Tentu kita pernah merasa kesal dan frustasi melihat kelakuan buruk anak. Kita sudah menanamkan disiplin dan aturan-aturan yang harus dipatuhi, tapi mereka tetap melawan atau menentang kita? Apa yang Salah?
Tidak ada yang salah, hanya butuh proses saja. Kita terbiasa hidup dalam budaya yang serba instant, seperti mie instant, susu instant, teh instant. Sehingga kita anak berbuat salah, kita sering ingin sebuah perubahan yang instant pula, misal ketika biasa terlambat bangun, tidak beresin tempat tidur, sulit dimandikan, kita ingin agar anak kita berubah total dalan jangka waktu sehari.
Dampak Berharap perubahan sikap anak secara Instan
Apabila kita sering memaksakan perubahan pada anak kita dalam waku singkat tanpa tahapan yang wajar, kemungkinan besar anak sulit memenuhinya. Dan ketika anak gagal dalam memenuhi keinginan kita, anak akan frustasi dan tidak yakin bisa melakukanannya lagi.
Akibatnya anak memilih untuk melakukan perlawanan seperti banyak bikin alasan, acuh tak acuh, atau marah marah pada adiknya.
Lantas, Apa yang sebaiknya orangtua lakukan?
Jika kita mengharapkan perubahan kebiasaaan pada anak, berikanlah waktu untuk tahapan tahapan perubahan yang rasional untuk bisa dicapainya. Hindari target perubahan yang tidak mungkin bisa dicapainya.
Bila mungkin, ajaklah ia untuk melakukan perubahan dari hal yang paling mudah. Biarkanlah ia memilih hal yang paling mudah menurutnya untuk diubah.
Keberhasilannya untuk melakukan perubahan tersebut memotivasi anak untuk melakukan perubahan lainnya yang lebih sulit. Puji dan jika perlu rayakan keberhasilan yang dicapainya, sekecil dan sesederhana apapun perubahan itu.
Hal ini untuk menunjukkan betapa seriusnya perhatian kita terhadap usaha yang telah dilakukannya. Pusatkan perhatian dan pujian kita pada usahanya, bukan pada hasilnya.
Selain hal itu tadi, Lakukan 9 strategi mengubah perilaku buruk anak:
1. Bikin daftar kebiasaan tak sehat
Contohnya, makan terlalu cepat, lebih sering ngemil daripada makan besar, lebih senang duduk manis nonton televisi sambil ngemil daripada jalan pagi, dan lain-lain.
2. Pilih dan fokus pada satu perubahan
Mencoba mengubah lebih dari satu perilaku tak sehat dapat membuat Anda kewalahan. Fokus pada satu perubahan akan meningkatkan kemungkinan Anda untuk sukses mengubah diri.
3. Pertimbangkan cara mengembangkan kebiasaan sehat
Cari tahu apa penyebab kesenangan ngemil? Adakah berkaitan dengan stres yang sering melanda?
4. Pikirkan cara realistis mengubah perilaku jadi sehat
Mengunci pintu kulkas tentu bukan cara bijaksana menghindari kebiasaan ngemil. Pilih cara yang realistis seperti membawa kotak makan siang yang banyak sayur dan buah serta rencanakan berolahraga seusai kerja.
5. Pikirkan cara alternatif untuk menghindari halangan
Contohnya, ubah jadwal olahraga jadi pagi hari jika tengah hari Anda tak bisa menghindari rapat atau pertemuan dengan klien.
6. Tetapkan tanggal untuk mencapai tujuan
Tetapkan tanggal yang realistis sehingga Anda dapat mencapainya dengan nyaman dan tak tergesa-gesa. Anda mungkin butuh waktu beberapa hari untuk mengubah diri, berminggu-minggu, atau bahkan berbulan-bulan.
7. Evaluasi kesuksesan Anda
Ketika tujuan tak tercapai, apa yang didapat dari perubahan gaya hidup itu? Adakah strategi alternatif sehingga tujuan bisa tercapai lebih baik?
8. Jadikan kebiasaan baru ini permanen
Jangan biarkan kesibukan kerja menyebabkan Anda melewati waktu makan siang. Ini akan membuat Anda kembali ke kebiasaan ngemil sepanjang hari.
9. Setelah berhasil mengubah satu, ulangi untuk kebiasaan buruk yang lain
Kebiasaan tak sehat lain juga bisa diubah dengan langkah-langkah sama.
