Semua orang tentu ingin sehat. Namun seringkali tubuh harus merasakan kondisi drop, entah karena daya tahan tubuh yang menurun, atau memang ternyata ada penyakit yang harus didiagnosa. Seperti kata orang, sakit itu mahal. Karenanya, jangan sampai kita sakit. Di lain sisi, rasa sakit memang tak bisa diketahui dan datangnya pun tiba-tiba. Bahkan bisa saja seseorang mengalami kondisi di mana harus segera dibawa ke unit gawat darurat.
Tapi tahukan Bunda, ternyata saat Bunda atau anggota keluarga lainnya sakit, dan membawa diri ke rumah sakit di atas jam tiga sore, ada risiko yang harus ditanggung pasien lho Bun. Bahkan ada yang bilang kalau pergi ke rumah sakit di atas jam tiga sore bisa sangat berbahaya. Kenapa demikian? Berikut ini paparannya, Bun.
Bertentangan dengan Ritme Sirkadian Tubuh
Ketika orang selesai makan siang, biasanya tubuh merasa lelah bahkan produktivitas pun menurun. Hal ini sudah menjadi ritme alami di tubuh kita, sehingga banyak orang cenderung merasa sedikit mengantuk sekitar jam 2 atau 3 pada sore hari.
“Beberapa budaya memiliki tidur siang, dan orang-orang menemukan bahwa mereka lebih mampu berkonsentrasi jika mereka mengambil waku istirahat setelah makan siang.” jelas Lara Sandon, RD, juru bicara American Dietetic Association.
Bahkan hal ini pun berlaku pada dokter dan perawat sehingga ketika mereka lelah di jam tersebut, hasilnya bisa menjadi merugikan pasien. Risiko salah diagnosis bisa saja terjadi.
Ahli Anestesi Rentan Melakukan Lebih Banyak Kesalahan
Bila Bunda hendak melakukan operasi, maka lakukan atau jadwalkan operasi sebelum jam dua sore ya Bun. Bila tak ingin terjadi bencana. Universitas di Duke meninjau sekitar 90.000 operasi rumah sakit menemukan bahwa ahli anestesi lebih mungkin membuat kesalahan selama prosedur yang dimulai pada jam 3 dan 4 sore.
Probabilitas kesalahan pada 9 pagi adalah 1% sementara pada jam 4 sore sebesar 4,2%. Probabilitas kesalahan anestesi yang merugikan pasien adalah 0,3% pada 8 pagi dan 1% pada jam 3 sore. Para peneliti mengaitkan kesalahan ini dengan ‘waktu rendah sirkadian siang hari’, yang menurunkan kewaspadaan dokter.
Pasien Bisa Saja Mendapat Resep Antibiotik yang Sejatinya Tak Perlu
Antibiotik bukanlah solusi untuk setiap penyakit, bahkan tak menutup kemungkinan salah memberi antibiotik justru menimbulkan banyak kerugian. Satu studi yang diterbitkan di JAMA Internal Medicine menemukan bahwa seiring berjalannya hari, dokter menjadi jauh lebih mungkin untuk meresepkan antibiotik sekalipun sejatinya pasien tak perlu mengonsumsi antibiotik ini.
“Karena efek kumulatif dari menangani banyak pasien mengurangi pengambilan keputusan dokter. Maka, jauh lebih mudah untuk menulis resep daripada memusingkan gejala pasien,” tulis Daniel H. Pink.
Lewat Jam Dua Siang adalah Waktu Terburuk untuk Medeteksi Kanker
Jam 3 sore memengaruhi baik rumah sakit maupun praktisi umum. Salah satu penelitian terhadap lebih dari 1.000 kolonoskopi menemukan bahwa dokter kurang cenderung mendeteksi polip, atau pertumbuhan kecil pada usus besar yang dapat berkembang menjadi kanker.
Ajaibnya, setiap jam yang berlalu menurunkan tingkat deteksi polip hingga 5%. Dengan kata lain, semakin sore kolonoskopi dilakukan, semakin besar kemungkinan adanya kesalahan mendeteksi, Bun.
Karyawan Rumah Sakit Rentan Lupa Mencuci Tangan Bila Sudah Siang Hari
Untuk masyarakat awam, pasti berpikir para praktisi kesehatan adalah kelompok terbesar yang peduli pada kebersihan tangan mereka. Namun satu studi tahun 2015 terhadap lebih dari 4.000 perawat menemukan bahwa mereka mencuci tangan kurang dari separuh waktu pada kewajiban profesionalnya. Terlebih lagi, sebesar 38% dari perawat lebih kecil untuk mencuci tangan di sore hari, Bun.
