Peran ibu dalam mendidik anak-anaknya sangat besar. Di tangan para ibu lah, nasib generasi penerus bangsa. karena itu cendekiawan BJ Habibie menekankan perlunya mendidik ibu rumah tangga agar mereka mampu memberikan kontribusi maksimal dalam keluarga, terutama mendidik anak.
Ibu Berjuang Tanpa Kenal Lelah
B.J. Habibie memembeberkan bagaimana perjuangannya dari nol hingga menjadi seorang presiden dan insyinyur di Jerman. Habibie mengaku, jika dirinya melanjutkan sekolah ke Jerman dari biaya sendiri, bukan dari bantuan dari pemerintah.
“Ibu yang menjadi semangat saya untuk segera lulus dari sekolah di Jerman. Ibu juga yang berjuang tanpa kenal lelah untuk menyekolahkan anak-anaknya,” jelasnya.
Habibie menambahkan, ibu R.A. Tuti Marini Puspowardojo harus berjuang sendirian membesarkan anak-anaknya setelah ayahnya meninggal dunia. Ia juga mengakui, jika tanpa perjuangan ibunya, ia tidak akan bisa mencapai apa yang diperolehnya saat ini. Karena itu ia sangat menghormati ibunya.
“Meski harus berjuang namun ibu tidak pernah menyerah untuk menepati janjinya kepada almarhum ayah, agar anak-anaknya tetap bisa mendapatkan pendidikan yang layak,” imbuhnya.
Seorang Ibu harus mempunyai pengetahuan
“Pesantren dan lembaga pendidikan lainnya harus membantu para ibu rumah tangga supaya memperoleh pengtahuan yang memadai untuk memintarkan keluarganya,” kata mantan Presiden RI tersebut pada acara Talkshow bertema “Mendidik dengan Hati” yang digelar dalam rangka puncak perayaan Ultah Yayasan Al Firdaus di The Sunan Hotel, Sabtu (30/3).
Mengingat penting dan strategisnya peran seorang perempuan dalam mendidik generasi penerus bangsa, ilmuwan konstruksi pesawat terbang ini tak setuju terhadap pengiriman tenaga kerja wanita (TKW) ke luar negeri guna memperoleh penghasilan.
Hal itu dinilainya memprihatinkan, karena ketika keluarga kehilangan peran seorang ibu di dalamnya, anak-anak ibarat kapal yang tak memiliki nahkoda dalam menjalankan pendidikannya.
Menurutnya, seorang ibu harus mempunyai pengetahuan yang memadai untuk memintarkan keluarganya. Dengan demikian proses pembelajaran dalam keluarga biusa berjalan baik.
