Pentingnya Melatih si Kecil Menghargai Perbedaan Fisik Antara Dirinya dan Orang Lain

Terkadang ketika berada di tempat umum atau di luar rumah dan bertemu dengan orang yang memiliki keterbatasan fisik, anak akan mengeluarkan komentar spontan dengan suara keras. Yang membuat orang tua jadi tidak enak terhadap orang yang memiliki keterbatasan fisik tersebut. Anak-anak yang pengetahuannya masih terbatas, tentu tidak berpikir apakah kata-kata yang ia ucapkan menyinggung perasaan orang lain atau tidak. Anak yang polos belum dapat menyaring perkataannya.

Pada rentang usia 4 tahun lebih, anak sudah dapat membandingkan apa yang dipunyai dirinya dan orang lain. Ketika melihat perbedaan yang ada pada orang lain, tidak sama dengan miliknya, tentu anak akan bertanya-tanya kepada orang tua. Mengapa, kok, beda dengan punyaku, ya? Kira-kira begitu celetukannya. Termasuk dalam urusan perbedaan fisik si anak dengan orang lain. Anak akan berkata “mengapa kakak itu pakai kursi roda?” atau “kenapa bapak itu menggunakan tongkat untuk berjalan?” Disinilah peran orang tua dalam menjelaskan perbedaan fisik pada sang anak sangat penting. Hal ini bertujuan agar anak lebih dapat menghargai perbedaan yang dipunyai masing-masing orang. Cara melatih si kecil supaya dapat menghargai perbedaan fisik antara dirinya dan orang lain adalah sebagai berikut.

1. Menanamkan pendidikan agama sedini mungkin

Pendidikan agama merupakan pondasi kehidupan sang anak. Jadi harus ditanamkan kuat sedini mungkin. Ketika melihat orang dengan keterbatasan fisik, orang tua harus dapat menjelaskan bahwa Tuhan menciptakan manusia dengan kelebihan dan kekurangan masing-masing. Buatlah anak paham bahwa kekurangan fisik orang lain bukan sesuatu yang menyedihkan dan patut menjadi bahan ejekan, semua tetap makhluk Tuhan yang harus dihargai. Berikan contoh pada anak, misalnya dari tayangan yang pernah dilihat anak di televisi, tentang orang yang tidak memiliki kedua tangan, namun orang tersebut mahir menggunakan kakinya untuk bermain alat musik gitar dan mengetik. Dengan demikian anak akan lebih memahami bagaimana harus bersikap terhadap orang dengan fisik yang berbeda darinya.

2. Lakukan permainan empati bersama buah hati

Tidak cukup hanya bicara atau memberi pengertian pada anak tentang bagaimana seharusnya bersikap kepada seseorang yang memiliki keterbatasan fisik. Namun harus praktek juga. Adakan permainan di mana anak berperan sebagai orang dengan keterbatasan fisik dan orang tua menjadi seorang dengan kondisi normal. Ketika anak sudah mengetahui sendiri bagaimana rasanya, mereka akan paham cara menghargai orang lain.

3. Ceritakan berbagai kisah inspirasi tentang orang dengan keterbatasan fisik yang bisa sukses

Ada banyak cerita yang bisa kita berikan kepada anak. Banyaknya orang dengan keterbatasan fisik yang bisa sukses dan berhasil dalam kehidupannya. Kekurangan fisik tidak pernah menghambat mereka. Memiliki kekurangan bukan berarti tidak bisa berbuat apa-apa, lho. Justru kadang orang-orang yang terbatas secara fisik lebih sukses dari orang yang normal. Dari berbagai cerita yang ia dengar, anak tentu akan lebih dapat menghargai orang yang berbeda darinya secara fisik.

4. Ajari anak pandai bersyukur

Saat bertemu dan melihat sendiri orang yang terbatas fisiknya, ajarkanlah anak untuk bersyukur dengan kondisinya. Katakan pada sang anak bahwa ia masih jauh lebih beruntung, maka anak harus dapat menjaga tubuhnya dengan baik, senantiasa menolong sesamanya, saling tolong menolong dengan orang lain.

5. Berani memberi pengaruh positif pada kawan-kawannya

Saat ada teman yang mengejek orang lain yang cacat fisik, anak harus berani memperingatkannya. Beritahu pada kawannya, dia harus bersikap baik pada semua orang. Anak juga harus dapat menjelaskan bahwa keterbatasan fisik yang dimiliki bukan merupakan bahan olokan. Karena setiap makhluk dilahirkan lengkap dengan kelebihan dan kekurangan.