan menyentuh tubuh mereka. Untuk menentukan siapa yang berhak menjadi penawan dan yang tertawan ditentukan dari waktu terakhir saat si penawan atau tertawan menyentuh benteng mereka masing- masing.

Kasti

Kasti atau Gebokan merupakan sejenis olahraga bola. Permainan yang dilakukan 2 kelompok ini menggunakan bola tenis sebagai alat untuk menembak lawan dan tumpukan batu untuk disusun. Siapapun yang berhasil menumpuk batu tersebut dengan cepat tanpa terkena pukulan bola adalah kelompok yang memenangkan permainan.

Pada awal permainan, ditentukan dahulu kelompok mana yang akan menjadi penjaga awal dan kelompok yang dikejar dengan suit. Kelompok yang menjadi penjaga harus segera menangkap bola secepatnya setelah tumpukan batu rubuh oleh kelompok yang dikejar.Apabila bola berhasil menyentuh lawan, maka kelompok yang anggotanya tersentuh bola menjadi penjaga tumpukan batu. Kerjasama antaranggota kelompok sangat dibutuhkan seperti halnya olahraga softball atau baseball.

Paciwit-ciwit Lutung

Permainan ini dilakukan oleh 3 – 4 orang anak, baik anak perempuan maupun lelaki. Setiap pemain berusaha saling mendahului mencubit (nyiwit) punggung tangan diurutan teratas sambil melantunkan
kawih sebagai berikut : Paciwit-ciwit lutung, si Lutung pindah ka tungtung. Paciwit-ciwit Lutung, si Lutung pindah ka tungtung.

Pada umumnya, tidak ada pihak yang dinyatakan menang atau kalah. Jadi, jenis permainan ini semata- mata dilakukan hanya untuk bersenang-senang dan mengisi waktu pada malam terang bulan.

Perepet Jengkol

Permainan ini dilakukan oleh 3 – 4 anak perempuan atau lelaki. Pemain berdiri saling membelakangi, berpegangan tangan dan salah satu kaki saling berkaitan di arah belakang.

Dengan berdiri dengan sebelah kaki, pemain harus menjaga keseimbangan agar tidak terjatuh, sambil bergerak berputar kea rah kiri atau kanan menurut aba-aba si dalang , yang bertepuk tangan sambil melantunkan kawih sebagai berikut : Perepet jengkol jajahean, kadempet Kohkol jejereten.
Tidak ada pihak yang dinyatakan menang atau kalah dalam permainan ini. Jadi, jenis permainan ini hanya dimainkan untuk bersenang-senang pada saat terang bulan.

Oray-Orayan

Permainan ini dimainkan beberapa anak perempuan maupun lelaki di lapangan terbuka. Para pemain saling memegang ujung baju bagian belakang teman di depannya untuk membentuk barisan panjang.
Pemain terdepan berusaha menangkap pemain yang paling belakang yang akan menghindar, sehingga barisan bergerak meliuk-liuk seperti ular, tetapi barisan itu tidak boleh terputus.

Sambil bermain, pemain melantunkan kawih sebagai berikut : Orany-orayan luar leor ka sawah, Tong ka sawah parena keur sedeng beukah. Orang-orayan luar leor ka kebon,Tong ka kebon aya barudak keur ngangon.

Sondah

Permainan ini pada umumnya dimainkan oleh anak perempuan. Pola gambar berbentuk kotak-kotak berpalang dibuat di tanah. Setiap pemain memegang sepotong pecahan genteng atau batu pipih, yang kemudian dilemparkan ke dalam kotak permainan. Pemain melompat-lompat dari kotak ke kotak berikutnya.

Kotak yang berisi pecahan genting tidak boleh diinjak. Pemain dinyatakan kalah jika menginjak garis kotak atau bagian luar kotak. Pemain pertama disebut mi-hiji, kedua mi-dua, ketiga mi-tilu dan seterusnya.

Dor Tap

Dor Tap merupakan permainan yang mirip dengan Petak Umpet namun dimainkan oleh 2 kelompok. Kelompok yang lebih dulu berhasil menyebut nama lawan yang bersembunyi dapat diartikan bahwa lawan tersebut terkena tembakan. Permainan berakhir jika salah satu kelompok sudah habis tertembak.

Galah Asin

Galah Asin atau di daerah lain disebut Galasin atau Gobak Sodor adalah sejenis permainan daerah dari Indonesia. Permainan ini adalah sebuah permainan grup yang terdiri dari dua grup, di mana masing-masing tim terdiri dari 3- 5 orang. Inti permainannya adalah menghadang lawan agar tidak bisa lolos melewati garis ke baris terakhir secara bolak-balik dan untuk meraih kemenangan seluruh anggota grup harus secara lengkap melakukan proses bolak-balik dalam area lapangan yang telah ditentukan.

Permainan ini biasanya dimainkan di lapangan bulu tangkis dengan acuan garis-garis yang ada atau bisa juga dengan menggunakan lapangan segiempat dengan ukuran 9 x 4 m yang dibagi menjadi 6 bagian. Garis batas dari setiap bagian biasanya diberi tanda dengan kapur dan anggota grup yang mendapat giliran untuk menjaga lapangan ini terbagi dua, yaitu anggota grup yang menjaga garis batas horisontal dan garis batas vertikal.

Bagi anggota grup yang mendapatkan tugas menjaga garis batas horisontal, akan berusaha untuk menghalangi lawan yang juga berusaha untuk melewati garis batas yang sudah ditentukan sebagai garis batas bebas.Bagi anggota grup yang mendapatkan tugas untuk menjaga garis batas vertikal (umumnya hanya satu orang), maka orang ini mempunyai akses untuk keseluruhan garis batas vertikal yang terletak di tengah lapangan. Permainan ini sangat mengasyikkan sekaligus sangat sulit karena setiap orang harus selalu berjaga dan berlari secepat mungkin jika diperlukan untuk meraih kemenangan.

Gasing

Gasing adalah mainan yang bisa berputar pada poros dan berkesetimbangan pada suatu titik. Gasing merupakan mainan tertua yang ditemukan di berbagai situs arkeologi dan masih bisa dikenali. Selain merupakan mainan anak-anak dan orang dewasa, gasing juga digunakan untuk berjudi dan ramalan nasib.

Sebagian besar gasing dibuat dari kayu, walaupun sering dibuat dari plastik, atau bahan-bahan lain. Kayu diukir dan dibentuk hingga menjadi bagian badan gasing. Tali gasing umumnya dibuat dari nilon, sedangkan tali gasing tradisional dibuat dari kulit pohon. Panjang tali gasing berbeda-beda bergantung pada panjang lengan orang yang memainkan.

Permainan Kelereng

Bola kecil dari kaca marmer ini dikenal dengan nama-nama berbeda di masing-masing daerah, yaitu antara lain gundu, guli, keneker, thes dan kelici. Selain ukurannya yang bermacam-macam, kelereng juga memiliki warna yang sangat variatif.

Untuk bermain kelereng, anak-anak kecil harus belajar menjentikkan kelereng dengan jari telunjuk. Caranya, jempol dan telunjuk tangan kiri memegang kelereng sebagai bidikan, kelingking tangan kiri menyentuh tanah sebagai pijakan, jempol dan telunjuk tangan kanan membentuk huruf O di mana jempol sebagai penahan dan telunjuk sebagai penembak, setelah dibidik jentikkan jari telunjuk untuk menembak kelereng lawan.

Permainan Lompat Tali (Lompat Karet)

Permainan lompat tali adalah permainan yang menyerupai tali yang disusun dari karet gelang, permainan tersebut merupakan permainan yang terbilang sangat populer sekitar tahun 70-an sampai 80-an, saat “keluar main” di sekolah dan setelah mandi sore di rumah.

Sederhana tapi bermanfaat, bisa dijadikan sarana bermain sekaligus olahraga. Tali yang digunakan terbuat dari jalinan karet gelang yang banyak terdapat di sekitar kita. Cara bermainnya bisa dilakukan perorangan atau kelompok, jika hanya bermain seorang diri biasanya anak akan mengikatkan tali pada tiang atau apa pun yang memungkinkan lalu melompatinya. Jika bermain secara berkelompok biasanya melibatkan minimal tiga anak, dua anak akan memegang ujung tali, satu dibagian kiri, satu lagi dibagian kanan, sementara anak yang lainnya mendapat giliran untuk melompati tali.

Tali direntangkan dengan ketinggian bergradasi, dari paling rendah hingga paling tinggi. Yang pandai melompat tinggi, dialah yang keluar sebagai pemenang. Sementara yang kalah akan berganti posisi menjadi pemegang tali.

Layang-layang

Terdapat berbagai tipe permainan layang-layang. Yang paling umum adalah layang-layang hias dalam bahasa Betawi disebut koang dan layang-layang aduan atau laga. Terdapat pula layang-layang yang diberi sendaringan yang dapat mengeluarkan suara karena hembusan angin. Layang-layang laga biasa dimainkan oleh anak-anak pada masa pancaroba karena biasanya kuatnya angin berhembus pada masa itu.

Di beberapa daerah di Indonesia, layang-layang dimainkan sebagai bagian dari ritual tertentu, biasanya terkait dengan proses budidaya pertanian. Layang-layang paling sederhana terbuat dari helai daun yang diberi kerangka dari bambu dan diikat dengan serat rotan. Layang-layang semacam ini masih dapat dijumpai di Sulawesi. Diduga pula, beberapa bentuk layang-layang tradisional Bali berkembang dari layang-layang daun karena bentuk ovalnya yang menyerupai daun.

Di Jawa Barat, Lampung dan beberapa tempat di Indonesia ditemukan layang-layang yang dipakai sebagai alat bantu memancing. Layang-layang ini terbuat dari anyaman daun sejenis anggrek tertentu, dan dihubungkan dengan mata kail. Di Pangandaran dan beberapa tempat lain, layang-layang dipasangi jerat untuk menangkap kalong atau kelelawar.

Permainan Petak Umpet

Permainan Petak Umpet biasanya dimainkan pada waktu malam hari, meskipun kadang ada juga yang main Petak Umpet di siang hari. Sebelum dimulai permainan, beberapa pemain akan melakukan “Hompimpa” untuk menentukan siapa yang bertugas mencari teman-temannya yang ngumpet. Pemain yang disebut “kucing” ini akan menghadap tembok atau pohon sambil memejamkan mata dan menghitung sampai sepuluh sementara teman-temannya berlarian mencari tempat persembunyian.

Tembok atau pohon itu biasanya juga menjadi titik pertahanannya. Setelah hitungan kesepuluh, si kucing akan bergerilya menangkap teman-temannya yang bersembunyi.

Menariknya, selain bertugas menangkap teman-temannya yang bersembunyi, si kucing juga harus menjaga titik pertahanannya.Jika berhasil menangkap temannya, si kucing akan menyebut nama temannya tersebut. Yang lebih seru lagi, jika selama masa pencariannya tersebut ada teman lain yang berhasil menyentuh titik pertahanannya maka semua teman yang sudah ditangkap akan bisa terbebas lagi dan permainan dimulai dari awal lagi.

Permainan Petak Umpet selesai bila semua teman yang bersembunyi sudah ditemukan. Selanjutnya, teman yang pertama kali ditemukan akan menjadi kucing berikutnya.

Egkrang

Permainan egkrang mengandaikan si pemakai atau relasinya lebih tinggi posisi tubuh diluar ukuran tinggi manusia. Bahan yang dipakai sebagai egrang adalah bambu, yang dibuat menyerupai tangga tetapi tangganya hanya satu. Egrang bentuknya bisa pendek tetapi bisa pula tinggi. Yang pasti, bermain egrang, menempatkan posisi tubuh menjadi jauh lebih tinggi dari tubuh yang sebenarnya.

Pemain egrang memakai egrang kakinya dinaikan di atas satu tangga, untuk kemudian berjalan. Jadi, pemain egrang naik diatas bambu yang dibuat sebagai jenis mainan dan kemudian berjalan kaki.

Cublak-Cublak Suweng

Permainan cublak cublak suweng berkisar antara 5-7 orang dengan umur berkisar 6-14 tahun. Bagi yang masih berumur 6 – 9 tahu adalah masih belajar, sedangkan bagi yang berumur 10 – 14 tahun adalah melatih adik-adiknya yang masih kecil. Permainan Cublak-cublak Suweng memerlukan perlengkapan seperti suweng (subang).

Pada awal permaianan beberapa orang berkumpul dan menentukan salah satu dari mereka untuk menjadi Pak Empo. Biasanya pengundiannya melalui pingsut. Setelah ada yang berperan sebagai pak Empo. Maka mereka semua duduk melingkar. Sedangkan Pak Empo berbaring telungkup di tengah- tengah mereka. Masing-masing orang menaruh telapak tangannya menghadap ke atas di punggung pakEmpo.

Salah seorang dari mereka mengambil kerikil atau benda (benda ini dianggap sebagai anting). Lalu mereka semua bersama-sama menyanyikan cublak-cublak suweng sambil memutar kerikil dari telapak tangan yang satu ke yang lainnya. begitu terus sampai lagu tersebut dinyanyikan beberapa kali (biasanya 2-3 kali).

Setelah sampai di bait terakhir “Sir-sir pong dele gosong” pak Empo Bangun dan pemain lainnya pura- pura memegang kerikil. Tangan kanan dan kiri mereka tertutup rapat seperti menggenggam sesuatu.

Hal ini untuk mengecoh pak Empo yang sedang mencari ”suwengnya”. Masing-masing pemain mengacungkan jari telunjuk dan menggesek-gesekkan telunjuk kanan dan kiri (gerakannya) persis seperti orang mengiris cabe. Mereka semua tetap menyanyikan Sir-sir pong dele gosong secara berulang-ulang sampai pak Empo menunjuk salah seorang yang dianggap menyembunyikan anting.

Ketika pak Empo salah menunjuk maka permainan dimulai dari awal lagi (pak Empo berbaring). Dan ketika pak Empo berhasil menemukan orang yang menyembunyikan antingnya maka orang tersebut berganti peran menjadi pak Empo. Permainan selesai ketika mereka sepakat menyelesaikannya.

“Cublak cublak suweng, Suwenge tinggelenter mambu ketundung gudhel, pak Empo lera lere, sopo ngunyu ndelek ake, sir sirpong dele kopong, sir sirpong dele kopong “

3 Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.


Mom Life

Kesalahan yang Tak Sadar Bunda Lakukan, yang Berpotensi Gagalkan Program ASI Eksklusif

Idealnya, bayi harus diberikan ASI eksklusif semenjak lahir sampai enam bulan pertama hidupnya. Hanya saja, banyak hal yang bisa membuat pengalaman ASI eksklusif tiap ibu dan anak jadi berbeda-beda. Mungkin ada yang lancar-lancar saja, tapi ada juga yang merasa kesulitan saat menyusui buah hatinya.

Kalau Bunda masuk kategori kedua, coba renungkanlah sejenak, jangan-jangan ada beberapa hal yang selama ini Bunda lakukan dan tak sadar sebenarnya hal itu menggagalkan program ASI eksklusif yang sedang Bunda jalankan…

Apabila Anda masuk ke dalam kategori kedua, coba renungkan dulu sejenak. Jangan-jangan, beberapa hal yang  selama ini bunda lakukanlah penyebabnya.

Tanpa Sadar, Bunda Sering Mengoleskan Madu di Bibir Bayi

Banyak Bunda meyakini kalau mengoleskan madu di bibir bayi dapat memerahkan warna bibirnya atau mengatasi bibir bayi yang kering. Namun hal ini tanpa disadari hal ini justru bisa membuat program ASI eksklusif gagal lho Bun!

Begini, ASI eksklusif artinya Bunda harus memberikan ASI saja ke bayi selama enam bulan. Bahkan, pemberian air putih saja tidak diperbolehkan. Hal yang masih boleh diberikan pada bayi selama ASI eksklusif adalah seperti obat-obatan, vitamin, atau mineral tetes.

Bunda Terlalu Sering Memberikan ASI dari botol

Banyak Bunda terutama yang harus bekerja akhirnya harus memberikan ASI perah lewat botol supaya anak mereka tetap bisa mendapatkan ASI eksklusif. Bun, pemberian ASI terus-terusan dengan botol  bisa membuat si kecil mengalami bingung puting atau kondisi dimana bayi jadi sukar mengenali puting payudara ibunya sehingga menolak saat diberikan ASI.

Bun, Kalau dari Bundanya Sering Berpikir bahwa ASI yang dikeluarkan Terlalu Sedikit, Ini pun Berdampak pada Pemberian ASI Eksklusif Juga Loh…

Nah, ternyata pikiran pun dapat berpengaruh pada produksi ASI kalau ibu terus-terusan berpikir kalau ASI yang Bunda produksi ternyata sedikit atau tidak lancar, hal ini tak menutup kemungkinan kalau akhirnya ASI yang Bunda keluarkan pun sesuai dengan sugesti Bunda. Jadi Bun, daripada sugesti yang tidak baik, lebih baik coba terus optimis yuk supaya program ASI eksklusif tetap berjalan dengan lancar.

Stres karena  Bunda terus berpikir produksi ASI-nya sedikit dapat membuat pelepasan hormon kortisol yang merangsang produksi ASI terhambat. Hal ini akhirnya bisa membuat produksi ASI dapat terganggu dan menjadi sedikit. Jadi, sebisa mungkin kurangi dan atasi stress yang Bunda rasakan ya.

Program Diet yang Bunda Lakukan Pun Bisa Jadi Pemicunya

Setelah melahirkan, tentu Bunda ingin mendapatkan berat badannya kembali. Hal ini mendorong ibu untuk membatasi makan atau melakukan Bunda saat menyusui. Padahal selama masa menyusui, Bunda diharapkan bisa mengasup banyak makanan bergizi seimbang agar produksi ASI tetap terjaga. Kalau diet sampai mengganggu produksi ASI, tentu hal ini dapat menghambat pemberian ASI eksklusif ke bayi selama enam bulan ke depan lho Bun.

Bunda Menggunakan KB dalam Kurun Waktu yang Terlalu Cepat

Setelah melahirkan bayi, tentu Bunda belum siap untuk hamil lagi. Hal ini membuat Bunda akhirnya memutuskan untuk segera memasang kontrasepsi supaya tidak kebobolan hamil. Tapi Bun, memakai alat kontrasepsi terlalu cepat justru dapat menghambat produksi ASI. Beberapa alat kontrasepsi tertentu, seperti IUD dan pil KB, dilaporkan dapat mengganggu produksi hormon yang merangsang produksi ASI.

 

3 Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.


Sponsored Content

Menjadi Ibu Tanpa Harus Kehilangan Jati Diri Setelah Melahirkan Si Buah Hati

Tadinya bunda mungkin berpikir, jika berbagai persoalan saat hamil akan usai ketika si kecil lahir. Padahal faktanya tidaklah demikian, pasca melahirkan mau tak mau kita memang harus beradaptasi. Apalagi jika ini adalah pengalaman pertama, berbagai macam keluhan dan rasa tak percaya mungkin masih akan sering bunda rasakan.

Bahkan berdasarkan data yang didapat dari Boldsky, hampir 75 persen perempuan mengalami postpartum blues, yakni semacam perubahan suasana hati, depresi, kelesuan, lekas marah, frustrasi, insomnia, menangis, dan berbagai macam gejala tertentu lainnya.

Ini adalah sesautu yang wajar tentunya, sebab selain rasa bahagia karena kini sudah bisa melihat sang anak di pangkuan kita, ada hal-hal lain yang juga perlu dipertimbangkan sebagai ibu muda yang baru saja melahirkan. Bagaimana kita akan tetap jadi diri sendiri, atau berubah jadi orang asing yang mungkin tak bisa kita kenali.

Menerima Masukan dari Banyak Orang Itu Wajar, Tapi Bunda Boleh Memilah Mana Yang Prioritas

prioritas

“Waktu ibu dulu, menyusui cukup dengan begini, tidak perlu begitu” atau “Kalau sekarang harus begitu, jangan begitu”.

Tak hanya faktor ekonomi dan situasi yang sudah berubah, ada berbagai macam hal lain yang memang tak bisa kita samakan dalam hal mengurus anak. Seba biar bagaimanapun setiap anak datang dengan pembawaan yang berbeda. Barangkali apa yang dikatakan oleh ibu kita berlaku pada zamannya, namun tak selalu bisa diterapkan untuk si kecil yang lahir di era sekarang.

Semua masukan jelas baik, biar bagaimanapun mereka opini yang mereka berikan wajib dihargai. Namun menjadi seorang ibu, bunda tak harus mendengarkan semuanya. Bijaklah dalam hal memilah-milah informasi yang ada, dan sesuaikan dengan kondisi si kecil pula. Sebab seorang ibu, pasti tahu yang terbaik untuk anaknya.

Wajar Kalau Bunda Merasa Gundah, Sebab Ini Jadi Peran Baru yang Belum Pernah Ada Sebelumnya

gundah

Lupakan dulu foto-foto manis dari wajah sumringah ibu-ibu muda yang sering bunda lihat di sosial media. Sebab dibalik itu semua ada berjuta-juta kekhawatiran yang kadang tak bisa dijelaskan.
Bahkan berdasarkan sebuah riset, perempuan sekarang banyak mengalami kesulitan setelah melahirkan. Dengan catatan, ada sekitar 52% mengaku merasa kehilangan identitas diri setelah melahirkan, 55% mengakui bahwa mereka tidak terbiasa dengan fakta bahwa mereka sudah tidak bisa lagi keluar kapan saja, dan 24% berkata bahwa menyusui adalah sebuah tantangan.

Namun menariknya, ada sekitar 8 dari 10 ibu juga mengatakan bahwa mempunyai anak adalah ‘hal terbaik yang pernah mereka lakukan’, dengan kata lain aspek positif dari menjadi ibu jauh melebihi aspek negatif. Maka saat ini, sesuatu yang jauh lebih penting adalah bagaimana kita tetap menjadi diri sendiri dengan status baru sebagai ibu.

Situasi yang Tak Lagi Sama, Mengubah Kita Selalu Berusaha Untuk Jadi Ibu yang Sempurna

ibu sempurna

Beberapa saat setelah menjadi ibu, ada banyak hal yang tak lagi bisa kita lakukan seorang diri. Bahkan kerap membuat kita merasa telah bersalah pada pasangan, hanya karena tak lagi bisa menyiapkan sarapan, hingga pernah merasa sedih jika suatu kali emosi tak bisa diatasi. Tak perlu merasa khawatir secara berlebihan, sebab ini semua adalah sesuatu yang wajar bun.

Tetap lakoni semua hal semampu yang kita bisa, dengan tetap memastikan bahwa hal tersebut adalah sesuatu yang terbaik dari segala yang ada. Masa-masa ini memang sering membuat gundah, namun juga membuat kita belajar setiap harinya.

Banyak Hal yang Mesti Dipertimbangkan, Salah Satunya Destinasi Tujuan Saat Ingin Bepergian

destinasi

Ruang lingkup yang baru, jelas membawa kita pada aktivitas yang baru pula. Bunda tak lagi bisa bepergian keluar meski hanya bertemu teman, hingga mengontrol asupan makanan yang jelas berpengaruh pada kesehatan, hingga kegiatan lain yang harus dilakukan demi mendukung pengetahuan agar menjadi orangtua yang baik untuk dia yang tersayang.

Dan tempat bepergian jadi sesuatu yang memang wajib untuk dipikirkan. Katakanlah bunda dan keluarga berencana akan menghabiskan akhir pekan di luar bersama keluarga. Tak hanya jenis makanan, dan posisi tempatnya saja. Hal lain yang kadang harus diperhatikan jelas situasi tempat dan fasilitas yang disajikan pula. Perkara seperti ini jadi salah satu contoh sederhana yang memang harus kita pertimbangkan, ketika sudah menjadi orangtua.

Untuk Itu Buba and Bump Hadir Sebagai Destinasi yang Nampaknya Patut Untuk Dikunjungi

launching buba

Banyak dari bunda mungkin masih merasa kebingungan, tentang tempat asik yang akan menjawab semua keresahan. Tapi berita baiknya, saat ini ada tempat pilihan yang bisa jadi destinasi All in one untuk bunda, keluarga dan si kecil tentunya yakni Buba and Bump Jakarta.

Hadir sebagai jawaban atas keresahan yang mungkin selama ini bunda rasakan ketika menjadi ibu mulai kehamilan hingga pasca melahirkan, Buba and Bump jadi satu-satunya tempat yang memberikan kenyamanan dan edukasi mengenai 1000 hari pertama si kecil. Sebab di sini, bunda juga menemukan berbagai macam workshop edukasi untuk calon ibu, orang tua, bayi, dan balita.

Bahkan fasilitas yang tersedia pun kian beragam, mulai dari kamar nursery untuk ibu dan bayi, area bermain untuk bayi dan balita, kafe sehat untuk orang dewasa dan anak-anak, hingga toko bayi premium.

Dan Tak Berhenti Di situ Saja, Di sini Bunda dan Si Kecil Bisa Belajar dan Menikmati Waktu Bersama Keluarga Seperti Di rumah

seperti di rumah

Tak bisa dipungkiri memang jika rumah jadi satu-satu tempat yang akan membuat kita merasa nyaman dan aman selama beraktivitas seharian. Akan tetapi biar bagaimanapun, sesekali kebosanan pasti akan ada.

Hal itu pulalah yang mendasari ketiga founder yakni Priscilla Angriawan, Kimberly Sarah Yo, dan Cynthia Larasati untuk mendirikan Buba and Bump untuk para ibu dan keluarga. Karena Buba and Bump ingin menjadi partner yang melengkapi dan mempersiapkan para ibu dengan semua pengetahuan yang sedang butuhkan untuk memasuki masa-masa menjadi ibu.

Untuk itu ada berbagai macam kelas yang tersedia, dimulai dari Prenatal Yoga, Childbirth Education, Kelas Menyusui, dan Kelas Newborn Care yang diajarkan oleh Dokter dan instruktur yang sudah disertifikasi.

Dan tidak hanya itu, Buba and Bump juga menawarkan kelas bagi ibu dan orang tua untuk memperkuat ikatan antara buah hati dan orang tua seperti Music Engagement, Kelas Sensory, Kelas Mom & Baby Dance, Kids’ Yoga.

“Saya dulu bahkan sampai ke Singapur, demi belajar bagaimana jadi ibu yang baik untuk anak saya. Karena saya juga seorang ibu, jadi saya tahu bagaimana yang teman-teman butuhkan, seperti tempat pumping, makanan sehat, sampai tempat bermain untuk anak. Untuk itu Buba and Bump kami dirikan” kata Priscilla di acara pembukaan Buba and Bump, Jakarta pada Sabtu, 27 Januari 2018 lalu.

Sebab Bahagia Akan Semakin Sempurna Jika Si Kecil dan Keluarga Pun Turut Serta Bahagia

bahagia

Seperti yang tadi sudah disebutkan, Buba and Bump memang jadi destinasi All in One pertama yang akan memanjakan bunda dan si kecil bersama keluarga. Lupakan dulu janjian di mall dengan teman yang jelas akan membuat bunda kewalahan, sebab di sini bunda akan mendapatkan semua kebutuhan dalam satu lokasi.

produk bayi

Buba and Bump juga menyediakan produk-produk terbaik di pasaran, segala yang tersedia disini adalah produk yang telah dipilih secara seksama dan diberikan review positif oleh ibu-ibu lainnya. Pilihannya pun cukup beragam, mulai dari perawatan kulit bayi alami, pakaian buatan lokal yang unik, mainan edukatif hingga pompa payudara hospital grade dan masih banyak produk lainnya yang bermanfaat untuk 1000 hari pertama si kecil.

Menjadi ibu memang bukanlah peran yang mudah, namun Buba and Bump siap menemani bunda untuk menjalaninya agar lebih berwarna dan mudah #livingthemotherhood.

3 Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.


Mainan Anak

Supaya Tak Membahayakan Buah Hati, Bunda Jangan Asal Membelikan Mainan Untuk Anak

Mainan merupakan benda yang tidak bisa dilepaskan dari dunia anak-anak. Bahkan sebagian besar waktu anak dihabiskan untuk bermain. Meski begitu Bunda juga harus tahu bahwa tidak semua mainan aman untuk anak. Banyak mainan yang justru berbahaya untuk anak-anak.

Untuk itu, Bunda bisa memilihkan mainan yang memenuhi standar keamanan untuk anak-anak. Nah untuk menyiasati hal itu, Bunda bisa membelikan mainan yang aman untuk buah hati dengan karakteristik berikut ini.

Hal Pertama yang Harus Bunda Perhatikan Adalah Ukuran Mainan

Untuk Bunda yang memiliki bayi dengan usia dibawah 2 tahun, memperhatikan ukuran mainan adalah hal yang sangat penting. Pilihlah mainan dengan ukuran yang sedikit lebih besar, paling tidak memiliki diameter 3 cm dan panjang 6 cm agar mainan tersebut tidak tertelan oleh si kecil.

Bentuk Mainan Juga Tidak Boleh Diabaikan Ya Bun!

Bunda pun perlu menghindari mainan berbentuk koin, kelereng, ataupun bola-bolaan. Jenis mainan seperti ini rawan untuk dimasukan ke dalam mulut. Selain itu, jenis mainan seperti ini akan sangat membahayakan si kecil jika sampai tertelan.

Luangkan Waktu Untuk Membaca Aturan Penggunaan Mainan Anak

Biasanya pada mainan yang dijual di toko-toko khusus mainan anak terdapat aturan penggunaannya. Bacalah baik-baik aturan penggunaan tersebut. Jangan sampai Bunda salah dalam menggunakannya karena hal itu bisa membahayakan si kecil.

Setelah Itu Baca Petunjuk Rekomendasi Mainan Yang Tertera Pada Jenis Makanan Tertentu. Pastikan Si Kecil Telah Cukup Umur Ya Bun

Pada beberapa jenis mainan tertentu terdapat petunjuk rekomendasi mainan. Pada petunjuk rekomendasi mainan ini tertera usia anak yang sudah dan belum diperbolehkan untuk menggunakan mainan tersebut. Hal ini penting untuk diperhatikan agar tujuan dari pemberian mainan tersebut dapat tersampaikan.

Perhatikan Seluruh Bagian Mainan Dengan Cermat Dan Pastikan Tidak Menimbulkan Bahaya Bagi Si Kecil

Sebelum memutuskan untuk membeli jenis mainan tertentu, Bunda harus memperhatikan seluruh bagian dari mainan itu. Perhatikan dengan cermat apakah ada bagian-bagian yang memungkinkan untuk menimbulkan bahaya bagi si kecil atau tidak. Bukan hanya pada bagian luar saja, untuk memastikan keamanan dari mainan tersebut Bunda juga perlu memperhatikan hingga bagian-bagian terkecilnya.

Bila Bunda Ingin Memberikan Mainan Elektronik Untuk Si Kecil, Pastikan Baterai Yang Terdapat Di Dalamnya Telah Ditutup Dengan Benar

Saat ini banyak beredar jenis mainan elektronik. Kebanyakan jenis mainan seperti ini menggunakan baterai sebagai sumber energinya. Jika jenis mainan ini yang Bunda pilih, maka pastikan bahwa baterainya telah ditutup rapi dengan sekrup. Ini bertujuan agar si kecil tidak bisa membukanya. Perlu  Bunda tahu bahwa di dalam baterai terdapat bahan-bahan kimia yang sangat berbahaya bagi anak. Jika baterai tersebut mudah untuk dikeluarkan dihawatirkan akan diemut oleh si kecil dan ini sangat berbahaya.

Akan Lebih Baik Bila Bunda Membeli Mainan Untuk Si Kecil Di Authorized Toys Store

Authorized toys store adalah toko yang khusus menjual mainan anak. Toko yang resmi dan legal ini akan menaati standar mainan yang aman untuk anak. Jadi Bunda tak perlu lagi khawatir jika di dalam mainan tersebut mengandung material berbahaya. Dengan demikian, anak bisa bermain dengan riang, dan Bunda pun tetap tenang.

Untuk mengatahui Jenis Bahan Yang Digunakan Dalam Mainan, Bunda Bisa Membeli Mainan Yang Dilengkapi Dengan Kotak

Biasanya pada kotak mainan tertera berbagai jenis material yang digunakan dalam membuat mainan tersebut. Dengan demikian Bunda jadi tahu apakah mainan tersebut aman atau tidak untuk dimainkan anak. Hal ini tentu tidak akan Bunda dapatkan jika membeli mainan tanpa kotak. Namun, hal ini dapat diatasi dengan bertanya pada penjaga tokonya bila Bunda berbelanja di toko resmi.

Selalu Periksa Kondisi Mainan Setelah Digunakan Bermain Anak

Saat Bunda membantu si kecil untuk membereskan mainannya, lakukan pengecekan kondisi mainan tersebut. Pastikan mainan dalam kondisi yang aman. Tidak ada baut yang lepas dan tidak ada bagian mainan yang keluar. Hal ini sangat penting dilakukan Bun, sebab mainan yang tidak dalam kondisi semestinya bisa saja melukai si kecil.

Ternyata tidak semudah yang dibayangkan untuk memilihkan mainan si kecil. Ada hal-hal yang harus diperhatikan. Untuk itu, pilihlah mainan yang benar-benar aman untuk anak. Jangan sampai Bunda menuruti keinginan si kecil begitu saja tanpa memperhatikan keamanan mainan tersebut.

3 Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Most Share

To Top