Orangtua selalu mendambakan untuk memberikan segala hal terbaik untuk buah hati mereka. Alhasil, banyak orangtua yang sering memanjakan anak-anakk mereka karena terlalu banyak memberi bantuan di masa tumbuh kembang si kecil. Padahal, ada kalanya anak-anak perlu melakukan sesuatu berdasarkan intuisi mereka sendiri lho. Misalnya untuk lima hal ini, Bun
Biarkan Mereka Berjuang untuk Dirinya Sendiri
Direktur Center for Family Wealth di Merill Private Wealth Management, Matthew Wesley mengatakan, orangtua harus mengatur keseimbangan dukungan dan fungsi yang berlebihan. Ia berharap semua orangtua memahami kapan dapat membantu anak-anaknya dan kapan membiarkan anak-anaknya berjuang sendiri.
“Tugas terpenting mereka adalah mempersiapkan anak-anak untuk berkembang sendiri sebagai orang dewasa,” kata Matthew, dilansir dari Forbes. Bun, orangtua yang memberi fungsi terlalu berlebihan justru tak akan membuat anak-anaknya belajar mengenai kemampuan bertahan hidup dan menjadi sosok yang mandiri.
Misalnya, anak yang tidak belajar bagaimana mencari dan menghabiskan uang secara bijak akan cenderung menjadi orang dewasa yang tidak mandiri secara finansial. Anak-anak akan tumbuh jauh lebih baik ketika diberi tanggung jawab.
Ajari Si Kecil Tentang Uang, Sedini Mungkin
Sekalipun sistem pendidikan kian maju, anak-anak masih kurang pengajaran mengenai cara mengatur finansial pribadi. Padahal, hal semacam ini perlu untuk semua orang. Kontributor Forbes, H.V. MacArthur, yang menulis artikel ini, merasa cukup beruntung karena meskipun tidak lahir dari keluarga kaya, orangtuanya tidak lupa mengajarinya bagaimana membayar tagihan, mengatur kartu kredit, dan mengatur hal finansial lainnya. Sejak usia lima tahun, ia sudah diajari untuk mengatur uang keluar dan masuk.
Kelak ketika dewasa, anak-anak akan dengan mudah dapat mengatur kebutuhannya. Seperti MacArthur, ia kini tak kesulitan bila mendiskusikan soal keuangan. Untuk itu, orangtua pun perlu pemahami bahasa-bahasa finansial sehingga ilmu tersebut nantinya dapat dibagikan pada anak. Di lain sisi, mengajarkan soal finansial pada si kecil tak perlu menunggu sekolah mengajarinya pada anak. Mulailah dari rumah. Ajari anak sehingga ketika mereka dewasa kelak sudah terbiasa dengan pengaturan keuangan yang baik.
Berikan Ia Pinjaman Uang Layaknya Orangtua adalah Bank
Sebuah studi yang dilakukan oleh Millenial Branding menemukan bahwa 64 persen mahasiswa ingin membangun bisnis mereka sendiri suatu hari. Lebih jauh lagi, 43 persennya memilih menjadi enterpreneur ketimbang karyawan setelah lulus kuliah.
Hal itu menarik, sebab orangtua harus memastikan anak-anaknya siap untuk kondisi keuangan yang stabil. Lantas, bagaimana caranya orangtua dapat mendukung anak-anaknya yang hendak memulai bisnis? Matthew Wesley merekomendasikan dengan memperlakukan anak sama seperti bagaimana bank memperlakukan nasabahnya. Salah satunya dengan menyediakan “pinjaman” uang. Bunda pun dapat menyiapkan dokumen sebagai bukti perjanjian dengan si anak.
Baru bila nantinya hal ini berubah menjadi skala besar, dokumen peminjaman tersebut bisa saja ditinjau ulang oleh akuntan dan/atau pengacara. Orangtua juga bisa mengajari anak tentang konsekuensi jika tidak mematuhi batas waktu pembayaran dan lain sebagainya.
