Kesehatan

Pentingnya Vitamin D untuk Pertumbuhan Anak, Apa Jadinya bila Anak Kekurangan Vitamin D dan Bagaimana Cara untuk Mengantisipasinya

Dalam masa pertumbuhannya, anak membutuhkan asupan nutrisi yang cukup untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangannya.  Kekurangan nutrisi bisa menimbulkan dampak negatif bagi pertumbuhan anak sehingga tidak berlangsung secara optimal.  Salah satu nutrisi penting yang harus dipenuhi pada masa pertumbuhan adalah Vitamin D.

Tahukah Anda bahwa asupan vitamin D yang kurang pada anak-anak bisa mempengaruhi perkembangannya di masa yang akan datang?  Mengingat pentingnya vitamin D untuk pertumbuhan anak, maka sebaiknya asupan vitamin D untuk anak selalu tercukupi.

Apa manfaat vitamin D untuk pertumbuhan anak?

Vitamin D sangat penting untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan anak, karena vitamin ini berperan dalam membantu penyerapan kalsium dan fosfor.  Dimana kalsium merupakan mineral yang dibutuhkan untuk pembentukan tulang dan gigi serta menjaganya agar tetap kuat.

Bukan hanya itu saja, vitamin D juga memiliki peran dalam menjaga sistem kekebalan tubuh, produksi insulin hingga pengaturan dan pertumbuhan sel.  Sejumlah penelitian bahkan menyebutkan bahwa asupan vitamin D yang cukup pada masa kanak-kanak akan menurunkan resiko mereka mengalami diabetes tipe 1.

Vitamin D juga memiliki kemampuan dalam mempengaruhi protein di otak, dimana protein ini diketahui berperan dalam proses pembelajaran dan memori, hingga kontrol motorik dan kemungkinan juga akan berpengaruh pada perilaku sosial.

Selain itu, berdasarkan hasil penelitian Dr. Augusto A. Litongua di Harvard Medical School, Boston disebutkan bahwa asupan vitamin D yang cukup bisa membantu meringankan serangan asma pada anak-anak.  Dimana kekurangan asupan vitamin D pada anak yang menderita asma akan memperburuk keluhan asma yang dialami.

Berapa jumlah asupan vitamin D yang dianjurkan untuk pertumbuhan anak?

Jumlah asupan vitamin D yang dianjurkan untuk bayi adalah 400 IU atau 10 mikrogram per hari dan bayi di atas 12 bulan adalah 600 IU atau 15 mikrogram per hari.  Dimana suplemen vitamin D pada bayi bisa diperoleh dari ASI dan dari berjemur di bawah sinar matahari untuk bayi dan anak-anak.  Waktu yang dianjurkan untuk berjemur adalah jam 7-8 pagi, dengan durasi 10-15 menit.  Sinar matahari pagi adalah sumber vitamin D yang akan merangsang tubuh dalam memproduksi vitamin D.  Yang perlu diingat adalah ketika sinar matahari terasa terik sebaiknya waktu berjemur dikurangi agar bayi tidak mengalami hipertemi atau peningkatan suhu tubuh.

Kekurangan vitamin D pada anak-anak

Asupan vitamin D yang tidak cukup pada anak-anak bisa mengakibatkan beberapa resiko di kemudian hari, diantaranya adalah:

  • Penyakit jantung
  • Tulang lunak
  • Rendahnya kolesterol baik (HDL) dan Hipertensi

Sedangkan defisiensi vitamin D pada bayi bisa meningkatkan resiko terjadinya rakhitis atau tulang lunak, infeksi pada saluran pernafasan hingga kemungkinan mengalami penyakit diabetes tipe 1.

Gejala kekurangan vitamin D pada anak

Rendahnya kadar vitamin D pada anak akan berakibat pada kekuarangan kalsium dan fosfor.  Sehingga tubuh akan memenuhi asupan kalsium dan mineral melalui penyerapan zat tersebut pada tulang, dan kepadatan tulang pun menjadi berkurang.  Akibatnya tulang akan mengalami pengeroposan, bahkan dalam kasus yang parah bisa menyebabakan rakhitis pada anak.  Adapun gejalanya adalah rasa nyeri pada tulang, bentuk gigi mengalami kelainan, kurang berenergi, struktur tulang dan otot menjadi lemah.  Biasanya pada tahap awal akan ditandai dengan gejala kejang dan kram pada kaki.  Adapun pada bayi yang kekurangan vitamin D, biasanya akan terlihat mengalami kesulitan saat duduk, merangkak atau berjalan.

Sumber vitamin D untuk memenuhi kebutuhan vitamin D pada anak

Sumber utama vitamin D adalah sinar matahari, karena tubuh hanya bisa memproduksi vitamin D jika kulit terkena sinar matahari.  Untuk mendapatkan asupan vitamin D yang maksimal, maka usahakan agar kulit terkena sinar matahari langsung.

Selain sinar matahari, asupan vitamin D juga bisa diperoleh dari sumber makanan berikut ini:

  • Ikan salmon
  • Ikan tuna
  • Yoghurt
  • Makarel
  • Kuning telur
  • Margarin
  • Keju
  • Minyak ikan Kod
  • Hati sapi, dll

Penting bagi orangtua untuk memastikan asupan vitamin D pada anak sudah tercukupi, namun demikian asupan vitamin D yang berlebihan juga tidak dianjurkan.  Karena berbeda dengan kelebihan vitamin C yang akan dikeluarkan melalui urine, maka kelebihan vitamin D justru akan disimpan dalam jaringan tubuh.  Akibatnya terlalu banyak kalsium yang diserap oleh tubuh, dan hal ini akan membuat kelebihan vitamin D tersebut disimpan di dalam tubuh sehingga bisa meningkatkan resiko kerusakan pada organ ginjal.

Mengingat pentingnya vitamin D untuk pertumbuhan anak, maka sebaiknya asupan vitamin ini selalu tercukupi dengan baik.  Karena kecukupan nutrisi pada anak di masa pertumbuhannya akan sangat berpengaruh pada kesehatannya di masa yang akan datang.  Pastikan anak Anda sudah terpenuhi kebutuhan gizinya, terutama untuk vitamin D yang sangat bermanfaat untuk menjaga kesehatan tulang dan gigi serta fungsi penting lainnya.

 

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Most Share

To Top