Orangtua mana yang tidak akan senang bila memiliki anak yang periang, lucu, dan mudah tersenyum. Apalagi momen melihat si kecil tertawa dan bahagia, tentu menjadi momen yang paling membahagiakan bagi Ayah dan Bunda.
Namun, Menjadi orang tua memang bukan pekerjaan yang mudah. Ada banyak tugas dan tanggung jawab yang dibebankan, seperti memantau tumbuh kembang si kecil, cara agar anak bahagia setiap hari dan masih banyak lagi pekerjaan rumah lainnya yang dijalankan selama seumur hidupnya. Untuk itu, yuk simak bagaimana cara untuk membuat anak tumbuh bahagia.
Cara agar Anak Bahagia dari Ucapan dan Tindakan yang Diberikan Orangtua

Setiap harinya momen sekecil apapun bersama si kecil bisa menjadi alasan mereka untuk bahagia. Oleh karenanya orangtua sebisa mungkin harus peka terhadap respon dari anak. Berikut adalah beberapa ucapan dan tindakan yang dapat membuat anak merasa bahagia ketika bersama ayah dan bunda.
1. Cobalah ceritakan Pada Mereka Kisah Tumbung Kembangnya Sendiri, dari Ia Kecil Sampai Pada Usianya Sekarang
Si kecil bisa menjadi sangat perhatian dan tenang ketika mendengarkan tentang kisah tumbuh kembangnya sendiri. Bagaimana tingkah dan wajahnya yang lucu ketika masih bayi, ia akan merasa orang tuanya perhatian dan selalu mengingat momen apapun yang dilakukan bersama.
Karena merasa diperhatikan itulah akhirnya tumbuh rasa bahagia di hati mereka. Selain itu Bunda juga bisa menambahkan cerita tentang kakek neneknya, ayah ibunya serta arti nama yang mereka miliki. Hal-hal kecil seperti ini juga bisa jadi alasan kebahagiaannya setiap hari.
2. Jangan Diabaiakan, Cobalah Dengarkan Apapun yang Disampaikan Anak Saat Sedang Bersama
Momen lucu dan menyenangkan lain yang harus diperhatikan adalah mendengarkan cerita atau celotehan si kecil saat sedang bersama. Jangan sampai Ayah atau Bunda justru terlalu sibuk dengan gadget masing-masing sehingga mengabaikan keberadaan dari si kecil.
Menjadi pendengarnya sejak masih kecil akan memberinya rasa aman dan tahu bahwa ada orang tuanya bisa dipercaya dan jadi pendengar setia dalam situasi apapun. Perasaan nyaman inilah akan memicu munculnya kebahagiaan sampai ia dewasa kelak. Dunia luar yang kejam tidak akan membuatnya takut.
3. Sebagaia Orangtua, Jangan Sungkan untuk Mengajukan Pertanyaan Kepada Anak Kita
Terkadang orang tua hanya ingat tentang anak harus diberi pendidikan dan kecukupan gizi yang baik. Tapi mereka lupa bagaimana cara membangun komunikasi dengan si kecil sejak dini. Padahal komunikasi adalah perantara agar orang tua tahu emosi apa yang sedang dirasakan si kecil.
Oleh karena itu jangan sungkan untuk menanyakan sesuatu kepada mereka, hal random apapun yang bisa membuat suasana menjadi semakin hidup. Dengan terciptanya komunikasi yang bagus si kecil juga merasa bahagia, karena ia merasa punya teman dan berkeluh kesah serta meluapkan emosinya.
4. Berilah Contoh Nyata dengan Menunjukan Cara Melakukan Sesuatu Kepada Mereka
Sedari kecil saat sedang bersama mereka jangan hanya didiamkan saja agar tertidur lalu Ayah atau Bunda bisa mainan Hp sepuasnya. Ajak anak untuk jadi pribadi yang aktif dan mampu eksplor lingkungan sekitar dengan daya imajinasinya. Tentunya tetap di bawah pantauan dari orang tua.
Tunjukkan ke anak bagaimana cara mengekspresikan emosinya, mengolahnya sedari kecil. Tunjukkan juga berbagai macam cara mulai dari mengenali rasa, berpakaian yang benar sampai berinteraksi dengan seksama. Jadi perasaannya juga akan lebih tertata sedari kecil sampai dewasa.
5. Jangan Pilih Kasih, Perlakukan Semua Anak dengan Adil
Terkadang saking sibuk dan lelahnya Ayah-Bunda mereka tidak sadar sudah tidak adil dalam membagi waktu dan perhatian terhadap kakak juga adik. Hal ini tentu saja tidak boleh dilakukan karena bisa berpengaruh buruk bagi mental dan memori anak tentang masa kecil mereka.
Perlakukan semua anak dengan sama, misalnya saja memberikan kejutan pada si adik saat ulang tahun. Hal serupa juga harus dilakukan kepada si kakak. Secara tidak langsung perlakuan adil ini akan membuat mereka bahagia dan tidak cemburu karena ayah bunda sama-sama sayang dan perhatian.
6. Saat Ia Berbuat Salah atau Gagal dalam Pelajaran, Pupuskan Rasa Bersalah dengan Ucapan yang Bijaksana
Salah satu hal yang sering membuat anak kecewa adalah ucapan orang tua mereka yang terkadang cenderung menyakitkan. Misalnya saja saat tidak sengaja menumpahkan makanan atau nilai pelajaran ternyata kurang bagus. Ayah atau bunda biasanya akan marah / mengeluarkan ucapan kurang pantas.
Sebagai orang tua tentunya harus memahami jika sekolah bukan satu-satunya tempat untuk belajar, kemampuan dari masing-masing anak juga berbeda. Pupuskan rasa bersalah dan cemas dari mereka. Hibur dan kuatkan hati mereka agar mau menerima kenyataan kemudian memperbaikinya.
7. Pastikan untuk Selalu Menyediakan Waktu Luang Bersama dengan Mereka
Jika Ayah dan Bunda adalah pekerja holic pasti sehari-harinya sering menitipkan anak di daycare, atau orang tua masing-masing. Hal tersebut sebenarnya juga tidak salah, namun orang tua harus sadar jika tumbuh kembang anak sepenuhnya bukan dari didikan mereka. Waktu bersama sangat jarang terjadi.
Oleh karena itu untuk menjaga hubungan agar tetap harmonis, ayah dan bunda harus selalu meluangkan waktu untuk sekedar jalan-jalan bersama atau memasak bersama. Jangan sampai hanya ada hubungan formalitas saja antara orang tua dan anak, membuat si kecil jadi tampak kesepian.
8. Dan Pastikan Jika Mereka Memang Benar-benar Merasa Bahagia
Terakhir, banyak orangtua sering bertanya apakah anakku benar-benar bahagia atau itu hanya topeng belaka. Pertanyaan ini tidak akan terlontar jika sedari awal kita sudah membangun hubungan komunikasi yang bagus dengan anak.
Tidak ada lagi rasa canggung dan merasa lebih leluasa untuk mengungkapkan pendapat saat ternyata berlawanan arah. Namun semua transparansi tersebut tentunya membuat anak merasa bahagia karena leluasa mengekspresikan emosinya tanpa perlu memendamnya lagi.
Itulah beberapa uraian langkah yang bisa dicoba untuk membuat anak bahagia. Materi memang penting namun jika hanya demi mendapatkannya Anda mengorbankan kebahagiaan hal penting lainnya tentu tidak bisa. Belajar untuk hidup balance memang sulit, namun tidak ada salahnya mencoba.
