Mendidik anak bukan hanya tanggung jawab para ibu atau bapak saja, tapi keduanya. Orang tua harus memiliki kata sepakat dalam mendidik anak-anaknya. Anak dapat dengan mudah menangkap rasa yang menyenangkan dan tidak menyenangkan bagi dirinya.
Misal, seorang Ibu melarang anaknya menonton TV dan memintanya untuk mengerjakan PR, namun pada saat yang bersamaan, si bapak membela si anak dengan dalih tidak mengapa nonton TV terus agar anak tidak stress. Jika hal ini terjadi, anak akan menilai ibunya jahat dan bapaknya baik, akibatnya setiap kali ibunya memberi perintah, ia akan mulai melawan dengan berlindung di balik pembelaan bapaknya. Demikian juga pada kasus sebaliknya.
Orang tua harus kompak dalam mendidik anak.
Oleh karena itu, orang tua harus kompak dalam mendidik anak. Di hadapan anak, jangan sampai berbeda pendapat untuk hal-hal yang berhubungan langsung dengan persoalan mendidik anak. Pada saat salah satu dari kita sedang mendidik anak, maka pasangan kita harus mendukungnya. Contoh, ketika si Ibu mendidik anaknya untuk berlaku baik terhadap si Kakak, dan si Ayah mengatakan ,”Kakak juga sih yang mulai duluan buat gara2…”. Idealnya, si Ayah mendukung pernyataan, “Betul kata Mama, Dik. Kakak juga perlu kamu sayang dan hormati….”
Orangtua harus terlebih dahulu mendiskusikan bagaimana cara yang paling efektif dan tepat untuk mendidik dan mengasuh anak mereka kelak
Seharusnya sebelum memiliki anak, setiap orangtua harus terlebih dahulu mendiskusikan bagaimana cara yang paling efektif dan tepat untuk mendidik dan mengasuh anak mereka kelak. Antara suami istri harusnya kompak menetapkan suatu peraturan dan menjalankannya secara konsisten. Sehingga jika nantinya salah satu dari suami atau istri melakukan kesalahan dalam melakukannya, Anda dapat menegur pasangan Anda seperti yang seharusnya.
Namun, tetap ingat, tegurlah pasangan Anda di belakang anak Anda. Jika Anda berdua merasa peraturan yang Anda buat belum juga efektif dan tepat, tidak ada salahnya jika Anda membicarakannya lagi dengan pasangan untuk dilakukan perubahan.
Salah satu dari Anda harus bisa menjadi sosok yang disegani oleh anak
Antara ayah dan ibu harus ada yang menjadi bagian “negatif” dan lainnya bagian yang “positif”. Bagian “negatif” bukan berarti Anda harus menjadi orangtua yang berperilaku buruk atau kasar, tetapi berperilaku yang tegas, disiplin namun tetap dalam batas sewajarnya.
Perbedaan sikap dari orangtuanyaa akan membuat anak bingung dan anak akan memilih yang menyenangkannya
Ada ayah yang mengeluhkan anaknya susah diatur dan suka membangkang jika disuruh belajar. Berbagai peraturan beserta sangsinya sudah diterapkan. Sayangnya, sang istri malah menegur suaminya, karena menganggap suaminya terlalu keras kepada anaknya. Yang terjadi, pada saat sang suami sedang menjalankan tugasnya untuk membuat anaknya agar mau belajar, sang istri karena rasa ibanya, berkata “tidak usah belajar terlalu keras, ada saatnya dia akan mau belajar sendiri”.
Dua perbedaan sikap dari orangtuanya ini, akan membuat anak bingung dan tanpa berpikir panjang yang dipilih anak adalah yang menyenangkannya dan membuat anak merasa bebas dari tanggung jawabnya. Ketika sang ibu berusaha menjadi pahlawan di depan anaknya, artinya ia sedang menunjukkan suatu kelemahan yang besar pada dirinya sendiri dan juga kepada anaknya.
Jika Orangtua tidak kompak, lama-kelamaan dia akan memberontok
Terkadang Anda diharuskan untuk sedikit tega demi masa depan anak Anda. Jika Anda dan pasangan Anda tidak kompak dalam mengasuh ini hanya akan memberikan dampak buruk bagi tumbuh kembang anak. Sikap yang terlalu memanjakan dan mengikuti keinginan anak juga tidak baik, karena lama kelamaan anak akan menjadi pribadi yang suka membangkang, seenaknya, tidak punya rasa hormat kepada orangtua dan menganggap remeh semua peraturan yang ada. Karena sang anak tidak merasa punya tanggung jawab.
Hidup Anda dikelilingi oleh berbagai peraturan, terapkan juga pada anak-anak Anda
Kompaklah dalam berbagai hal yang menyangkut kehidupan anak Anda, jika Anda benar-benar sayang kepada mereka. Kompaklah dalam membuat peraturan belajar, bermain, dan bersosialisasi. Kompaklah demi pertumbuhan anak Anda agar menjadi pribadi yang baik dan kompaklah demi pertumbuhan hubungan Anda dan pasangan Anda menjadi lebih erat.
